“ JADIKAN SEKOLAH BERSIH DAN SEHAT
MENCETAK GENERASI EMAS UNGGUL “
Hari Ke 311
Sekolah
bersih adalah Sekolah yang warganya secara terus-menerus membudayakan perilaku
hidup bersih dan sehat, dan memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah,
sejuk, segar, rapih, tertib, dan aman. Sekolah Bersih dan sehat mengutamakan
pentingnya pembangunan kesehatan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif, sehingga dapat mendorong kemandirian semua warga sekolah dan
masyarakat di lingkungan sekolah untuk berperilaku hidup sehat, memelihara
kesehatannya, dan meningkatkan kesehatan di lingkunganya. Warga sekolah
meliputi setiap individu yang berperan di dalam proses belajar-mengajar di
sekolah, antara lain, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya pembelajar. Masyarakat lingkungan sekolah meliputi
semua masyarakat yang berada di lingkungan sekolah selain warga sekolah.
Perilaku hidup bersih dan sehat warga sekolah dilaksanakan atas dasar keinginan
dan kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga warga sekolah mampu
melakukan kegiatan sendiri di bidang kesehatan serta dapat berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. Sekolah merupakan institusi formal dan
strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang sehat secara fisik, mental,
social, dan produktif. Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar
mengajar di sekolah adalah status kesehatan dan kondisi lingkungan sekolah.
Upaya mewujudkan Sekolah Bersih dan Sehat dapat dicapai melalui strategi
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen yang baik, penyebarluasan
pengetahuan, penciptaan kondisi ideal dengan melibatkan partisipasi semua pihak
seperti Warga Sekolah, Komite Sekolah, Puskesmas, dan Masyarakat. Strategi
tersebut dilaksanakan dengan menyelenggarakan pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta pembudayaan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas,
2010), diketahui bahwa masalah gizi usia sekolah 6-12 tahun masih besar, yaitu
terdapat 35,6% anak pendek, 12,2% anak kurus, dan 9,2% anak gemuk. Masalah lain
yang ditemukan adalah 44,6% anak usia sekolah mengonsumsi sarapan berkualitas
rendah. Dilaporkan juga bahwa 1,7% anak mulai merokok pada anak usia 5-9 tahun dan 17,5% pada usia 10-14 tahun. Selain
itu, persentase menyikat gigi setiap hari pada kelompok umur 10-14 tahun adalah sebesar 95,7%, namun yang berperilaku
benar menyikat gigi hanya 1,7% (Riskesdas, 2013). Guna mencegah dan mengurangi
berbagai permasalahan di atas diperlukan perilaku hidup bersih dan sehat
melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat di Sekolah. Upaya tersebut
tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan, tetapi perlu didukung oleh kebijakan, sarana dan prasarana,
serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi
budaya di kalangan warga sekolah. Sebagai lingkungan terkecil yang mempunyai
otoritas dalam mengelola dirinya sendiri, sekolah mempunyai peran yang penting
dalam memberikan pembelajaran di segala bidang bagi warga sekolah dan
lingkungan sekitar. Peserta didik, sebagai agen perubahan, diharapkan dapat
membawa pengaruh positif kepada keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat yang mereka dapatkan di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut
setiap sekolah memiliki visi, misi, tujuan yang mendukung pelaksanaan Sekolah
Bersih Sehat. Visi, misi, dan tujuan sekolah dituangkan dalam rencana kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, dan rencana anggaran yang melibatkan peran serta aktif
dari seluruh warga sekolah dan komite sekolah. Perlu dilakukan pemantauan dan
evaluasi atas rencana dan pelaksanaan kegiatan untuk dijadikan dasar kegiatan.
Dalam perencanaan program terkait Sekolah Bersih , sekolah memperhatikan aspek
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat serta mempertimbangkan dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya.
Kegiatan Sekola Bersih ini adalah memberikan informasi dan solusi untuk
menjawab berbagai permasalahan dan hambatan yang muncul. Dengan begitu, sekolah
dapat menumbuhkan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat pada setiap warga
sekolah. Sehat adalah keadaan badan dan jiwa yang baik. Artinya, sesuatu
dikatakan sehat jika secara lahiriah, batiniah, dan sosial berjalan secara
normal dan baik, sehingga memungkinkan sesuatu dapat produktif, baik secara
sosial maupun ekonomis. Jika hal ini
dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka sekolah sehat dapat dimaknai
sebagai adalah lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur yang baik (normal)
secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani). Sekolah sehat pada prinsipnya
terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki kondisi
lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani.
Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai
kesejahteraan lahir dan batin setiap warga sekolah. Dengan begitu, sekolah
sehat memungkinkan setiap warganya dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat,
berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan lingkungan di luar
sekolah.
Dalam
Rangka menjadikan Generasi Emas Yang Unggul , Pada hari Jum’at 20/11/2020 SMP
PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya
Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Kedatangan Tamu dari Dinas Pendidikan Kota
Surabaya Kepala SMP NEGERI , SMP Swasta , Kepala SD NEGERI Se Kota Surabaya ,
Tujuan datang Ke SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya adalah Untuk
Melakukan Kegiatan PENGECATAN Ruang di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS
Surabaya . Dalam kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H.
BANU ATMOKO , S.Pd mendampingi Bapak Kepala dinas uuruKelas , Selesai
Pengecatan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Memberikan Pengarahan
dan Pembinaan Kepada Kepala SD, SMP NEGERI SWASTA Se Kota Surabaya Dalam Kesempatan tersebut Bapak Kepala Dinas
Pendidikan Kota Surabaya Di AJAK PANEN PETIK MANGGA Di Pohon milik SMP PGRI 6
Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS . Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Juga
Menyerahkan BANTUAN Buku Perpusatakaan Sekolah Kepada SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Selesai
menyerahkan Buku dari Dinas Pendidiakn Kepada SMP PGRI 6 Surabaya Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni
Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984
Menyerahkan Buku kenang kenangan Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Penulis Buku
Tersebut adalah Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd Menurut Bapak Kepala SMP PGRI 6
Surabaya Bahwa Tujuan dari Kegiatan Ini adalah MENJADIKAN SEKOLAH BERSIH Dalam
RANGKA MENCETAK GENEASI EMAS UNGGUL
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar