Selasa, 02 Desember 2025

Lebih dari Sekadar Baris-Berbaris: Upacara Bendera sebagai Fondasi Mental dan Karakter Siswa Unggul Di SMP PGRI 6 Surabaya

 Lebih dari Sekadar Baris-Berbaris: Upacara Bendera sebagai Fondasi Mental dan Karakter Siswa Unggul  Di SMP PGRI 6 Surabaya

 

Setiap Senin pagi 1/12/2025 suasana di Sekolah Inspirasi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah yang /terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , pemandangan yang sama terjadi di hampir seluruh sekolah di Indonesia. Ribuan siswa berdiri rapi di lapangan, mengenakan seragam lengkap, di bawah sorotan matahari pagi. Bagi sebagian siswa, upacara bendera mungkin terasa sebagai rutinitas yang melelahkan—hanya sekadar berdiri, hormat, dan mendengarkan pidato. Namun, jika kita melihat lebih dalam, upacara bendera sesungguhnya adalah "laboratorium karakter" yang paling nyata di lingkungan sekolah. Di balik tertibnya barisan, terdapat nilai-nilai fundamental yang secara perlahan membentuk mentalitas siswa menjadi pribadi yang unggul. Berikut adalah bagaimana upacara bendera membentuk mental dan karakter siswa menjadi unggul:

1. Melatih Kedisiplinan dan Ketahanan Mental

Pondasi utama dari upacara bendera adalah disiplin. Siswa dituntut untuk hadir tepat waktu, mengenakan atribut seragam yang lengkap (topi, dasi, ikat pinggang), dan berdiri tegak pada posisinya masing-masing. Ini bukan sekadar aturan birokrasi, melainkan latihan pengendalian diri (self-control).

a) Ketahanan Fisik & Mental: Berdiri diam dalam posisi sikap sempurna membutuhkan fokus dan ketahanan fisik. Ini mengajarkan siswa untuk tidak mudah mengeluh saat menghadapi situasi yang tidak nyaman.

b) Ketaatan pada Aturan: Mematuhi aturan berpakaian mengajarkan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat dan profesional nantinya, ada standar dan norma yang harus dipatuhi demi ketertiban bersama.

 

2. Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dan Tanggung Jawab

Upacara bendera adalah panggung bagi para petugas upacara untuk belajar memimpin dan bagi peserta untuk belajar dipimpin.

a. Bagi Petugas: Menjadi pemimpin upacara, pengibar bendera, atau pembaca UUD 1945 melatih keberanian tampil di depan umum dan tanggung jawab besar untuk menjalankan tugas tanpa kesalahan. Mentalitas "berani mengambil peran" ini adalah ciri khas siswa unggul.

b. Bagi Peserta: Siswa belajar mendengarkan komando. Ketika pemimpin berteriak "Siap, Grak!", seluruh lapangan bergerak serentak. Ini melatih kepekaan dan responsivitas terhadap instruksi.

 

3. Memupuk Rasa Cinta Tanah Air (Nasionalisme)

Di era globalisasi di mana batas antarnegara semakin kabur, upacara bendera menjadi momen sakral untuk mengingatkan kembali identitas kita sebagai bangsa Indonesia Saat bendera Merah Putih dikerek perlahan diiringi lagu Indonesia Raya, dan saat mengheningkan cipta dilakukan untuk mengenang jasa pahlawan, siswa diajak untuk melakukan refleksi spiritual. Karakter unggul tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akar budaya dan kebanggaan terhadap negaranya. Kesadaran sejarah ini membuat siswa menghargai kemerdekaan yang mereka nikmati hari ini sebagai hasil perjuangan, bukan hadiah.

4. Membangun Kekompakan dan Kebersamaan (Gotong Royong)

Upacara bendera adalah aktivitas kolektif. Keindahan upacara terletak pada keseragaman dan kekompakan. Tidak ada individu yang boleh menonjol sendiri dengan bergerak di luar komando. Hal ini mengajarkan filosofi "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing." Siswa belajar untuk menurunkankan ego pribadi demi terciptanya ketertiban umum. Dalam dunia kerja modern, kemampuan kolaborasi dan teamwork seperti ini seringkali lebih dihargai daripada kemampuan teknis semata.

5. Meningkatkan Daya Konsentrasi

Sesi amanat pembina upacara seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi siswa untuk tetap fokus. Namun, inilah latihan mendengarkan yang efektif. Siswa unggul dilatih untuk menyimak informasi, memilah pesan moral yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru, dan menerapkannya. Kemampuan untuk tetap tenang dan menyimak di tengah gangguan (panas matahari atau rasa lelah) adalah bentuk latihan konsentrasi yang luar biasa.

Sudah saatnya kita mengubah mindset bahwa upacara bendera hanyalah ritual menjemur diri. Upacara bendera adalah manifestasi pendidikan karakter.

 

Dalam kesempatan ini Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekalugus Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan MAHASISWA S2 RPL MANAJEMEN PENDIDIKAN UNESA Menyampaikan bahwa Siswa yang unggul lahir dari proses tempaan. Melalui upacara, siswa ditempa untuk menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, patriotik, dan mampu bekerja sama. Ketika siswa menjalani upacara dengan khidmat dan sadar makna, mereka sedang menabung aset mental yang akan sangat berguna bagi masa depan mereka sebagai pemimpin bangsa.

Penulis

BANU ATMOKO

Kepala SMP PGRI 6 Surabaya , Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Dan Mahasiswa S2 RPL MANAJEMEN Pendidikan UNESA  Kelas E

Email :  24010845144@mhs.unesa.ac.id      

NO HP 083857963098










Tidak ada komentar:

Posting Komentar