“ Terimakasih TELKOMSEL Sudah Membantu 5.363 Siswa Belajar Daring Di Masa PANDEMI COVID-19
Hari
Ke - 230
Pandemi belum juga usai, bayang-bayang tentang corona masih melekat pada
setiap orang. Meskipun wacana tentang New Normal telah dijalankan, namun belum
semua aktivitas kembali normal seperti semula. Banyak tempat wisata yang telah
di buka dengan memperhatikan protokol kesehatan. Namun belum dengan
sekolahan, anak-anak masih
diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran di rumah. Pembelajaran untuk para
peserta didik masih dilaksanakan dengan sistem PJJ yakni
Pembelajaran Jarak Jauh. Guru dan siswa tidak melakukan tatap muka pada sebuah
ruangan yang sama, mereka melakukan kegiatan belajar di tempat mereka
masing-masing menggunakan media yang telah disepakati. Biasanya guru akan
membuat grup kelas, di WA yang akan digunakan untuk memberikan informasi kepada
para peserta didik mengenai pembagian tugas, dan jadwal kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan Pembelajaran ini menuntut orang
tua untuk pro aktif, dan menyisakan waktu
di sela kesibukan mereka untuk mengawal putra-putrinya belajar. Orang tua yang
akan mengarahkan dan memberi penjelasan dari materi yang disampaikan oleh guru.
Sebagian siswa jika tidak ditunggui oleh orang
tua mereka tidak akan fokus pada materi
yang sedang disampaikan, justru mereka fokus terhadap mainan ataupun benda yang
ada disekitar mereka. Keterbatasan
pengetahuan orang tua terhadap teknologi juga menjadi faktor penghambat lain,
tidak semua orang tua memiliki gadget dengan kapasitas penyimpanan yang memadai
dan canggih untuk dapat diisi oleh aplikasi yang akan di gunakan untuk
pembelajaran, tidak semua orang tua bisa mengoprasikan gadget tersebut,
sehingga ada dari sebagian anak yang menyalahgunakan penggunan gadget dan kuota
yang seharusnya digunakan untuk pembelajaran justru digunakan untuk bermain
game online. Inilah pentingnya pengawasan orang tua pada saat-saat ini, orang
tua harus selalu berkeordinasi terhadap guru tentang materi ajar yang akan
disampaikan, dan model pembelajaran yang tepat untuk buah hati mereka. Tugas mendidik
yang biasanya dilimpahkan kepada guru, sekarang kembali ke tangan ibu bapak
yang mengasuh si buah hati.
Masa Pandemi COVID – 19 Yang Sudah berjalan hampir 6 bulan , membuat
Penulis Yang Juga Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan Kepala SMP PGRI 6
Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak Di Jalan Bulak Rukem
III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo
berpikir bagaimana caranya Agar
Permasalahan Siswa yang tidak Punya Perdana dapat teratasi , Alhamdulilah
Setelah Dilantik Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Bapak H. BANU ATMOKO ,
S.Pd Langsung Kordinasi dengan Pihak
TELKOMSEL , Dimana Pada Hari SENIN 31/8/2020
Telkomsel Melakukan Kerjasama Tentang Kartu Perdana Untuk Merdeka
Belajar JARAK JAUH ( MBJJ ) , Dalam Kesempatan ini Jumlah Siswa Yang Di Usulkan
Kartu PERDANA Dalam Gelombang Tahap 1
Sebesar 4707 Siswa Dari 25 Sekolah
Sedangkan Gelombang 2 Sebesar 659 Siswa
Dari 7 Sekolah Dimana Pada Hari
Senin Ini Berita Acara Yang Sudah Di Selesaikan Antara Pihak TELKOMSEL Adalah Sebesar 25 Berita Acara /
MOU Dari MOU Tersebut Nanti 2 Hari dari MOU Akan Dikirimkan KARTU PERDANA
Tersebut. Menurut Penulis Yang Juga Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Berharap Agar
Perdana Dari TELKOMSEL Ini Bisa Di masukan Ke dalam Data DAPODIKDASMEN Sehingga
Sekolah Dapat Kontrol keberadaab Pulsa
yang di gunakan Siswa tesebut Digunakan Untuk Pembelajaran Daring Atau Untuk
Main , Jadi BANU ATMOKO , S.Pd sangat berterimakasih atas Pemberian PULSA
PERDANA Tersebut Sehingga Membantu Siswa
Di wilayah Utara Yang sangat Minim Kondisi Ekonomi Keluarga Apalagi Dampak Dari
PANDEMI COVID – 19 Ini,
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar