“Pelatihan
Dan SERTIFIKASI AL- Qur’an ( PSGA ) WAFA “
Hari Ke - 229
Guru yang sering orang katakan sebagai sosok yang digugu dan
ditiru, nyatanya adalah profesi yang tidak mudah. Dari mereka lah terlahir
berbagai jenis profesi yang digandrungi manusia di muka bumi ini. Mulai dari
profesi yang terlihat sepele hingga profesi yang mendunia, semua berawal dari
guru. Karena guru adalah muasal tersampaikannya berbagai macam ilmu yang Allah
turunkan di dunia ini. Tanpa guru, tidak sedikit manusia yang akan kesulitan
mencerna suatu ilmu secara mandiri.Oleh karena perannya yang krusial bagi dunia
pendidikan di Indonesia, seorang guru dituntut punya kompetensi yang linear
dengan perkembangan zaman. Menjadi guru masa kini yang dicintai peserta didik
dengan segala tantangannya. Tak terkecuali pula menjadi guru Al-Qur’an. Meski secara
spesifik tidak termasuk dalam Kurikulum 2013 yang dicanangkan Mendikbud, mata
pelajaran Al-Qur’an di suatu lembaga pendidikan mengambil peran penting dalam
membentuk generasi masa kini. Tugas guru Al-Qur’an meski secara kasat mata tak
serumit guru mata pelajaran lain, ternyata punya ‘beban’ yang cukup berat di
hadapan Allah. Mengapa demikian? Karena yang diajarkan adalah kalamullah,
firman yang redaksionalnya diturunkan secara langsung oleh Allah. Bahasa Allah.
Bukan yang tertulis dalam buku-buku diktat mata pelajaran yang dirilis berbagai
penerbit terkenal. Sehingga tentu saja, levelnya sedikit lebih ‘berat’ dari
guru mata pelajaran lainnya. Itulah mengapa, guru Al-Qur’an perlu terus digembleng
melalui berbagai pelatihan.Bagi sekolah mitra Wafa Indonesia, salah satu bentuk
penggemblengan itu adalah melalui kegiatan Pelatihan Guru Al-Qur’an Metode
Wafa. Ini adalah pelatihan yang didesain khusus untuk menstandardisasi
kompetensi guru Al-Qur’an di sekolah mitra agar selaras dengan ‘kurikulum’ yang
dikembangkan oleh metode Wafa. Tidak hanya sebagai pengisi ‘gelas kosong’ guru Al-Qur’an,
pelatihan yang rutin diharapkan bisa menjadi perantara lahirnya guru yang
inspiratif. Bukan hanya guru yang sekedar menyampaikan ilmu, tapi juga seorang
guru yang sebenar-benarnya digugu dan ditiru seperti yang diungkapkan William
Arthur Ward, seorang penulis berkebangsaan Amerika, “The mediocre teacher
tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great
teacher inspires”. Guru yang biasa hanya menyampaikan, guru yang baik akan
menjelaskan, guru yang unggul akan mencontohkan, tapi guru yang luar biasa
adalah guru yang menginspirasi. Karena itu, untuk menjawab tantangan guru Al-Qur’an masa kini,
Wafa Indonesia hadir dengan metode pembelajaran otak kanan. Dilengkapi dengan
berbagai tools yang akan membantu pengembangan kurikulum pendidikan Al-Qur’an
di ratusan sekolah mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu tools
itu adalah pelatihan. Maka, mari jadi bagian perjalanan dakwah kami dalam melahirkan
generasi ahli Al-Qur’an dengan cara yang mudah, komprehensif, dan menyenangkan.
Sebagai Mitra WAFA SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS
Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem
III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Selama 4 ( Empat ) Kali
Pertemuan Tiap SABTU – MINGGU Mengadakan
Pelatihan Dan SERTIFIKASI AL- Qur’an ( PSGA ) WAFA Belajar AL- QUR’AN
Metode Secara ON LINE Tanggal 29 Agustus , 30 Agustus , 5 Dan 6
September 2020 Menurut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS
UNESA Kelahiran APRIL 1984 Bapak H. BANU
ATMOKO , S.Pd bahwasannya beliau sangat mengapreasiasi dari Guru Guru SMP PGRI
6 Surabaya Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Untuk Mengikuti Pelatihan Dan SERTIFIKASI AL- Qur’an ( PSGA ) WAFA Belajar AL-
QUR’AN Metode Secara ON LINE, Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H.
BANU ATMOKO , S.Pd berharap agar kegiatan
tersebut dapat membawa Perubahan bagi Siswa , Guru di SMP PGRI 6 Surabaya dan
SDS AL-IKHLAS Surabaya Serta SemakinCINTA Ke AL- QUR’AN
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar