“ BERSAMA KUANTA AJAK Strategi
Membangun Networking Sekolah
Untuk Membangun Dan Mencetak Generasi Emas Unggul
Di SMP PGRI 6 Surabaya “
Hari
Ke - 153
Jejaring
kerja dan kemitraan pada lazimnya juga dikenal dengan istilah “partnership”.
Secara etimologis, istilah “partnership” berasal dari kata “partner” yang
berarti pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan “partnership”
diterjemahkan sebagai persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian, kemitraan
dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua pihak atau lebih yang
membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan
tertentu sehingga dapat memperoleh manfaat hasil yang lebih baik. Jaringan atau
Networking adalah proses kebersamaan. Selain itu, networking juga diartikan
sebagai jalinan hubungan yang bermanfaat dan salingmenguntungkan. Dalam arti
kata lain, membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling
menguntungkan dan komunikasidua arah (dialogis). Pada kenyataannya di lapangan,
jejaring kerja dan kemitraan dapat dimaknai menjadi dua: pertama, bahwa
walaupun pada tataran konseptual terdapat sentuhan kesamaan, namun pada
praktiknya antara membangun jejaring kerja dengan kemitraan terdapat perbedaan.
Jejaring kerja merupakan bentuk kerja sama yang masih belum konkret wujudnya
karena peran para pihak belum bisa dimainkan. Sementara di sisi yang lain,
kemitraan merupakan wujud yang lebih konkret dari jalinan kerjasama karena
semua pihak yang terlibat dalam kemitraan mengetahui dan mampu memainkan perannya
masing-masing sesuai dengan aturan ataupun batasan yang telah disepakati
bersama. Kedua, bahwa jaringan kemitraan merupakan awal dari jalinan kemitraan
atau dengan kata lain bahwa tindak lanjut dari jaringan kemitraan. Pada titik
ini, antara Fasilitator dan Jaringan kemitraan dapat diibaratkan sebagai sebuah
mata uang dimana masing-masing sisinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Membangun jaringan kemitraan pada hakikatnya adalah sebuah proses membangun
komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar
saling percaya (trust) dan saling menguntungkan di antara pihak-pihak yang
bermitra, yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau perjanjian kontrak
tertentu guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar
Kepala
Sekolah tersebut harus mempunyai Strategi
Membangun Networking Sekolah dalam memajukan sebuah lembaga sekolah khususnya
lembaga sekolah swasta, dimana Pada hari Kamis 2/6/2022 penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7
– 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir menghadiri kegiatan Dalam
Ini Baru Edu Time Serial Kepsek Jaman Now yang di adakan Oleh Kuanta Secara DARING Melalui Live Online Zoom
Virtual Meeting Melalui Link dibawah ini https://us02web.zoom.us/j/84292382696?pwd=aEZTZDBxUU1lRDBLd1pjV1FaL3R4UT09 Meeting ID: 842 9238 2696 Passcode:
edutime02 . Dalam kesempatan Tersebut yang menjadi Narasumber adalah Coach M.
Fauzi N.F, S.Pd CEO Kuanta
Dalam
kesempatan tersebut Coach M. Fauzi N.F, S.Pd menjelaskan betapa pentingnya Membangun
Networking Sekolah Khususnya Sekolah Swasta yang tidak bisa hidup tanpa
Networking dengan lembaga lain, karena dari Networking tersebut menjadikan
sekolah lebih berkembang
Dalam
kesempatan ini Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya berharap Strategi
Membangun Networking Sekolahn ini bisa mengembangkan SMP PGRI 6 Surabaya Untuk
dapat mencetak Generasi Emas UNGGUL Dan Berkarakter Di akhir Acara KUANTA
Memberikan Presensi Melalui LINK : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfDl8XJ6o2BUwgp2cgIWoUPgpzTHzSODlUNUiQ3O9EoSYPj7w/viewform
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar