Rabu, 04 Maret 2020

“ Ajak Guru Dan Siswa Mempersiapkan AKM Untuk Merdeka Belajar “








































“ Ajak Guru Dan Siswa Mempersiapkan AKM Untuk Merdeka Belajar “
                                                                                    Hari Ke - 50
Mulai tahun 2021 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim akan mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter (SK). AKM itu terdiri dari ujian kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi) yang digelar pada jenjang tengah yakni kelas 4,8, dan 11. “Jadi kita kembalikan ke asalnya adalah untuk penilaian sekolah penilaian sistem pendidikan. Itu makanya dilakukan di tengah jenjang dan alasan keduanya adalah agar itu memberikan waktu utk sekolah itu dan guru-gurunya itu melakukan perbaikan,” Sedangkan survei karakter, imbuhnya, ditujukan untuk mengukur dan mengetahui karakter pribadi dan wawasan kebangsaan dari siswa. Ada dua hal yang diuji dalam AKM. Pertama, tentang kemampuan berliterasi. Bukan literasi seperti selama ini yang dipahami sebagai membaca tok. Kemampuan berliterasi dalam AKM adalah kemampuan dalam memahami bacaan.  Pelajaran apa pun, mengharuskan siswa mampu berliterasi. Jadi, kemampuan berliterasi adalah kemampuan lintas mata pelajaran. Sekarang beban itu masih diletakkan di pundak guru guru bahasa Indonesia. Sebuah kesalahan yang harus cepat diperbaiki.
 Kemampuan berliterasi juga merupakan kemampuan yang dibutuhkan setiap orang dalam sepanjang hayatnya.  Dalam kehidupan seseorang, bahkan ke depan, mengharuskan kepemilikan kemampuan berliterasi model ini.  Sekolah merupakan lembaga yang pas untuk menyemaikan kemampuan dasar ini.  Tanpa kemampuan dasar ini, seseorang akan gagap menghadapi informasi yang membanjiri detik-detik nya.  Kedua, kemampuan numerasi. Tak kalah dengan kemampuan berliterasi, kemampuan dalam menghadapi angka angka atau data data ini sangat dibutuhkan di masa depan.  Bahkan kehidupan masa depan akan bergantung kepada kemampuan mengolah data atau angka angka ini. Hasil tes PISA yang dilaksanakan oleh OECD telah diumumkan. Hasilnya sudah dapat ditebak. Indonesia menempati posisi keenam. Sayang nya, hitungan nya dari bawah. Kenapa hal itu sudah tak bisa ditebak?  Tes PISA dan pembelajaran di kelas memang berbeda. Kemampuan berliterasi dan numerasi sangat diutamakan dalam tes PISA, sedangkan pembelajaran di kelas masih menghapal untuk mengejar nilai tinggi di UN.  Itulah Asesmen Kompetensi Minimum. Bukan pengganti UN. Ini sudah diamanatkan dalam uu sisdiknas
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  , dalam rangka mempersiapkan UNBK Tahun 2020 Pada hari Senin 2/3/2020 Sampai Hari Rabu 4/3/2020  melaksanakan Gladi bersih UNBK  Tersebut dilaksanakan hari Senin Gladi bersih dan Hari Selasa Dilaksanakan AKM Bagi Peserta didik kelas 9 , Sedangkan hari Rabu 4/3/2020 , SMP PGRI 6 Surabaya mengirimkan 9 Orang guru untuk mengikuti AKM  Di LAB Komputer, walaupun tidak ada jam  ngajar hari ini tetapi guru guru SMP PGRI 6 Surabaya tetap semangat mengikuti AKM  dan survey karakter. ,Menurut Mei Ratna Susanti , S.Si selaku Guru IPA Yang juga Proktor beliau pingin tahu sejauh mana soal – soal AKM Tersebut , sehingga dapat di ajarkan kepada anak didik nya  dalam rangka mempersiapkan AKM tersebut , Sedangkan menurut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya kelahiran APRIL 1984 Alumni Jurusan PLS UNESA Bapak BANU ATMOKO , S.Pd bahwa Tujuan dari Kegiatan Pagi  hari ini adalah mempersiapkan semua Guru Guru baik Mapel Agama Sampai Prakarya untuk mempersiapkan soal AKM , Sehingga dapat melatih kepada anak didiknya untuk selalu berlatih soal – soal AKM , Sehingga anak didik SMP PGRI 6 Surabaya Siap mensukseskan Program Menteri Pendidikan NADIEM MAKARIEM Untuk Merdeka Belajar.
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar