“ JADIKAN SEKOLAH DI KOTA SURABAYA
MENJADI SEKOLAH UNGGUL DAN BERMUTU “
Hari Ke - 421
Kualitas
manusia Indonesia rendah telah menjadi berita rutin.Setiap keluar laporan Human
Development Index, posisi kualitas SDM kita selalu berada di bawah.Salah satu penyebab
dan sekaligus kunci utama rendahnya kualitas manusia Indonesia adalah kualitas
pendidikan yang rendah. Kualitas sosial-ekonomi dan kualitas gizi-kesehatan
yang tinggi tidak akan dapat bertahan tanpa adanya manusia yang memiliki
pendidikan berkualitas. Negeri ini sedang berjuang keras untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, namun hasilnya belum memuaskan.Kini upaya meningkatkan
kualitas pendidikan ditempuh dengan membuka sekolah-sekolah unggulan, Sekolah
unggulan dipandang sebagai salah satu alternatif yang efektif untuk
meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus kualitas SDM.Sekolah unggulan
diharapkan melahirkan manusia-manusia unggul yang amat berguna untuk membangun
negeri yang kacau balau ini.Tak dapat dipungkiri setiap orang tua menginginkan anaknya
menjadi manusia unggul.Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat untuk
mendaftarkan anaknya ke sekolah-sekolah unggulan.Setiap tahun ajaran baru
sekolah-sekolah unggulan dibanjiri calon siswa, karena adanya keyakinan bisa
melahirkan manusia-manusia unggul.Wacana pengembangan sekolah unggul menjadi
menarik lantaran istilah “unggul” selama ini seolah-olah menjadi wacana dominan
dalam lingkung organisasi bisnis seperti korporasi dan sejenisnya. Padahal
istilah unggul (excellence) ini telah menjadi milik publik sejak istilah ini
pertama kali dipopulerkan oleh proponen utamanya, Thomas J Peters dan Robert H.
Waterman pada tahun 1983 melalui karyanyaIn search of excellence.Apabila
karakter unggul ini menjadi budaya sekolah, maka pada gilirannya mampu mengkontruksi
mentalitas komunitas sekolah untuk bekerja keras, disiplin, professional,
akuntabel, dan mandiri. Konstruksi mentalitas unggul seperti ini selaras dengan
napas otonomi dan kebijakan desentrasi pendidikan yang memberi peluang kepada
para pengelola (manajemen) sekolah untuk melakukan gerakan inovatif dalam
rangka memberdayakan diri dan komunitasnya secara kreatif dan dinamis sesuai
dengan kondisi dan nilai-nilai lokal, nasional, dan perkembangan
global.Terobosan dan inovasi ini diperlukan untuk menanggapi kebutuhan peserta
didik sekolah yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa sekaligus
mengeliminasi strategi pendidikan massal sebagaimana yang terjadi selama ini
yang memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama kepada semua peserta didik tanpa
memperhatikan perbedaan kecakapan, minat, dan bakatnya.Terkait dengan hal ini
perlu dikembangkan strategi alternative yang bertujuan menghasilkan peserta
didik yang unggul, yaitu berupa pemberian perhatian dan perlakuan khusus kepada
peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya dengan membuka
kelas-kelas unggulan. Kelas unggulan ini menghimpun sejumlah siswa dari
berbagai kelas yang memiliki potensi dan bibit unggul. Istilah “sekolah” dalam
khazanah ke Indonesiaan merujuk pada lembaga pendidikan formal yang berada pada
jenjang bawah perguruan tinggi.Sekolah mengandung arti tempat atau wahana anak
mengenyamproses pembelajaran. Artinya di sekolah seorang anak menjalani proses
belajar secara terarah, terpimpin dan terkendali.Sekolah berfungsi sebagai
tempat transfer pengetahuan (knowledge transfer), transfer nilai (value
transfer), juga berfungsi mempertahankan dan mengembangkan tradisi dan
budaya-budaya luhur dalam suatu masyarakat melalui proses pembentukan
kepribadian (in the making personality processes) sehingga menjadi manusia
dewasa yang mampu berdiri sendiri di dalam kebudayaan dan masyarakat
sekitarnya.Sekolah tidak boleh hanya diartikan sebagai sebuah ruangan atau
gedung tempat anak berkumpul dan mempelajari sejumlah materi pengetahuan. Sekolah
harus diartikan lembaga pendidikan yang terkait akan norma dan budaya yang
mendukungnya sebagai suatu sistem sosial. Apabila sekolah dipandang sebagai
sebuah wadah untuk memproses pembudayaan nilai, Iklim yang bersifat tangible
seperti perangkat keras sekolah berupa gedung, kelengkapan taman, halaman, dan
juga penampilan para guru maupun siapa saja yang terlibat dalam lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Sedangkan iklim yang bersifat intangible
menyangkut tentang birokrasi sekolah yang dikembangkan, hubungan antar guru,
guru dan murid, antar murid dan seterusnya. Iklim tersebut merupakan bagian
dari hal-hal penting yang perlu diperhatikan oleh sebuah sekolah, terutama
dalam membentuk iklim sekolah unggul.
Pemerintah
Kota Surabaya dalam kesempatan ini
menginginkan Sekolah yang berada di Kota Surabaya baik SD Maupun SMP Negeri di Kota Surabaya menjadi Sekolah UNGGUL Dan Sekolah Bermutu,
Hal itu yang di sampaikan Oleh WALIKOTA Surabaya Bapak ERI CAHYADI ST MT Pada saat rapat pengarahan pembinaan Kepada
K3S SD Dan MKKS SMP Negeri Dan Swasta Di Kota Surabaya Pada Hari Rabu 10/3/2021
Di Ruang SIDANG WALIKOTA Surabaya Lantai 2, Disamping itu Bapak WALIKOTA
Surabaya meminta kepada Sekolah Agar
tidak ada Jarak antara Sekolah Negeri dan Swasta dimana sama – sama Untuk
Mencerdaskan Anak BANGSA , Disamping Itu Bapak ERI CAHYADI,ST MT Menyampaikan
bahwa PPDB 2021/2022 SMP Negeri Di Kota Surabaya Akan taat pada Aturan yaitu 1
Kelas 32 Anak dan MAXIMAL 11 Rombel, Serta Beliau menyampaikan bahwa MORATORIUM Baik SMP NEGERI
Maupun Sekolah Swasta , Ayo Kita Openi Sekolah Yang Sudah ada Ini “ Kata ERI
CAHYADI “
Selesai
Rapat tersebut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli
Berbudaya LINGKUNGAN Yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir bersama Bapak AINUL YAQIN,S.Si Kepala SMP WACHID HASYIM 1 Surabaya dan Bapak
KH Drs ASIF CHOZIN ,MM Makan siang di SOTO DAGING TAPAK SIRING , Sambil minum
JERUK PANAS Untuk meningkatkan IMUNITAS
Dalam
kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO ,
S.Pd semoga Bapak Ibu Guru dan Keluarga Serta Siswa / Siswi SMP PGRI 6
Surabaya dapat menjaga Kesehatan
dan Bisa Menjalankan 5M Tersebut Agar
Kita Keluarga Kita Di Berikan Kesehatan Serta Di jauhkan Dari COVID – 19 yang
melanda negeri ini. Fokuslah pada Akhiratmu Insyah Allah Urusan dunia akan
mengikutimu, Kata BANU ATMOKO ,S.Pd
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar