Kebersamaan Sebagai Proses Belajar Kehidupan Sosial Siswa
Hari Ke 471
Kebersamaan
adalah wujud tindakan sosial yang menggembirakan bagi semua pihak yang
terlihat. Kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama akan memberikan nilai
tambah apabila dibanding dilakukan seorang diri. Kebersamaan yang positif
membantu individu untuk membangun diri menjadi lebih baik karena ada
kepedulian, ada kasih sayang, dan ada penghormatan. Kebersamaan juga
mengajarkan cara berbagi, saling memberi dan menerima. Siswa mengerjakan tugas
secara berkelompok, klub basket dimenangkan oleh kelompok, jajan di kantin akan
tambah meriah apabila dilakukan bersama-sama dan mengerjakan bersama tugas
piket di kelas adalah beberapa contoh dari sekian banyak kegiatan yang dapat
dilakukan dalam sebuah kebersamaan yang positif. Siswa dapat belajar cara
berada dalam lingkungan sosial melalui aktivitasnya selama di sekolah. Namun,
sebagai sebuah miniatur kehidupan bermasyarakat, tidak dapat dipungkiri bahwa
kehidupan di sekolah pun memiliki dua sisi layaknya kehidupan nyata dalam
masyarakat. Ada sisi positif yang dapat dibanggakan dan ada juga sisi negatif
yang perlu pembenahan. Hubungan antarmanusia dalam suatu lingkungan sosial
seperti sekolah belakangan ini mengalami degradasi makna. Bukan lagi hubungan
timbal balik yang saling menguntungkan, tetapi hubungan yang justru mencari
untung untuk dirinya sendiri.Kepekaan sosial mulai berkurang demikian juga
kepedulian sesama. Kegiatan yang dilakukan bersama malah banyak yang menjurus
pada awal mula kenakaln remaja. Siswa saling memperolok, membuat geng atau
kelompok-kelompok kecil di sekolah yang mulai mencoba-coba tindakan kegatif
seperti merokok, bahkan ada yang sampai melakukan penganiayaan kepada sesama
teman. Aktivitas negatif tersebut dipicu oleh hal-hal yang mungkin saja
sederhana, tetapi karena kurangnya kepekaan dan kepedulian sosial, efek yang
dihasilkan jauh lebih mengerikan. Sosiologi bukan lagi sebatas ilmu tentang
kemasyarakatan, tetapi sosiologi perlu juga mengajarkan bagaimana membentuk suatu
kelompok masyarakat yang beradab termasuk di dalamnya kelompok Masyarakat di
sekolah. Selain pembelajaran di kelas, mata pelajaran sosiologi sangat perlu
melakukan pembelajaran langsung di lapangan untuk melihat realitas masyarakat
majemuk yang hadir di dunia para siswa. Di mulai melihat realitas kehidupan di
sekolah, para siswa perlu diajak untuk bisa saling peduli satu sama lain
melalui kegiatan bersama seperti bakti sosial dari siswa untuk siswa. Ajak
mereka untuk merancang acara, mengumpulkan data kebutuhan siswa, dan
membagikannya kepada yang butuh. Bakti sosial tidak harus dengan memberikan
barang atau materi. Bakti sosial dapat dilakukan dengan membentuk
kelompok-kelompok belajar di luar pelajaran. Berbagi ilmu dengan teman sebaya
untuk meningkatkan pemahaman. Selain memupuk kepedulian dan kebersamaan,
belajar dengan teman sebaya bisa menjadi sarana untuk mengoptimalkan prestasi
belajar. Memanfaatkan kapasitas pribadi untuk melejitkan prestasi, akan
membantu para siswa berhasil di kemudian hari dalam kehidupan masyakarat
majemuk sebenarnya.
Kangen,
Rindu , Itulah Ekspresi yang Nampak dari
Wajah Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang
terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir Pada Hari Selas 27/4/2021 Siswa
/ Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Kelas 9 Dan Kelas 6 SDS AL-IKHLAS Surabaya merasa
kangen dengan guru – guru mereka yang sudah hampir 1 ½ Tahun Tidak bisa ketemu
dengan Bapak / Ibu Guru SMP PGRI 6 Surabaya Karena adanya PANDEMI COVID – 19 ,
Makanya Pada Hari Selasa 27/4/2021 Bersama Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya Foto
bersama untuk kenang –kenangan selama 3 tahun sekolah di SMP PGRI 6 Surabaya.
Menurut SHAMILA Dan Inayah Siswa Kelas 9 SMP PGRI 6 Surabaya kegiatan tersebut
adalah sebagai rasa kangen yang tidak terobati selama 1 ½ Tahun Adanya PANDEMI
COVID – 19 Yang akibatnya tidak adanya pembelajaran di Sekolah, Kami siswa
Kelas 9 Hanya bisa mengajak Bapak / Ibu Guru Untuk FOTO Bersama sebagai Kenang
– Kenangan bagi kami Siswa SMP PGRI 6 Surabaya. Kata Shamila dan INAYAH
Tersebut. Menurut Penulis
yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL
1984 Bahwasannya Kebersamaan Sebagai Proses Belajar Kehidupan Sosial Siswa
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar