Sabtu, 15 Agustus 2020

“ Semangat Membuat Modul Mengajarkan Computational Thinking


















“ Semangat Membuat Modul Mengajarkan Computational Thinking

Hari Ke 214


Penguasaan kecakapan Berpikir/Pemikiran Komputasi atau Computational Thinking (CT) sebagai salah satu teknik penyelesaian masalah menjadi sangat penting di masa sekarang untuk menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing di era ekonomi digital ini. Kecakapan ini mengajarkan siswa bagaimana berpikir seperti cara ilmuwan komputer berpikir, untuk menyelesaikan permasalahan di dunia nyata. Awalnya istilah Computational Thinking atau Berpikir/Pemikiran Komputasi digaungkan oleh Seymour Papert (1980) dalam bukunya yang berjudul “Mindstorm”. Ketika itu Papert berfokus pada dua aspek komputasi: pertama, bagaimana menggunakan komputasi untuk menciptakan pengetahuan baru, dan kedua, bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan pemikiran dan perubahan pola akses ke pengetahuan. Berikutnya J. M. Wing membawa pendekatan yang dimodifikasi dan perhatian baru pada pemikiran komputasi atau Computational Thinking. S. Papert menghubungkan pemikiran komputasi dan pedagogi digital dengan pendekatan modern dalam pendidikan yang diprakarsai oleh Jean Piaget. J. Piaget adalah seorang psikolog perkembangan paling dikenal karena memelopori teori belajar yang dikenal sebagai konstruktivisme; secara singkat, katanya bahwa peserta didik membangun pengetahuan baru dalam pikiran mereka, dari interaksi pengalaman mereka dengan pengetahuan sebelumnya. S. Papert mengembangkan teori konstruktivisme, menambahkan gagasan bahwa pembelajaran ditingkatkan ketika pelajar terlibat dalam “membangun produk yang bermakna. “ Jeannette M. Wing menganggap pemikiran komputasi sebagai keterampilan dasar untuk kemampuan analitis semua orang sama dengan kecakapan dengan membaca, menulis, dan berhitung. Makalah Wing disambut oleh masyarakat di semua tingkatan, terutama di jenjang pendidikan K-12 (SD-SMA), yang sangat bertanggung jawab dan berpengaruh dalam pengembangan kecakapan dan karakter peserta didik. Tulisan J. M. Wing ini dimuat di Jurnal Communication ACM pada Tahun 2006. Pada Tahun 2012, kurikulum nasional Inggris mulai memperkenalkan ilmu komputer atau Computer Science (CS) kepada semua siswa. Di Singapura, sebagai bagian dari inisiatif “Smart Nation”, telah memberi label pengembangan CT sebagai “kemampuan nasional”. Bahkan negara-negara lain, dari Finlandia hingga Korea Selatan, Cina hingga Australia dan Selandia Baru, telah meluncurkan upaya skala besar untuk memperkenalkan CT di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari kurikulum CS baru atau diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang ada. Di Amerika Serikat, mantan Presiden Barack Obama meminta semua siswa K-12 (SD sampai SMA) untuk dilengkapi dengan keterampilan CT sebagai bagian dari inisiatif “Computer Science for All” pada tahun 2016. Dengan kata lain, Computational Thinking adalah adalah sebuah metoda pemecahan masalah dengan mengaplikasikan/melibatkan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis program. Metode berpikir/pemikiran komputasi Berpikir/pemikiran komputasi tidak berarti berpikir seperti komputer, melainkan berpikir tentang komputasi di mana sesorang dituntut untuk: memformulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi dan menyusun solusi komputasi yang baik (dalam bentuk algoritma) atau menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai.
Dengan Slogan Bersinergi Maju Bersama Untuk SMP Swasta Surabaya Utara , Guru – Guru SMP Swasta Surabaya Utara  Mulai  Hari Rabu 5/8/2020 Sampai Hari Sabtu 15/8/2020  Masih terap semangat dan eksis dalam memajukan SMP Swasta Surabaya Utara , Dimana Bapak / Ibu Guru SMP Swasta Surabaya Utara Masih Semangat mengikuti kegiatan KEGIATAN WEBINAR SERTA PEMBUATAN MODUL Pembelajaran Berpikir Komputasional (Computational Thinking). Di Hari Terakhir ini Dari Pihak Departemen Matematika ITS  Membagi  kelompok untuk teman teman guru  dalam pembuatan MODUL Pembelajaran Berpikir Komputasional (Computational Thinking) Yang akan di damping oleh Teman – Teman Dosen Departemen Matematika ITS . Menurut Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd Selaku Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Beliau berharap agar Bapak / Ibu  Kepala SMP Swasta Surabaya Utara dapat memberikan Suport Motivasi dan dukungan moril agar Bapak / Ibu Gurunya Bisa  Serius dalam membuat MODUL Pembelajaran Berpikir Komputasional (Computational Thinking). Sehingga Pria Kelahiran APRIL 1984 Tersebut berharap Modul tersebut Dapat Tepat waktu sehingga dapat di gunakan dalam kegiatan Pembelajaran di Sekolah , Serta Dengan  Modul tersebut bisa jadi Agar SMP Swasta Bisa Eksis Di Indonesia Khususnya Kota Surabaya Melalui Sebuah Tulisan ( Modul ) , Pria Alumni Jurusan PLS UNESA Tersebut Berharap agar Modul tersebut bisa jadi Tepat waktu sebagai Kado Peringatan HUT Kemerdekaan RI Yang Ke – 75 . Seperti biasa selesai materi Per Sesi Para Peserta Guru – Guru SMP Swasta Surabaya Utara Mengisi DAFTAR Hadir Melalui LINK : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfYHHwoGn18llIs9CwRD88wF2N6dzMaMCdIQbksIJ2J8RmipA/viewform , Serta Dalam Mempersiapkan Sertifikat WEBINAR SERTA PEMBUATAN MODUL Pembelajaran Berpikir Komputasional (Computational Thinking) Dengan Mengisi Data Melalui https://forms.gle/rywaAeWQmFRzY9Hs7
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar