“ AJAK Ponakan Bermain
Serta PANEN MANGGA
Hari Ke - 300
Panen
adalah proses mengumpulkan hasil panen padi dari berbagai jenis lahan
pertanian. Kegiatan pemanenan padi meliputi menuai, menumpuk, menangani,
merontokkan, membersihkan, dan mengangkut. Sehingga panen ini dapat dilakukan
secara individu atau dibantu dengan menggunakan mesin. Penting untuk menerapkan
metode panen yang baik untuk dapat memaksimalkan hasil gabah, dan meminimalkan
kerusakan gabah dan penurunan kualitas. Panen adalah sebagai proses
mengumpulkan tanaman yang matang dari ladang. Menuai adalah pemotongan
biji-bijian atau padi untuk dipanen, biasanya menggunakan sabit, sabit, atau
mesin penuai. Pada arti pertanian yang lebih kecil dengan mekanisasi minimal
pemanenan adalah aktivitas padat karya pada musim tanam.Pada pertanian mekanis
besar, panen menggunakan mesin pertanian yang paling mahal dan canggih, seperti
mesin pemanen gabungan (combine harvester). Otomatisasi proses telah
meningkatkan efisiensi proses pembibitan dan pemanenan.Peralatan panen khusus
yang menggunakan ban berjalan untuk meniru cengkeraman lembut dan pengangkutan
massal menggantikan tugas manual untuk membuang setiap bibit dengan tangan.
Istilah “pemanenan” dalam penggunaan umum dapat mencakup penanganan pascapanen
langsung, termasuk pembersihan, penyortiran, pengepakan, dan pendinginan.Selesainya
panen menandai berakhirnya musim tanam, atau siklus tanam untuk suatu tanaman
tertentu, dan pentingnya acara ini secara sosial menjadikannya fokus perayaan
musiman seperti festival panen yang ditemukan di banyak agama. Mangga atau
mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk
ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dari suku
Anacardiaceae.Nama "mangga" berasal dari bahasa Tamil, mankay, yang
berarti man "pohon mangga" + kay "buah". Kata ini dibawa ke
Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis),
mango (bahasa Spanyol dan Inggris) dan lainnya.Mangga berasal dari daerah di
sekitar perbatasan India dengan Burma, dan mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal
pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.). Pohon mangga
berperawakan besar, dapat mencapai tinggi hingga 30 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga pekarangan hanya sekitar 15 m atau kurang. Batang tegak,
bercabang kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk
kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal
dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun.
Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua
sampai hampir hitam.Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat
panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit,
paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30–60 cm.
SMP
PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Adalah Sekolah Peduli Berbudaya
Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Senin 9/11/2020 Keponakan Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6
Surabaya CHYNTIA PRAJNA WULANDARI Diajak untuk memanen BUAH MANGGA HASIL KEBUN
Milik SMP PGRI 6 Surabaya Dimana Keponakan tercinta dari Penulis yang Juga
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd , Selesai di ambil semua
manga tersebut dimasukan ke dalam baskom Sama Keponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA
WULANDARI, Selesai di panen Buah Mangga
tersebut di bagikan kepada Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS
Surabaya. Menurut Penulis Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bahwasannya
Kegiatan Memanen Hari Ini sengaja Penulis mengajak Ponakan Untuk memanen hasil
kebun , serta Mengajari beliau untuk selalu menjaga dan merawat tanaman ,
sehingga tumbuh besar seperti buah manga yang di panen hari ini , di samping
itu juga sebagai kesibukan dari
keponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#GuruhebatI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar