“ Pemenuhan Media Komposter Untuk
Menghasilkan Kompos”
K
ompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyaraka
Komposter adalah alat yang digunakan untuk membantu kerja
bakteri pengurai ( decomposer) aneka material organik berupa sampah dan limbah
menjadi bentuk baru, yakni material kompos dengan sifat-sifat seperti tanah
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan
Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Semampir Pada hari Rabu 22/3/2017 Sore
Jam 16.00 Bertepatan dengan Extra Pramuka Tim Student Eco Preneur Spegrinam
Surabaya melakukan kegiatan Pengisian Kompos di Komposter yang ada di sekolah ,
dimana Tim Student Eco Preneur Spegrinam Surabaya ada yang memilih dan memilah
daun daunan yang ada di halaman sekolah
yang sangat banyak , mengingat sekolahan kami sangat banyak dedaunannya,
memilih buah – buah yang sudah terpakai untuk dimasukan ke dalam komposter .
Selesai memilih dan memilah daun tersebut , Tim Student Eco Preneur Spegrinam
Surabaya langsung menumbuk dan memberi air , Menurut Banu Atmoko , S.Pd Kepala
Spegrinam Surabaya bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah dia mengajak seluruh
siswa / siswi Spegrinam Surabaya membuat pupuk kompos dari dedaunan yang ada di
sekolah , dengan harapan jika sampah kompos sudah bisa di berikan kepada
masyarakat sekitar lingkungan sekolah hal ini sebagai bukti bahwa spegrinam Surabaya
adalah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan , serta Banu Atmoko , S.Pd
mengajak seluruh siswa untuk peduli dan berbudaya lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar