Senin, 26 Juli 2021

“ AJAK GENERASI EMAS UNTUK LESTARIKAN BUDAYA MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “

 



“ AJAK GENERASI EMAS UNTUK LESTARIKAN BUDAYA

MELALUI  PERMAINAN TRADISIONAL “

HARI KE - 559

 

Prinsip-prinsip belajar dan pengkondisian yang digambarkan dalam teori B.F. Skinner dan John B. Watson menjelaskan tentang perkembangan manusia. Teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura menjelaskan bahwa banyak perilaku manusia dipelajari dengan cara mangamati perilaku dan sikap-sikap orang lain, dan menggunaknnya sebagai contoh bagi perilaku kita sendiri. Akhir-akhir ini di sosial media lagi populer dengan istilah "Kids Zaman Now" dan istilah ini semakin hari semakin menjadi sorotan publik. Yang dimana perkembangan dunia anak sekarang memang sangat berbeda dengan anak kelahiran tahun 1990-an yang banyak menghabiskan masa kecil dengan bermain bersama teman sebaya, bermain mainan tradisional dan jauh dari kata gadget beda dengan kids zaman now yang banyak menghabiskan masa kecil dengan menggunakan gadget.Oia, kids zaman now berbeda dengan generasi millennials. Jika kids zaman now yaitu generasi Z, sedangkan millennial yaitu generasi Y, jadi kids zaman now artinya anak-anak muda yang lahir setelah tahun 2000-an. Di Indonesia kebudayaan yang berasal dari luar negeri sering kali tidak mendapatkan filterisasi terlebih dahulu, dampaknya banyak kebudayaan Indonesia yang luntur dan terlupakan oleh anak muda penerus bangsa terutama kids zaman now. Mereka lebih memilih kebudayaan asing tanpa memilah dan memilih yang baik atau buruk dan membuat khawatir para orang tua. Dari perkembangan anak jika dikaitkan dengan kebiasaan anak-anak zaman sekarang dengan yang sebelumnya, kita akan menemukan hal-hal yang berbeda. Lahir di era teknologi canggih membuat mereka mengenal gadget sejak dini, hingga menjadikan mereka sebagai pengguna gadget yang cukup aktif. Misalnya, anak sekarang lebih sering menonton YouTube, bermain game daripada membaca dan apapun yang dilakukan selalu di abadikan dengan kamera atau bahasa kerennya selfie. Mau makan harus selfie, bangun tidur selfie juga, sedang menangis karena patah hati dicuekin atau ditinggalkan pacar selfie juga, segala hal aktivitas apa saja pasti selfie atau makan disuatu cafe yang sedang hitz, menggunakan hape yang bermerek, menggunakan barang yang branded sampai kadang membeli barang KW hanya untu fashion agar terlihat kekinian, dll kemudian setelah merekam dan memotret segala sesuatu aktivitas kemudian diunggah ke medsos mereka. Selain teknologi sekarang banyak Gen Z ini memiliki style seperti budaya luar contohnya yang paling keliatan adalah rambut di warna-warnain, kalau anak - anak tidak melakukan hal tersebut bisa dikatakan ketinggalan zaman. Dewasa ini permainan tradisional yang merupakan satu dari sekian banyak  warisan  budaya  bangsa  mulai  hilang  dan  lambat  laun  semakin  tidak terdeteksi    keberadaannya    akibat    dari    globalisasi    yang    memunculkan permainan  baru  yang  lebih  canggih.    Permainan  tradisional  yang  merupakan salah  satu  kearifan  lokal  bangsa  yang  saat  ini  mulai  terkikis  zaman  mulai kembali dimunculkan dan sedang berusaha dipertahankan keberadaannya.  Permainan  tradisional  adalah  sebuah  permainan  turun  temurun  dari nenek  moyang  yang  di  dalamnya  mengandung  berbagai  unsur  dan  nilai  yang memiliki    manfaat    besar    bagi    yang    memainkannya.    Menurut    James Danandjaja,  permainan  tradisional  adalah  salah  satu  bentuk  permainan  anak-anak,  yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun, serta banyak mempunyai  variasi. Jika dilihat dari akar katanya permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang diatur   oleh   suatu   peraturan   permainan   yang   merupakan   pewarisan   dari 9 generasi   terdahulu   yang   dilakukan   manusia   (anak-anak)   dengan   tujuan mendapat  kegembiraan.  (Azizah:  2016:  284)  Permainan  tradisional  sudah tumbuh  dan  berkembang  sejak  zaman  dahulu.  Setiap  daerah  memiliki  jenis permainan tradisional yang berbeda-beda. Pada zaman dahulu permainan dijadikan sebagai sarana rekreasi untuk mencapai  kesenaangan.  Permainan  tradisional  dipercaya  mengandung  nilai luhur  yang  diciptakan  oleh  nenek  moyang  sebagai  sarana  pembelajaran  bagi anak-anak.  Kurniati  (2016:  2)  menjelaskan  bahwa  permainan  tradisional merupakan suatu aktivitas permainan yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu,   yang   sarat   dengan   nilai-nilai   budaya   dan   tata   nilai   kehidupan masyarakat  dan  diajarkan  turun  temurun  dari  satu  generasi  ke  generasi berikutnya.  Penurunan  permainan  tradisional  pada  tempo  dahulu  tidaklah menggunakan tulisan atau aksara yang dibukukan, melainkan secara lisan dan contoh   langsung   kepada   para   generasi   yang   kemudian   disebar   luaskan. Achroni dalam Haris (2016: 16) mengungkapkan bahwa permainan tradisional merupakan  simbolisasi  dari  pengetahuan  yang  tersebar  melalui  lisan  dan mempunyai pesan moral dan manfaat di dalamnya.  Permaian  tradisional  tidak  dapat  dipisahkan  dari  generasi  terdahulu. Permainan  tradisional  merupakan  salah  satu  aktivitas  penting  sebagai  sara belajar  bagi  anak-anak  pada  masa  dahulu,  permainan  tradisional  tidak  bisa dibiarkan  hilang.  Keberadaan  permainan  tradisional  harus  senantiasa  diajaga keberadaannya  sebagai  sarana  bermain  dan  belajar  bagi  anak-anak.  Secara sederhana   permainan   tradisional   dapat   disimpulkan   bahwa   permainan tradisional merupakan warisan budaya yang di turunkan secara turun temurun dari  zaman  dahulu  hingga  sekarang.  Permainan  tradisional  adalah  suatu aktifitas  bermain  yang  dilakukan  oleh  anak-anak  sejak  zaman  dahulu  dengan aturan-aturan  tertentu  guna  memperoleh  kegembiraan.  Permainan  tradisional memiliki kandungan nilai dan manfaat yang tersimpan di dalamnya dan dapat memberikan efek positif bagi siapa saja y Masa  modern  sekarang  ini,  selain  anak  dituntut  untuk  dapat  mengikuti perkembangan    zaman    juga    diharapkan    di    kemudian    hari    anak-anak mengetahui  akan  jenis-jenis  permainan  tradisional  di  Indonesia.  Interaksi anak-anak  dalam  permainan  akan  membangkitkan  kemampuan  anak  untuk menilai  mana  yang  baik  dan  tidak  baik,  misalnya,  ada  anak  yang  bermain curang  dalam  permainan,  pasti  teman-temannya  akan  memberi  hukuman moral dengan tidak mengikutkan anak yang curang tersebut dalam permainan. Permainan  tradisional  mampu  menumbuhkan  nilai  sportivitas,  kejujuran,  dan gotong royong.

Masa Pandemi Ini membuat generasi emas Indonesia sudah lambat laun mulai melupakan permainan Tradisional yang dimiliki Bangsa Ini , Dimana Di masa Pandemi COVID 19 Semua Generasi Emas Sibuk Dengan HP Mereka masing – masing untuk bermain Game Mobile Legend dan lain lain , Makanya Pada Hari Senin 26/7/2021 Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  Membuat sebuah VIDEO Untuk Mengajak Generasi Emas Indonesia kembali bermain permainan Tradisional , Dimana MAS AYU DINI SUCIATI Siswa Kelas 9 SMP PGRI 6 Surabaya bersama dengan Moch. SUIB , SYAHBANIA ERLITA Bersama TIM   mengajak bermain permainan Tradisional antara Lain Permainan Engkleh ,  Permainan Lompat TALI , Dakon Dan Bekel . Adapun kegiatan tersebut siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya di damping oleh Kak SYAHRUL,S.Pd Selaku Pelatih Pramuka  Dan Panahan Kelahiran November 1986 Tersebut.

Menurut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya beliau sangat bangga dengan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Walaupun Hidup Di Zaman Now Dan ZAMAN Gedget Tapi mereka masih paham permainan – permainan Tradisional , Makanya Dalam kesempatan tersebut menyampaikan jangan melupakan SEJARAH MASA LALU Untuk Mengenang PERMAINAN TRADISIONAL , Karena dari Permainan Tradisional memunculkan kebersamaan  dan gotong royong , Di Akhir Penutup Penulis mengajak Generasi milenial harus kuat, harus cerdas! Jangan lupa patuhi protokol kesehatan dan selalu berdo'a di setiap alunan langkahmu. Semoga sehat Sukses Berkah Barokah Selamanya  selalu anak-anakku Untuk Menjadi Generasi Emas Unggul

Anak – Anak Hebat Indonesia Khususnya anak Hebat Kota Surabaya Ayo Kita Tonton Video PERMAINAN TRADISIONAL Dari Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Melalui  Link      https://youtu.be/ASQrBLN0CA0    Serta Mohon Bantuan Dukungan LIKE Nya Pada Video Tersebut Agar Kami SMP PGRI 6 Surabaya Tetap terus Berkarya dan Berprestasi di masa Pandemi COVID 19

Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar