“ PERJUANGAN SOSOK KEPALA SEKOLAH
UNTUK BERTAHAN HIDUP DI
MASA PANDEMI COVID 19”
HARI KE
613
Bahwa pandemi ini memang menimbulkan banyak
tekanan bagi dunia pendidikan secara umum, dan juga kepada individu secara
khusus, namun menurutnya, hidup harus tetap berjalan meskipun di bawah tekanan.
“Boleh ada pandemi, tapi hidup harus tetap asyik,” . Beberapa kiat yang ia bagikan
diantaranya adalah melakukan kegiatan berkumpul bersama dengan teman-teman
secara daring, membuat kegiatan sosial seperti membagikan makanan untuk
membantu orang lain, dan masih banyak hal lain yang dapat membantu diri kita
untuk meningkatkan suasana hati secara keseluruhanKiat-kiat tersebut dapat
dilakukan dalam menghadapi tekanan di tengah pandemi ini yang tercipta karena
segala sesuatu dilaksanakan secara daring. Kondisi ini menyebabkan terciptanya
isolasi sosial, tekanan mental, dan ketakutan yang terjadi karena ancaman virus
Covid-19. “Pada kondisi ini, semua orang akan tiba pada suatu situasi dimana
kita dapat merasakan marah, takut, kecewa dan selalu bertanya-tanya mengapa
kita bisa mengalami hal ini, yang kemudian hal ini akan berpengaruh dalam diri
kita masing-masing, bagaimana mahasiswa di tengah pandemi ini masih sering
mengalami kegalauan, kecewa dan khawatir dikarenakan keadaan sekitar seperti
memikirkan tugas, tidak bisa keluar dan hanya bisa dalam ruangan mengerjakan
tugas dengan laptop. Hal ini kemudian yang menimbulkan stress. Tidak hanya
mahasiswa, menurutnya, guru dan dosen juga sering mengalami kekhawatiran
terkait tugas dan tanggung jawab mereka sebagai dosen di kampus, tanggung jawab
diluar kampus, serta tanggung jawab mereka dalam keluarga. bahwa dunia
pendidikan memang berubah, namun harusnya perubahan ini jangan dianggap membawa
sesuatu yang negatif. Manusialah yang harus beradaptasi dengan perubahan
situasi dan kondisi disekelilingnya untuk dapat bertahan. Inilah arti
sebenarnya dari resiliensi, yaitu daya tahan terhadap tekanan dengan melakukan
hal-hal yang positif . “Harapan yang baik akan masa depan akan membawa resiliensi
yang baik juga terhadap segala tekanan dalam hidup,”
Di masa Pandemi hidup ini betul – betul di atur
sesuai dengan kondisi yang real , Dimana Pada hari Minggu 19/9/2021 Penulis
yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang
terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir berkunjung main – main di
kediaman Bapak SYAHRUL,S.Pd selaku
Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya , Beliau Jualan ES , Kopi , MIE Goreng , Serta Merancang . Setelah
Pulang ngantor dari SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya Kak SYAHRUL Selalu mampir
untuk kulakan entah Itu Gula , Jajan , Rokok atau yang lainnya
Di Sela – Sela Sambil melayani Pembeli Kak
SYAHRUL ,S.Pd menyampaikan Yang Penting
Kerja apapun Halal untuk menghidupi 2 Anak yang masih kecil – kecil untuk beli
SUSU , Apalagi Zaman Kondisi COVID
Seperti ini ini , yang penting Tidak mengurangi Kegiatan sebagai Kepala Sekolah
di Sekolah Kata KAK SYAHRUL,S.Pd sambil membuatkan Penulis MIE SEDAP Pedas dan
KOPI WHITE. Semoga ada perhatian dari pemerintah kepada nasib Guru –Guru SMP
Swasta Di Kota Surabaya di masa Pandemi yang juga butuh perhatian .
Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar