“ MENJADI GURU YANG PRODUKTIF DAN ORANG TUA
YANG KREATIF DI MASA PANDEMI COVID – 19 BERSAMA
SMK BARUNAWATI BISA “
Hari Ke 434
Pandemi
COVID-19 secara tiba-tiba mengharuskan elemen pendidikan untuk melakukan
Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19 mempertahankan pembelajaran
secara online. Kondisi
saat ini mendesak untuk melakukan
inovasi dan adaptasi
terkait pemanfaatan teknologi
yang tersedia untuk mendukung
proses pembelajaran.
Praktiknya mengharuskan pendidik maupun
peserta didik untuk
berinteraksi dan melakukan
transfer pengetahuan secara online.
Pembelajaran online dapat
memanfaatkan platform
berupa aplikasi, website,
jejaring sosial maupun learning management system. Berbagai platform
tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mendukung transfer pengetahuan yang didukung berbagai teknik diskusi
dan lainnya. Pembelajaran online didefinisikan sebagai
pengalaman transfer pengetahuan
menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak dan
dengan dukungan jaringan
internet (Zhu &
Liu, 2020).Permasalahan mengajar dalammasa pandemi COVID-19 menjadi
permasalahan serius di
seluruh dunia, termasuk
Indonesia. Indonesia juga berusaha
untuk mengatasi permasalahan
ini sebagai suatu
prioritas utama. Semua bentuk
kegiatan yang menyebabkan
keramaian, kerumunan dan interaksi secaralangsung. Termasuk
sekolah yang memenuhi kriteria tersebut mulai ditutup oleh pemerintah sejak bulan
Maret. Oleh sebab itu, aktivitas disekolahpun
dihentikan dan proses
belajar mengajar tidak
lagi dilakukan di sekolah melainkan melalui daring
di rumah masing-masing, untuk menghindari penyebaran
covid-19.Korban akibat wabah
covid-19, tidak
hanya pendidikan ditingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah,
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Stanawiyah, dan
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
tetapi juga perguruan tinggi. Seluruh jenjang
pendidikan dari sekolah
dasar/ibtidaiyah sampai perguruan tinggi (universitas) baik yang berada
dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI maupun yang
berada dibawah Kementerian
Agama RI
semuanya memperoleh dampak
negatif karena pelajar,
siswa dan mahasiswa “dipaksa”
belajar dari rumah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk mencegah
penularan covid-19. Padahal tidak semua pelajar, siswa dan mahasiswa terbiasa
belajar melalui Online. Apalagi guru dan dosen masih banyak belum mahir mengajar
dengan menggunakan teknologi internet atau media sosial terutama di berbagai
daerah Pandemi
Covid-19 bukan halangan untuk tetap produktif dan kreatif. Justru karena
aktivitas kita lebih banyak di rumah saja, waktu-waktu ini bisa dimanfaatkan
untuk lebih dekat dengan keluarga, terutama memberikan waktu lebih kepada
anak-anak, menemani mereka dalam masa tumbuh kembangnya. “Awalnya
berkreasi dengan kardus ini sebagai solusi untuk memberi kegiatan sekaligus
hiburan pada anak karena rumah kami jauh dari pusat hiburan dan pusat
perbelanjaan. Kemudian kegiatan kami pun diminati banyak orang sehingga
berlanjut memberi workshop tiap akhir minggu” kreativitas itu
biasanya muncul dalam masa sulit. “Biasanya pada saat kita dalam kondisi adem
ayem, enak, atau nyaman kreativitas jarang muncul. Namun kreativitas akan
muncul kalau dalam keadaan kepepet. Idealnya, pada masa gelap seperti masa
pandemi ini harusnya banyak kreativitas yang muncul orang
tua, agar di masa pandemi ini jangan memberikan terlalu banyak fasilitas gadget
agar menstimulus kreativitas anak-anak.
“Biarkan
mereka berfikir. Seperti yang dilakukan pak Luqman Baehaqi. Kasih kardus atau
spidol, terserah nanti itu mau jadi apa. Nanti kalau anak-anak menyerah, baru
kita ajak untuk bikin sesuatu bersama-sama. Tapi, kalau selalu dibantu, dan
diberikan terlalu banyak fasilitas, kemampuan kreativitasnya tidak berkembang,
tidak terstimulasi, harus ada sesuatu yang menstimulus
Menjadi
Guru yang Produktif dan Orang Tua yang Kreatif itulah TEMA WEBINAR Yang
diadakan oleh SMK BARUNAWATI Surabaya Pada hari Minggu 21/3/2021 Dengan
Pembicara Ir.H. MISBAHUL HUDA MBA, Dalam kesempatan tersebut penulis yang juga
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir dapat
mengikuti kegiatan tersebut melalui Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/9726330386?pwd=RThYZ1lmNmlyb3BmOWpjSFo0NURKdz09 Meeting ID: 972 633 0386 Passcode: barunawati
Santosa
juga berpesan kepada orang tua, agar di masa pandemi ini jangan memberikan
terlalu banyak fasilitas gadget agar menstimulus kreativitas anak-anak.
“Biarkan
mereka berfikir. Seperti yang dilakukan. Kasih kardus atau spidol, terserah
nanti itu mau jadi apa. Nanti kalau anak-anak menyerah, baru kita ajak untuk
bikin sesuatu bersama-sama. Tapi, kalau selalu dibantu, dan diberikan terlalu
banyak fasilitas, kemampuan kreativitasnya tidak berkembang, tidak
terstimulasi, harus ada sesuatu yang menstimulus”, terangnya. Dalam
proses menjadi kreatif, menurut Luqman orang tua dan anak tidak perlu berpikir
terlalu jauh tentang bagaimana hasil akhirnya nanti, tapi fokus untuk menjadi
lebih baik dari hari ke hari. sebenarnya lebih senang mengatakan, bahwa ketika
kita tahu alasan untuk melakukan sesuatu, anak-anak juga turut merasakan apa
yang kita rasakan. Ini lebih baik daripada, sekadar mencari tahu apa yang harus
kita lakukan, Dalam kesempatan ini Penulis paham bahwa suatu keberhasilan
dilihat dari sebuah Proses nya bukan langsung hasil nya . Dalam kesempatan
tersebut Penulis yang Juga Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Juga
mengajukan pertanyaan kepada Bapak Ir.H. MISBAHUL HUDA MBA. Alhamdulilah setelah
bertanya Penulis akan mendapatkan hadiah dari SMK BARUNAWATI Surabaya , Dimana
walaupun sampai saat ini juga belum di kirim Hadiah tersebut. Dalam kesempatan
tersebut Penulis menghaturkan banyak terimakasih atas Ilmu yang di berikan dan
Terimakasih banyak SERTIFIKAT Nya
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar