Kamis, 26 Maret 2020
“Indahnya Liburan Bersama Keluarga Atasi Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)”
“Indahnya Liburan Bersama Keluarga Atasi Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)”
Hari Ke – 72
Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan, dan dikenal dengan sebutan COVID-19. Virus ini merupakan virus jenis baru yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, Lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk di Indonesia. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Infeksi pada virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, nyeri dada, serta dapat berakhir pada kematian. ). Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Di Indonesia sendiri penyebaran dari Corona virus atau COVID-19 semakin meluas dan hampir diseluruh wilayah yang ada di Indonesia. Pihak pemerintah pun sudah memberikan himbauan tegas kepada masyarakat untuk tidak banyak beraktifitas diluar rumah dan memperbanyak melakukan aktifitasnya didalam rumah, karena dengan ini dapat menekan penyebaran dari corona virus, oleh sebab itu banyak masyarakat yang melakukan sebagian aktifitasnya didalam rumah seperti bekerja melalui sistem daring atau online, bahkan anak-anak sekolah pun diwajibkan untuk belajar dirumah. Dengan adanya himbauan tegas dari pemerintah, masyarakat terutama para orang tua dapat meluangkan waktunya untuk menemani anak-anaknya melakukan kegiatan belajar di rumah. Hal seperti ini juga dapat mempererat hubungan kasih sayang orang tua terhadap anak. Kasih sayang sendiri mengandung pengertian yang sangat luas, setiap manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan kekeringan jiwanya jika hidup tanpa memiliki kasih sayang. Apapun yang terjadi, dia pasti akan selalu ingin dicintai sekaligus mencintai orang lain, dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah yang sempurna dari seluruh ciptaan-Nya dan memiliki rasa kasih sayang sebagai salah satu anugerah dari Allah SWT. Perlu rasanya kita mengkaji diri dan men-tafakkurkan sudah sejauh mana kita sebagai hambaNya menempatkan diri menjadi pribadi yang dapat menebarkan kasih sayang dengan dihiasi nuansa keislaman. Cinta & kasih sayang Allah sendiri adalah cinta yang tidak terbatas. Hakikat & ukurannya tidak akan pernah dapat dipersamakan dengan kasih sayang siapapun. Allah SWT berfirman, “Rahmat (kasih sayang)-Ku meliputi segala sesuatu”,(QS.Al-A’raf : 156). Allah memiliki banyak nama-nama yang baik (Asmaul Husna), diantaranya sifat Rahman & Rahim, karena kedua sifat inilah Allah menciptakan seluruh alam semesta yang bertujuan agar makhluk-Nya bisa merasakan sentuhan cinta & kasih saying-Nya. Bukan tak mungkin, apabila Allah tidak memiliki kedua sifatNya ini. Alam beserta isinya ini tidak akan terhampar sebagai hasil curahan kasih saying-Nya, belum lagi tetesan kasih sayang yang diberikan Allah dalam setiap catatan kehidupan kita. Mulai dari bangun pagi, sampai memejamkan mata, Allah selalu memberikan perhatian kasih saying-Nya. Nafas kita, jantung serta pergerakan denyut nadi kita tak luput dari kuasa-Nya. Dalam sebuah hadits Muslim Ibn Al-Hajjaj Al-Qusyairi menyebutkan bahwa “Allah memiliki seratus kasih sayang & satu diantaranya Allah bagikan kepada jin, manusia, & makhluk hidup yang ada di bumi. Sedangkan yang 99 lagi, Allah simpan untuk ditunjukkan di hari kiamat kelak”. Manusia sendiri pada dasarnya difitrahkan memiliki rasa cinta & kasih sayang, khususnya kepada lawan jenis. Hal ini merupakan sunnatullah dan tak bisa dihindari. Sejak Nabi Adam as diciptakan Allah, sebagai manusia pertama, Allah pun menyadari bahwa Adam menginginkan teman sebagai tempat bercengkrama di sampingnya. Hal inilah yang lantas Allah tunjukan dengan menciptakan Hawa sebagi pendamping Nabi Adam as. Motivasi cinta dan kasih sayang yang telah dianugerahkan oleh Allah seharusnya menjadi energi yang penting sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah.
Sebab dengan mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada Allah bukan mustahil perjalanan kehidupan akan selalu terarah. Agar di dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain. Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan anaknya, kemudian bapak mencurahkan semua perhatian pada istri dan keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan rasa cinta dan hormatnya pada kedua orangtuanya. Hal ini akan menyuburkan perasaan saling terikat antara satu dan yang lain dan menjadi kesatuan yang tak terpisahkan.. Apa yang menjadi kesedihan bagi salah satu anggota keluarga, maka akan menjadi kesedihan bagi semuanya. Demikian pula bila ada yang mendapat kebahagiaan, maka semua bisa ikut merasakan kebahagian yang menjadi milik bersama. Ini semua bisa terlaksana bila setiap anggota keluarga, terutama pihak orangtua bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anaknya. Karena sang anak sejak dia lahir selalu ikut orangtua, maka secara mental dia juga menjadikan orangtuanya sebagai panutan dalam menjalani hidupnya. Dan yang tidak kalah penting adalah juga selalu berusaha menghilangkan rasa benci dan dendam bila terjadi permasalahan di antara mereka.
Dikarenakan adanya penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), di Kota Surabaya, dan berkaitan dengan libur Hari Raya Nyepi, pada hari Rabu 25/03/2020. SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS” Surabaya, Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan semampir. Dalam mengisi liburan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang juga Sekretaris Yayasan Pendidikan AL-IKHLAS Semampir Bapak BANU ATMOKO, S.Pd memberikan tugas kepada siswa kelas 7 – 9 SMP PGRI 6 Surabaya dan Kelas 4 – 6 SDS AL-IKHLAS Surabaya. Siswa/siswi mendapatkan tugas foto bersama keluarga ada yang ke pasar bersama orang tua, ada yang nonton TV, ada yang tiduran, Ada yang berbincang-bincang bersama keluarga. Menurut pria kelahiran APRIL 1984 Alumni Jurusan PLS bahwa Tujuan dari kegiatan tersebut adalah membuat hubungan orang tua dan siswa semakin akrab dan harmonis, sehingga tidak ada rasa takut dan canggung anatara siswa dengan orang tua, Sehingga Orang tua bisa lebih Care kepada Putra/ Putrinya untuk menjaga, merawat serta melindungi Putra/ Putrinya walaupun hanya beberapa minggu saja, tetapi di harapkan psikologi anak bisa bangkit dari sentuhan orang tua tersebut.
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar