NIKMATNYA DIBERIKAN SAKIT OLEh ALLAh
HARI KE – 283
Siklus
kehidupan manusia terus berputar. Setiap orang selalu merasakan dan mengalami
hal-hal berbeda dalam kehidupannya. Ada yang hari ini kaya, kemudian jadi
miskin. Ada yang hari ini mendapat kabar baik, besoknya harus bersabar dengan
kabar buruk. Ada pula yang hari ini sehat, beberapa jam kemudian merasakan
sakit. Namun, ada yang istimewa dari seorang muslim. Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda, "Alangkah mengagumkan keadaan orang yang
beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini
hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan
bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia
akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya. (HR Muslim Nomor 2999). Masya
Allah. Betapa seorang muslim memiliki pandangan yang khas dalam menghadapi
sesuatu. Segala yang menimpanya merupakan kebaikan. Sehingga kesedihan atau
kesulitan yang menimpanya, tidak akan membuatnya terpuruk terlalu dalam. Banyak
dari kita yang saat ini sedang diuji dengan sakit. Entah itu penyakit yang
ringan ataupun penyakit yang berat dan memerlukan penanganan yang serius.
Namun, dari setiap penyakit yang menimpa kita, pernahkah kita mencari
hikmahnya? Nyatanya setiap kesulitan atau kelapangan yang menimpa manusia,
selalu mengandung pelajaran berharga yang menuntut kita untuk peka. Agar kita
tidak sekadar tertimpa, tetapi juga mendapat hikmah, sehingga kita terus
belajar setiap waktu. Jika bicara tentang sakit, memang apa hikmah yang bisa
kita ambil? Bukankah sakit itu hanya menyiksa tubuh? Bahkan tidak jarang juga
menyiksa batin. Apa yang bisa kita dapatkan selain rasa sakit? Mungkin bagi
kita yang menganggap sakit sebagai musibah, merasa sakit tersebut menghambat
aktivitas kita dan hal lainnya. Sakit tersebut akan menjadi beban untuk kita.
Sangat mungkin jika sakit tersebut akan terus bertambah karena mindset buruk
dan mental yang tidak siap. Tidak ada penerimaan dalam diri kita. Namun,
sebaliknya. Jika kita bersabar dengan sakit yang menimpa kita. Kita akan tetap
tenang meski tubuh kita merasakan sakit. Serta nikmat paling luar biasa yang
akan kita dapatkan adalah bergugurannya dosa-dosa kita. Masya Allah. Karena
tidak bisa kita pungkiri, seringkali manusia bisa mendapat pelajaran setelah
kehilangan atau tertimpa sesuatu yang tidak menyenangkan. Seperti halnya kita
baru sadar bahwa nikmat sehat itu mahal ketika kita sakit. Dari situ ada yang
berusaha untuk mencegah agar ke depannya tidak terkena penyakit yang sama.
Namun, ada pula yang tidak belajar dari keadaan sebelumnya dan terus pada
siklus yang sama berulang-ulang. Jika sakit tersebut datangnya dari kezaliman
yang kita lakukan terhadap tubuh kita sendiri. Seperti menjalankan pola hidup
yang tidak sehat. Bukankah kita harus berusaha untuk memperbaikinya? Sebab ini
tentang amanah kita di hadapan Allah. Namun, jika kita sudah berusaha menjaga
kesehatan, qodarullah sakit itu tetap datang. Berarti ini tentang keyakinan
kita terhadap takdir Allah. Seperti yang kita bahas di awal. Apakah kita bisa
bersabar dan menerima atau tidak? Mari kita belajar untuk terus bersyukur
dengan apa pun yang menimpa kita. Memang bukan hal mudah, tetapi tidak mustahil
untuk dilakukan. Bersyukur tidak sekadar dengan ucapan, tetapi dengan perbuatan
juga. Jika tentang sakit, rasa syukur kita bisa berupa penjagaan terhadap diri.
Dengan memenuhi setiap hak tubuh kita.
Saat
Kita Sakit Kita Wajib Bersyukur Atas Nikmat Allah Yang telah memberikan Kita
SAKIT , Seperti yang dialami Penulis yang
Juga Kepala di SMP PGRI 6 Surabaya
Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7
– 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sedang Di UJI Sakit Ole
Alla , Dimana Penulis Pada Pukul 08.00
Pergi Ke PUSKESMAS WONOKUSUMO Untuk Berobat Disana Penulis Di TENSI Dan Di Beri
OBAT Ole PUSKESMAS WONOKUSUMO
Dalam
Kesempatan Ini Penulis Bersyukur dengan Nikmat Sakit Yang Alla Berikan Kepada
Penulis Dimana Penulis Bisa Beristirahat
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar