“
Ajarkan Anak Didik Kita Istighfar dan
Shodaqoh Untuk Tolak Bala “
SEMUA manusia pernah berdosa. Tidak seorang pun yang luput dari
kesalahan. Besar ataupun kecil. Sengaja atau tidak disengaja. Sebab, fitrah
manusia adalah tempat salah dan lupa. Tidak ada manusia yang maksum, kecuali
Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wassalam yang dosanya telah diampuni dan dijamin
surga. Hal itu tidak lain karena Allah telah memberikan dua potensi dasar
kepada manusia: fujur (negatif) dan taqwa (positif). Hal itu pula yang
menyebabkan fluktuasi iman dan bahkan cenderung kepada salah satunya yang bakal
menentukan posisinya di akhirat: neraka atau surga.Lebih dari itu, syetan tidak
pernah henti menggoda dan menjerumuskan manusia ke lembah nista. Armadanya
datang dari segala penjuru: depan, belakang, dan samping. Berbagai macam ranjau
dan jebakan dipasang. Daya ledaknya pun luar biasa. Isi dunia dipercantik agar
manusia terlena. Tak jarang manusia yang tergoda hingga terjerumus ke dalam
tipu dayanya yang semu. Namun, meski manusia bergelimang dosa, Allah telah
menyediakan ampunan-Nya yang tak terbatas. Pintu tobatnya selalu terbuka lebar.
Meski dosa manusia seluas samudera dan setinggi gunung. Allah akan tetap
mengampuninya. Ia sangat senang kepada hamba-Nya yang berdosa lalu datang
kepada-Nya dan ber-istighfar seraya bertobat. Senang-Nya itu bahkan melebihi
seorang ayah yang menemukan anaknya yang telah lama hilang. Allah sengaja tidak
menciptakan manusia bersih dari segala dosa. Sebab, hidup adalah ujian yang
telah didesain sedemikian rupa. Hal itu untuk mengetahui siapakah di antara
hamba-hamba-Nya yang lolos ujian dan kelak, di akhirat, berhak menggondol rapor
dari tangan kanan. Karena itu, jika ada sekelompok manusia yang tidak pernah
berdosa di muka bumi ini, maka Allah akan memusnahkannya dan menggantinya. Hal
itu senada dengan hadits yang diriwayatkan Muslim. “Demi jiwaku yang berada di
tangan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan memusnahkan
kalian dan akan menggantinya dengan kaum pendosa lalu mereka memohon ampunan
kepada Allah dan Allah pun mengampuni dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim) Kendati
begitu, tidak menjadi alasan bagi kita untuk menumpuk dosa dan mengulur tobat
dengan alasan karena Allah Maha Penerima tobat. Janganlah berfikir mumpung
masih hidup. Mumpung masih muda. Mumpung masih berlimpah harta. Mumpung masih
banyak waktu, lantas asyik masyuk bergelimang dosa dan lupa tobat. Sebab, tak
seorang pun tahu kapan usianya akan tutup. Bisa detik ini. Bisa hari ini. Bisa
lusa. Bisa bulan depan. Atau bahkan bisa tahun depan. Tak mengenal usia, waktu,
dan tempat. Sebab, jika ajal telah keluar dari raga, maka pintu toba telah
ditutup rapat. Penyesalan terlambat. Yang ada hanya derita sepanjang masa di
akhirat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ‘Aku meminta ampunan
kepada Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia, yang hidup dan berdiri sendiri,
mengatur makhluk-Nya dan aku bertaubat kepada-Nya.’ Maka dosanya akan diampuni
meskipun ia pernah melarikan diri dari medang perang.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi
dan Al Hakim).Karena itu, tak ada alasan untuk tidak ber-istighfar dan
bertobat. Sebesar apapun dosa dan keselahan yang diperbuat. Setiap hari, setiap
saat dan di manapun bibir kita harus senantiasa basah dengan istighfar. Jangan
sampai dosa yang diperbuat tidak di-istighfari lalu menumpuk sehingga hati
menjadi keras dan gelap dari cahaya dan hidayah Allah. Janganlah menyepelekan
dosa yang kecil yang kerap dilakukan setiap hari. Jangalah melihat kuantitas
dosa yang diperbuat. Tapi, lihatlah kepada siapa kita bermaksiat. Rasulullah
saja yang telah dijamin surga, setiap hari lisanya tak pernah alpa dari
istighfar. Seperti yang termaktub dalam hadits Bukhori berikut. “Aku pernah
mendengar Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya
aku biasa memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari
tujuh puluh kali.” (HR. Bukhori) Kita dengan Rasulullah tentu sangat jauh
berbeda. Tidak bisa dibandingkan. Ibadah beliau sempurna. Akhlak beliau al
Quran. Perkataan dan tindak tanduk beliau mulia. Beliau maksum dan dijamin
surga. Namun, meski demikian, beliau masih bersusah payah untuk beristighfar
kepada Allah. Sedangkan kita? Dosa yang kita perbuat tentu amat banyak.
Terlebih di akhir jaman yang penuh fitnah dan jerat tipu daya syetan durjana.
Hampir di seluruh medium di dunia ini mengundang dosa. Di TV, di internet, di
jalan-jalan, dan di berbagai medium lainnya yang berkontribusi kepada dosa. Karena
itu, sudah seharusnya intensitas dan kuantitas istighfar kita kepada Allah jauh
lebih besar. Apalagi, kita tidak memiliki garansi dan tiket masuk surga
sebagaimana Nabi Muhammad. Meski begitu, kita dilarang berputus asa dari
maghfirah dan rahmat Allah. Allah senantiasa membuka pintu maghfirah-Nya
lebar-lebar.
Musibah bencana yang terjadi di Indonesia beberapa hari ini ,
membuat prihatin seluruh warga sekolah SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS
Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem
III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Hari Kamis
9/1/2020 Pukul 06.30 berkumpul di
lapangan Sekolah bagi siswa yang Perempuan baik siswa / siswi
SMP PGRI 6 Surabaya maupun yang SDS “ AL-IKHLAS menggunakan Mukenah dan membawa
Sajadah untuk melaksanakan Sholat Dhuhah
, Sholat Hajat yang dalam kesempatan ini di pimpin oleh Bapak Kepala SMP PGRI 6
Surabaya Bapak BANU ATMOKO , S.Pd ,
Selesai sholat , selanjutnya selesai Sholat dilanjutkan dengan Pembacaan
Istighosah , Yasin , Pembacaan Sholawat yang di pimpin oleh Bapak Ustad ACHMAD
SYAIFUDDIN , S.H.I , Selesai pembacaan Istighosah , Yasin dan Sholawat , Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I Selaku Guru
Pendidikan Agama Islam Budi Pekerti kelahiran JUNI 1985 tersebut memberikan
sedikat KULTUM Dimana Beliau
menyampaikan bahwa ALLAH S.W.T Tidak
akan memberikan ADZAB Selama Kita Mau perbanyak Istighfar kepada Allah S.W.T Seperti
yang dilakukan oleh seluruh Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “
AL-IKHLAS Surabaya , Insyah Allah Kota Surabaya akan aman Karena banyak yang
beristighfar kepada Allah S.W.T , Disamping Itu Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I
Juga menyampaikan bahwa perbanyak Shodaqoh karena dengan Shodaqoh kita akan terhindar Tolak Balak , Seperti
yang sudah di lakukan oleh Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “
AL-IKHLAS Surabaya untuk korban banjir dan sudah di setorkan oleh Ibu YUNI
ISMARYATI , S.Pd dan Bapak BANU ATMOKO , S.Pd di Graha Zakat YDSF Surabaya, Selanjutnya Bapak
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya memberikan sedikit sambutan , agar siswa / siswi SMP
PGRI 6 Surabaya untuk perbanyak doa , istighfar agar mereka semua dan keluarga
nya selamat dunia akherat, disamping itu Kepala Sekolah kelahiran APRIL 1984
Menghimbau kepada seluruh siswa / siswi nya yang belum Punya SIM Jangan
mengendarai kendaraan di Jalan raya , agar tidak terjadi hal – hal yang di
inginkan seperti yang terjadi Pelajar goncengan 3 Dan Tewas, Banu Atmoko
menyampaikan SAYANGI NYAWA Kalian ,
serta Banu Atmoko , S.Pd menghimbau pada saat musim Penghujan untuk menghindari
Pohon – pohon besar dan aliran listrik , mending di gunakan di rumah untuk
istirahat dan berdoa , khususnya kelas 9
Dan Kelas 6 Di Persiapkan Untuk UNBK Dan USBN 2020 Yang tinggal 3 Bulan
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar