“ Persiapkan UNBK
Sedini Mungkin Dengan Pemetaan Guru UN”
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sebuah
komitmen Pemerintah Republik Indonesia yang diterapkan melalui berbagai
peraturan perundangan terkait sistem pendidikan nasional. Salah satu kebijakan
yang telah diambil adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Pendidikan Nonformal adalah
jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi
Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Untuk penjaminan dan pengendalian
mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi,
akreditasi, dan sertifikasi. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga
Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan
menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda
dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang
selama ini sudah berjalan. Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada
tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP
Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah
tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi
siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selanjutnya secara
bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan
sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29
Provinsi dan Luar Negeri. Pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan
mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298
SMA/MA, dan 2100 SMK. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2017 melonjak
tajam menjadi 30.577 sekolah yang terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan
9.829 SMK. Meningkatnya jumlah sekolah UNBK pada tahun 2017 ini seiring dengan
kebijakan resources sharing yang dikeluarkan oleh Kemendikbud yaitu
memperkenankan sekolah yang sarana komputernya masih terbatas melaksanakan UNBK
di sekolah lain yang sarana komputernya sudah memadai. Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem
semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan
(sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh
server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali
dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Dalam Rangka Menyiapkan UNBK Tahun Pelajaran
2018 – 2019 Sub Rayon 31 Yang Terdiri dari Sekolah SMP Negeri 31 , SMP PGRI 6
Surabaya , SMP Muhamadiyah 15 SMP YP 17 , SMP Negeri 58 Serta SMP Muhamadiyah
16 Pada Hari Kamis 20/9/2018 Mengadakan
Kegiatan Peningkatan Mutu Persiapan UNBK
TahuN 2019 , Dalam Kesempatan Tersebut Pada Hari Ini Guru – Guru Mata Pelajaran
UN Kelas 9 Dilakukan Pemetaan Dimana
Soal – Soal Yang Di Keluarkan adalah Soal UNBK. Dimana Dari Hasil Pemetaan Tadi
Yang Nilai Terbaik Diharapkan Bisa Jadi Tutor Untuk Kegiatan Pemantaban Ujian
Nasional ( PEMANAS ) Kelas 9 Dalam
Menyiapkan Ujian Nasional , Dimana Di Sub Rayon 31 Mempunyai Strategi Untuk
Persiapan UNBK 2019 Dimana Seluruh Siswa Di Berikan Soal –Soal Latihan Mulai
Bulan Oktober Sampai Bulan Maret , Menurut Ratih Retno Hartati Selaku Ketua Sub
Rayon 31 Mengatakan Bahwa Tujuan Dari Kegiatan Tersebut adalah Menyiapkan Anak –
Anak Didik Kelas 9 Di Sub Rayon 31 Agar Hasil UNBK Nanti Bisa Optimal Dan Sub
Rayon 31 Bisa Meningkat Nilai UNBK Nya
di banding Tahun Yang Lalu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar