Rabu, 08 Januari 2020

“ Ajarkan Anak Didik Kita Istighfar dan Shodaqoh Untuk Tolak Bala “
















“ Ajarkan Anak Didik Kita Istighfar  dan Shodaqoh Untuk Tolak Bala “

SEMUA manusia pernah berdosa. Tidak seorang pun yang luput dari kesalahan. Besar ataupun kecil. Sengaja atau tidak disengaja. Sebab, fitrah manusia adalah tempat salah dan lupa. Tidak ada manusia yang maksum, kecuali Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wassalam yang dosanya telah diampuni dan dijamin surga. Hal itu tidak lain karena Allah telah memberikan dua potensi dasar kepada manusia: fujur (negatif) dan taqwa (positif). Hal itu pula yang menyebabkan fluktuasi iman dan bahkan cenderung kepada salah satunya yang bakal menentukan posisinya di akhirat: neraka atau surga.Lebih dari itu, syetan tidak pernah henti menggoda dan menjerumuskan manusia ke lembah nista. Armadanya datang dari segala penjuru: depan, belakang, dan samping. Berbagai macam ranjau dan jebakan dipasang. Daya ledaknya pun luar biasa. Isi dunia dipercantik agar manusia terlena. Tak jarang manusia yang tergoda hingga terjerumus ke dalam tipu dayanya yang semu. Namun, meski manusia bergelimang dosa, Allah telah menyediakan ampunan-Nya yang tak terbatas. Pintu tobatnya selalu terbuka lebar. Meski dosa manusia seluas samudera dan setinggi gunung. Allah akan tetap mengampuninya. Ia sangat senang kepada hamba-Nya yang berdosa lalu datang kepada-Nya dan ber-istighfar seraya bertobat. Senang-Nya itu bahkan melebihi seorang ayah yang menemukan anaknya yang telah lama hilang. Allah sengaja tidak menciptakan manusia bersih dari segala dosa. Sebab, hidup adalah ujian yang telah didesain sedemikian rupa. Hal itu untuk mengetahui siapakah di antara hamba-hamba-Nya yang lolos ujian dan kelak, di akhirat, berhak menggondol rapor dari tangan kanan. Karena itu, jika ada sekelompok manusia yang tidak pernah berdosa di muka bumi ini, maka Allah akan memusnahkannya dan menggantinya. Hal itu senada dengan hadits yang diriwayatkan Muslim. “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan memusnahkan kalian dan akan menggantinya dengan kaum pendosa lalu mereka memohon ampunan kepada Allah dan Allah pun mengampuni dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim) Kendati begitu, tidak menjadi alasan bagi kita untuk menumpuk dosa dan mengulur tobat dengan alasan karena Allah Maha Penerima tobat. Janganlah berfikir mumpung masih hidup. Mumpung masih muda. Mumpung masih berlimpah harta. Mumpung masih banyak waktu, lantas asyik masyuk bergelimang dosa dan lupa tobat. Sebab, tak seorang pun tahu kapan usianya akan tutup. Bisa detik ini. Bisa hari ini. Bisa lusa. Bisa bulan depan. Atau bahkan bisa tahun depan. Tak mengenal usia, waktu, dan tempat. Sebab, jika ajal telah keluar dari raga, maka pintu toba telah ditutup rapat. Penyesalan terlambat. Yang ada hanya derita sepanjang masa di akhirat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ‘Aku meminta ampunan kepada Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia, yang hidup dan berdiri sendiri, mengatur makhluk-Nya dan aku bertaubat kepada-Nya.’ Maka dosanya akan diampuni meskipun ia pernah melarikan diri dari medang perang.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi dan Al Hakim).Karena itu, tak ada alasan untuk tidak ber-istighfar dan bertobat. Sebesar apapun dosa dan keselahan yang diperbuat. Setiap hari, setiap saat dan di manapun bibir kita harus senantiasa basah dengan istighfar. Jangan sampai dosa yang diperbuat tidak di-istighfari lalu menumpuk sehingga hati menjadi keras dan gelap dari cahaya dan hidayah Allah. Janganlah menyepelekan dosa yang kecil yang kerap dilakukan setiap hari. Jangalah melihat kuantitas dosa yang diperbuat. Tapi, lihatlah kepada siapa kita bermaksiat. Rasulullah saja yang telah dijamin surga, setiap hari lisanya tak pernah alpa dari istighfar. Seperti yang termaktub dalam hadits Bukhori berikut. “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku biasa memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Bukhori) Kita dengan Rasulullah tentu sangat jauh berbeda. Tidak bisa dibandingkan. Ibadah beliau sempurna. Akhlak beliau al Quran. Perkataan dan tindak tanduk beliau mulia. Beliau maksum dan dijamin surga. Namun, meski demikian, beliau masih bersusah payah untuk beristighfar kepada Allah. Sedangkan kita? Dosa yang kita perbuat tentu amat banyak. Terlebih di akhir jaman yang penuh fitnah dan jerat tipu daya syetan durjana. Hampir di seluruh medium di dunia ini mengundang dosa. Di TV, di internet, di jalan-jalan, dan di berbagai medium lainnya yang berkontribusi kepada dosa. Karena itu, sudah seharusnya intensitas dan kuantitas istighfar kita kepada Allah jauh lebih besar. Apalagi, kita tidak memiliki garansi dan tiket masuk surga sebagaimana Nabi Muhammad. Meski begitu, kita dilarang berputus asa dari maghfirah dan rahmat Allah. Allah senantiasa membuka pintu maghfirah-Nya lebar-lebar.
Musibah bencana yang terjadi di Indonesia beberapa hari ini , membuat prihatin seluruh warga sekolah SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Hari Kamis 9/1/2020  Pukul 06.30 berkumpul di lapangan  Sekolah  bagi siswa yang Perempuan baik siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya maupun yang SDS “ AL-IKHLAS menggunakan Mukenah dan membawa Sajadah  untuk melaksanakan Sholat Dhuhah , Sholat Hajat yang dalam kesempatan ini di pimpin oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak  BANU ATMOKO , S.Pd , Selesai sholat , selanjutnya selesai Sholat dilanjutkan dengan Pembacaan Istighosah , Yasin , Pembacaan Sholawat   yang di pimpin oleh Bapak Ustad ACHMAD SYAIFUDDIN , S.H.I , Selesai pembacaan Istighosah , Yasin dan Sholawat ,  Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Budi Pekerti kelahiran JUNI 1985 tersebut memberikan sedikat KULTUM Dimana  Beliau menyampaikan bahwa ALLAH S.W.T  Tidak akan memberikan ADZAB Selama Kita Mau perbanyak Istighfar kepada Allah S.W.T Seperti yang dilakukan oleh seluruh Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Insyah Allah Kota Surabaya akan aman Karena banyak yang beristighfar kepada Allah S.W.T , Disamping Itu Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I Juga menyampaikan bahwa perbanyak Shodaqoh karena dengan Shodaqoh  kita akan terhindar Tolak Balak , Seperti yang sudah di lakukan oleh Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk korban banjir dan sudah di setorkan oleh Ibu YUNI ISMARYATI , S.Pd dan Bapak BANU ATMOKO , S.Pd di  Graha Zakat YDSF Surabaya, Selanjutnya Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya memberikan sedikit sambutan , agar siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk perbanyak doa , istighfar agar mereka semua dan keluarga nya selamat dunia akherat, disamping itu Kepala Sekolah kelahiran APRIL 1984 Menghimbau kepada seluruh siswa / siswi nya yang belum Punya SIM Jangan mengendarai kendaraan di Jalan raya , agar tidak terjadi hal – hal yang di inginkan seperti yang terjadi Pelajar goncengan 3 Dan Tewas, Banu Atmoko menyampaikan SAYANGI  NYAWA Kalian , serta Banu Atmoko , S.Pd menghimbau pada saat musim Penghujan untuk menghindari Pohon – pohon besar dan aliran listrik , mending di gunakan di rumah untuk istirahat dan berdoa , khususnya kelas 9  Dan Kelas 6 Di Persiapkan Untuk UNBK Dan USBN 2020 Yang tinggal 3 Bulan lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar