Liburan Tambah Ilmu Parenting "Menjadi orang tua inspiratif, membentuk generasi prestatif"
Hari Ke - 289
Ada
pepatah lama mengatakan “satu keteladanan lebih berharga dari sejuta
nasihat”Mungkin banyak orang mengira kelakuan atau gaya hidup seseorang bersifat
genetika. Belum ada rumusan ilmiah resmi yang mengatakan demikian. Seorang
pemabuk bisa saja memiliki anak yang suka minum-minuman keras bukan karena
faktor keturunan, namun bisa saja si anak merekam kelakuan orang tuanya sejak
ia kecil dan kemudian dia tiru dan lakukan.Seorang yang rajin beribadah
memiliki anak yang rajin beribadah pula, bukan karena faktor keturunan, namun
lebih dominan karena semenjak kecil ia meneladani gaya hidup orang tuanya. Maka
pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” lebih tepat digunakan dalam
relasi keteladanan.Keteladanan ternyata bukan tentang kemampuan untuk
menasihati atau memotivasi seseorang. Keteladanan berasal dari kata teladan.
Menurut KBBI teladan berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh
(tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya). Maka secara sederhana
keteladanan berarti mentransfer contoh baik kepada orang lain dengan perbuatan
langsung. Maka apa yang orang tua lakukan itu menjadi role model atau
keteladanan praktis bagi anaknya. Orang tua mesti berhati-hati berbicara,
bersikap, bertindak di depan anaknya. Karena itu menjadi inspirasi baginya.
Maka tidak usah heran, gaya bicara, gaya duduk, atau bahkan gaya jalan seorang
anak terinspirasi dari gaya orang tuanya.Hindari menyebar hal buruk semisal
makian bahkan ketika marah sekalipun. Bisa saja kelak anak akan bertumbuh
menjadi pemarah dan pemaki. Sebab bagi anak, orang tua adalah inspirasi
fundamental bagi tumbuh kembangnya. Bentuk interaksi dan relasi di dalam
keluarga ketika ia kecil hingga beranjak dewasa bisa saja memengaruhi interaksi
dan relasinya kelak di masa kedewasaannya.Nasihat bisa saja mengubah orang,
namun keteladanan bisa melekat dengan sendirinya bagi seseorang. Orang tua
bukan hanya sekadar motivator yang sangat kaya akan kata-kata serta berusaha
semaksimal mungkin agar anak mengikuti perkataannya. Namun lebih dari itu,
orang tua adalah inspirator yang, sadar atau tidak dan sengaja atau tidak, bisa
menjadi acuan bagi anak untuk bertindak dan mengambil keputusan dalam hidupnya.
Orang tua bisa menjadi inspirator yang berhasil, jika mampu menjadi idola yang
menyenangkan bagi anak, yang tanpa
berbicara pun bisa membuat anak terpengaruh untuk berbuat.Menasihati
anak untuk rajin belajar sejak masa kecilnya bukan semata dengan kata-kata
“belajar sana, biar kamu pintar!” Membuat anak rajin belajar bisa dilakukan
dengan mengajak anak belajar bersama, membuka buku bersama, atau bahkan
berdiskusi bersama tanpa harus mengatakan “biar kamu pintar!”.Orang tua yang
tampil sebagai inspirator, tanpa banyak bicara, mampu membuat anak terdorong
lalu bergerak dengan motivasi yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri. Orang tua
yang menunjukkan semangat pantang menyerah dalam memperbaiki kehidupannya,
cenderung akan mewariskan semangat yang sama bagi anak-anaknya. Orang tua yang
menunjukkan cinta kasih dan relasi anti diskriminatif, bisa saja akan
menjadikan anak bertumbuh menjadi manusia yang toleran dan mengasihi sesamanya.
Pada
Hari Kamis 29/10/2020 Yang bertepatan dengan libur Cuti Bersama Memperingati
MAULID NABI MUHAMMAD S.A.W Penulis yang
juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang
Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir mengikuti WEBINAR Parenting dan Launching PPDB Barunawati "Menjadi
orang tua inspiratif, membentuk generasi prestatif" Melalui join Zoom
Meeting
https://us02web.zoom.us/j/9726330386?pwd=RThYZ1lmNmlyb3BmOWpjSFo0NURKdz09 ,
Sebelum memulai Acara PARENTING Ketua YAYASAN Barunawati Biru Surabaya Bapak ANDITO SUTARTO Memberikan Sambutan
Serta Dilanjutkan Pemukulan GONG Untuk Di bukanya Pelaksanaan PPDB 2021/2022 Di
damping Direktur Pendidikan Yayasan BARUNAWATI BIRU SURABAYA Ibu NOVARINA NURUL
KUSUMA WARDANI,S.Pd , M. M , Selanjutnya Motivasi PARENTING Yang di sampaikan
oleh Ustadz Suhadi Fadjaray Beliau seorang Motivator dan Konsultan Pendidikan. Ustadz
Suhadi Fadjaray dalam kesempatan tersebut mengajak Peserta WEBINAR
PARENTING Untuk Selalu Bersyukur dan
bersyukur , Disamping itu Ustadz Suhadi Fadjaray Mengajak Peserta PARENTING
Untuk Hendak nya TAKUT Kepada Allah S.W.T , Lemah , Bertaqwa dan Benar. Dalam
kesempatan ini Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya sangat senang bisa
mengikuti acara tersebut karena di musim liburan tersebut bisa tertap kreatif
dengan mengikuti PARENTING Dapat ILMU Dan Dapat Teman Kata Bapak H. BANU
ATMOKO,S.Pd Alumni Jurusan PLS UNESA Kelahiran APRIL 1984 Tersebut.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar