Sabtu, 20 Oktober 2018

“Satukan Tekad Selamatkan Dan Amankan Kota Surabaya “






















“Satukan Tekad Selamatkan Dan Amankan  Kota Surabaya “
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya. Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an banyak menyebutkan  pula bahwa tadharu’ (berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan muncul  bila di sertai keikhlasan. Hal tesebut merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih. Dengan tadharu’ dapat menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, dalam penderitaan maupun dalam kebahagiaan, dalam kesulitan maupun dalam kelapangan. Dalam Al-Qur’an Allah telah menegaskan : “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi : 28). Al-Qur’an juga memberikan penjelasan bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati yang mendalam. Sebuah doa akan cepat dikabulkan apabila disertai keikhlasan hati dan berulangkali dipanjatkan. Hal ini banyak ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an, diantaranya : “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ar’af : 55-56). Pengertian doa bagian dari ibadah adalah bahwa  kedudukan doa dalam ibadah ibarat mustaka dari sebuah bangunan mesjid. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demikian karena doa adalah bentuk pengagungan terhadap Allah dengan disertai keikhlasan hati serta permohonan pertolongan  yang disertai kejernihan nurani agar selamat dari segala musibah serta meraih keselamatan abadi. peran historis para santri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti K.H. Hasyim As’yari dari Nahdlatul Ulama, K.H. Ahmmad Dahlan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati dari Al-Irsyad dan Mas Abdul Rahman dari Matlaul Anwar serta mengingat pula 17 nama-nama perwira Pembela Tanah Air (Peta) yang berasal dari kalangan santri, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Sejarah mencatat, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa, melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan,"
Dalam Menumbuhkembangkan Pendidikan Karakter yang ada di dalam Peserta Didik Pada Hari Minggu 21/10/2018 SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di  Jalan Bulak Rukem III No.  7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  Sebayak 25 Siswa SMP PGRI 6 Surabaya dan 19 Siswa SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya  dan di damping 3 Orang Guru dari SMP PGRI 6 Surabaya Serta 3 Orang Guru dari SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya  berkumpul di Sekolahan tercinta Pukul 04.30 Untuk Melaksanakan kegiatan Doa Bersama Dalam Rangka  Untuk Keselamatan Kota Surabaya , Sebelum Berangkat Ke Gelora 10 November Tambaksari Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya mengumpulkan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya, Dalam samabutannya Banu Atmoko , S.Pd mengajak seluruh siswa untuk membaca Al- Qur’an dengan Sungguh – Sungguh nanti pas Di Gelora 10 November , Karena Ini adalah momentum pas Kita Sebagai Santri ( Siswa ). Dalam Kesempatan tersebut jumlah peserta yang ikut kegiatan pada pagi hari ini adalah  Tahfidz Al Qur’an SD Sebanyak  1.800 Siswa , Sedangkan Tahfidz AL-Qur’an SMP Sebanyak  1.265 Siswa , Sedangkan Peserta Khataman AL-Qur’an  Dari Siswa SD Sebanyak 10.000 Siswa , Dari SMP Sebanyak 15.000 Siswa Sedangkan Dari MI dan MTS  Sebanyak 1.000 Siswa , Acara Kegiatan Ngaji Bareng Dan Wisuda Hafidz Ini di tutup doa Oleh KH. Miftahul Lutfi Muhammad Al Mutawakkil, Selesai Doa seluruh siswa SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya menikmati bekal sarapan yang sudah mereka bawak dari rumah , Menurut Yuni Ismaryati , S.Pd dan Sugiarti , S.Pd  yang ikut mendampingi Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya bahwa Tujuan dari Kegiatan ini adalah Untuk Mendoakan Kota Surabaya dari Keselamatan dan Keamanan , Menurut Beliaunya Kegiatan Ini sangat Positif  apalagi di hari libur Tidak harus 1 minggu mencari uang saja di jalan tetapi selingkan waktu untuk melakukan doa untuk Kota Tercinta Ini  disamping itu kegiatan ini adalah untuk menumbuh kembangkan Pendidikan karakter agar siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Gemar Membaca AL-Qur’an




Tidak ada komentar:

Posting Komentar