“ AJAK SISWA UNTUK TERUS ASAH KREATIVITAS
MELALUI MEWARNAI
KIHAJAR DEWANTARA
DALAM RANGKA PERINGATAN
HARI PENDIDIKAN
NASIONAL 2021 “
Hari Ke 476
Raden
Mas Soewardi Soerjaningrat (EBI: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki
Hadjar Dewantara, EBI: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa
Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 – meninggal
di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun;selanjutnya disingkat sebagai
"Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakan
kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum
pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan
Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para
pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun
orang-orang Belanda.Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia
sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri
handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya
diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar
Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah
tahun edisi 1998. Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh
Presiden RI, Sukarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959) Sejarah Hari Pendidikan
Nasional tak lepas dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah
pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme. Hari
Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah
Indonesia setiap 2 Mei, untuk memperingati kelahiran dan menghormati jasa Ki
Hadjar Dewantara. Melansir Kompas.com, 2 Mei 2020, pria kelahiran Pakualaman,
Yogyakarta, 2 Mei 1889, ini dikenal sebagai pencetus Taman Siswa. Kutipannya
yang terkenal, yakni "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut
wuri handayani". Artinya, di depan, seorang pendidik harus memberi teladan
atau contoh tindakan yang baik; di tengah atau diantara murid, guru harus
menciptakan ide dan prakarsa; di belakang seorang guru harus bisa memberikan
dorongan serta arahan. Nama asli Ki Hadjar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat. Melansir laman Kemdikbud, Ki Hajar Dewantara melahirkan sistem
pendidikan nasional bagi kaum pribumi dengan nama Taman Siswa. Perguruan Taman
Siswa berdiri pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta. Taman Siswa ini
mengajarkan kepada pribumi tentang pendidikan untuk semua yang merupakan
realisasi gagasan dia bersama-sama dengan temannya di Yogyakarta. Sekarang
Taman Siswa mempunyai 129 sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Selain menjadi wartawan muda, Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi
sosial dan politik. Salah satunya aktif pada organisasi Budi Utomo. Setelah itu
pada tanggal 25 Desember 1912 dirinya mendirikan Indische Partij bersama dengan
Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo. Namun, Indische Partij ditolak oleh
Belanda dan menggantinya dengan membentuk Komite Bumiputera pada 1913. Komite
tersebut bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap pemerintah Belanda yang
bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan
Perancis dengan menarik pajak dari rakyat kecil. Ki Hajar Dewantara mengkritik
tindakan perayaan tersebut melalui tulisan yang berjudul Als Ik Eens
Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook
Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk satu juga). Akibat tulisan
tersebut, Ki Hajar Dewantara ditangkap Pemerintah Hindia Belanda dan dibuang ke
Pulau Bangka. Namun, Ki Hajar Dewantara memilih untuk dibuang ke Belanda dan
diizinkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Selama menjalani masa pembuangan di
Belanda, Ki Hajar Dewantara memanfaatkannya dengan banyak belajar. Dirinya
mempelajari masalah pendidikan dan pengajaran. Bahkan, prestasinya ditunjukkan
dengan memperoleh Europeesche Akter. Kiprah pendidikan Pada 1918, Ki Hajar
Dewantara kembali ke Indonesia setelah menjalani hukuman selama masa
pembuangan. Sekembalinya ke tanah air, Ki Hajar Dewantara bertekad untuk
membebaskan rakyat Indonesia dari kebodohan untuk mewujudkan Indonesia merdeka.
Dirinya mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institur
Taman Siswa) pada 3 Juli 1922. Pendidikan ini bertujuan menanamkan rasa
kebangsaan mencintai tanah air untuk berjuang memperoleh kemerdekaan. Ki Hajar
Dewantara juga aktif menulis dengan tema pendidikan dan kebudayaan berwawasan
kebangsaan. Melalui tulisannya tersebut, dia berhasil meletakkan dasar-dasar
pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Untuk mengenang jasa dan perjuangan
Ki Hajar Dewantara, pemerintah memberikan julukan "Bapak Pendidikan"
dan menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Dalam
rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Sebanyak 4 Mahasiswa dari UNUSA Yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan
Bahasa Inggris) 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan guruan Sekolah Dasar) ,
3. Hesti Pradita ( pendidikan guru sekolah dasar 4 M.S aqil al waviru Jurusan Bahasa Inggris Mengajak siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya
dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No 7- 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada hari Senin 4/5/2021 Mengadakan kegiatan
lomba dalam rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021 Sebelum
lomba seperti biasa seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS
AL-IKHLAS Surabaya NGAJI Membaca AL- QUR’AN Di damping MAHASISWA UNUSA Tersebut
, Selesai NGAJI MAHASISWA UNUSA
Menyerahkan gambar KIHAJAR DEWANTARA Untuk di beri Warna oleh siswa /
siswi , Dengan telaten dan sabar siswa /
siswi tersebut mewarnai KIHAJAR DEWANTARA Dengan sebaik baiknya Alhamdulilah dalam kesempatan tersebut MAHASISWA UNUSA Memberikan HADIAH Kepada
Siswa / Siswi yang mewarnainya bagus yaitu TEPAK , Buku Tulis dan Perlengkapan
Sekolah.
Dalam
Kesempatan ini Penulis yang juga Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL Bahwa kegiatan ini adalh Kegiatan dari MAHASISWA
UNUSA Kampus Mengajar dalam rangka Memperingati HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2021 ,
Dalam kesempatan tersebut juga menghaturkan banyak terimakasih kepada MAHASISWA
UNUSA Atas bantuannya Memberikan BANTUAN PERLENGKAPAN SEKOLAH Sebagai hadiah
kepada adik – adik yang Mewarnainya Bagus. Dalam kesempatan tersebut Penulis
juga mengajak siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya
untuk Terus memacu Prestasi walaupun di masa sulit Pandemi seperti saat ini
Jangan Putus asa Untuk Terus Berkarya .
#Tantangan Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar