“ DI PENUTUP KEGIATAN RAMADHAN 1442 H/2021
AJAK SISWA ISTIGHOSAH BERSAMA “
HARI Ke - 482
Kata
“istighotsah” استغاثة berasal dari “al-ghouts”الغوث yang berarti pertolongan.
Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan)
"istaf’ala" استفعل atau "istif'al" menunjukkan arti
pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti
kata ghufron غفران yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif'al menjadi
istighfar استغفار yang berarti memohon ampunan. Jadi istighotsah berarti
"thalabul ghouts" طلب الغوث atau meminta pertolongan. Para ulama
membedakan antara istghotsah dengan "istianah" استعانة, meskipun
secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti'anah juga pola
istif'al dari kata "al-aun" العون yang berarti "thalabul
aun" طلب العون yang juga berarti meminta pertolongan.<> Istighotsah
adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Sedangkan Isti'anah
maknanya meminta pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum. Baik
Istighotsah maupun Isti'anah terdapat di dalam nushushusy syari'ah atau teks-teks Al-Qur'an atau hadits Nabi Muhammad
SAW. Dalam surat Al-Anfal ayat 9 disebutkan: إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ
لَكُمْ"(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu
lalu Dia mengabulkan permohonanmu." (QS Al-Anfal:9) Ayat ini menjelaskan
peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon bantuan dari Allah SWT, saat itu
beliau berada di tengah berkecamuknya perang badar dimana kekuatan musuh tiga
kali lipat lebih besar dari pasukan Islam. Kemudian Allah mengabulkan
permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan
malaikat. Dalam surat Al-Ahqaf ayat 17 juga disebutkan; Yang dalam hal ini
adalah memohon pertolongan Allah atas kedurhakaan sang anak dan keengganannya
meyakini hari kebangkitan, dan tidak ada cara lain yang dapat ditempuh oleh
keduanya untuk menyadarkan sang anak kecuali memohon pertolongan dari Yang Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Dari kedua cuplikan ayat ini barangkali dapat disimpulkan
bahwa istighotsah adalah memohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya
sebuah "keajaiban" atau sesuatu yang paling tidak dianggap tidak
mudah untuk diwujudkan. Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi
bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena
yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh
karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai
dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan
mengabulkan permohonan itu. Istighotsah juga disebutkan dalam hadits Nabi,di
antaranya : إنَّ الشَّمْسَ تَدْنُوْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَبْلُغَ الْعَرَقُ
نِصْفَ الْأُذُنِ, فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوْا بِآدَمَ ثُمَّ بِمُوْسَى
ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat,
sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya,
ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighotsah (meminta
pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi
Muhammad. (H.R.al Bukhari). Hadits ini juga merupakan dalil dibolehkannya
meminta pertolongan kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa seorang nabi
atau wali adalah sebab. Terbukti ketika manusia di padang mahsyar terkena terik
panasnya sinar Matahari mereka meminta tolong kepada para Nabi. Kenapa mereka
tidak berdoa kepada Allah saja dan tidak perlu mendatangi para nabi tersebut?
Seandainya perbuatan ini adalah syirik niscaya mereka tidak melakukan hal itu
dan jelas tidak ada dalam ajaran Islam suatu perbuatan yang dianggap syirik.
Sedangkan isti'anah terdapat di dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: وَاسْتَعِينُواْ
بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ “Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS Al-Baqarah:
45)
Di
masa Pandemi COVID -19 Doa adalah Obat
Paling Mujarab dalam mengatasi hal
tersebut , Apalagi di Bulan Suci Ramadhan 1442/2021 M Seperti saat ini, Dimana Penutupan Pondok
Ramadhan 1442 H / 2021 M SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang
terletak Di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir Mengadakan Kegiatan ISTIGHOSAH
, YASIN Yang Di Pimpin Oleh Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H. I Selaku Guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , Sebelum memulai Istighosah Penulis
yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
Alumni Jurusan PLS Kelahiran
APRIL 1984 Menyatakan bahwa kegiatan Istighosah dan YASIN Ini adalah Semoga
Kita Di berikan Kesehatan Untuk Bisa Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan Bisa
Sampai Ke HARI RAYA IDUL FITRI Serta Semoga Kita Semua Di Berikan Kesehatan Dan
DI JAUHKAN DARI COVID 19 Serta Penulis Berharap Agar Pelaksanaan PPDB 2021/2022
Di SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Lancar serta mendapatkan siswa / siswi
yang banyak berkah barokah selamanya .
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar