Rabu, 09 Desember 2020

“ SELAMAT DATANG PEMIMPIN MASA DEPAN KOTA SURABAYA DI ERA PANDEMI COVID “

 




























































































































































“ SELAMAT DATANG PEMIMPIN MASA DEPAN

KOTA SURABAYA DI ERA PANDEMI COVID “

Hari 330

Belum tuntas kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah, pemerintah kini justru giat menyerukan masyarakat luas agar bersiap diri menghadapi new normal. Kebijakan yang terkesan tumpang tindi memiliki dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan pilkada yang baru saja ditegaskan digelar 9 Desember 2020.Menghadapi kompilasi kebijakan pemerintah terhadap penanganan pandemi Covid-19 membuat setiap pelaksanaan tahapan pilkada semakin kompleks dengan persiapan yang singkat. Secara teknis penyelenggara, peserta, dan pemilih menghadapi tantangan yang belum pernah dialami sebelumnya. Pertaruhan prinsip-prinsip demokrasi dan pilkada berintegritas diadu dengan keselamatan jiwa pemilih dan penyelenggara. Keputusan penting sudah diambil oleh pemerintah bersama dengan DPR dan KPU, tinggal bagaimana langkah dan strategi yang diambil penyelenggara untuk melaksanakan setiap tahapan pilkada secara presisi, baik dari segi waktu maupun teknis kegiatannya.Sama dengan pemilu, pilkada demokratis dan berintegritas mutlak berpegang teguh pada prinsip free and fair election. Pilkada bukan sekadar urusan mencoblos tanda gambar surat suara. Dalam konteks pilkada langsung di mana pemilih menjadi determinan utama, hal yang lebih penting adalah memastikan pemilih mendapat informasi setiap calon, partai pengusung serta visi dan misi. Setidaknya ada pemilu 68 negara di dunia yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19, 55 diantaranya sebagian besar memutuskan untuk menunda pemilihan pada akhir 2020. Negara yang menyatakan keadaan darurat kesehatan terhadap pandemi Covid-19 melakukan berbagai macam kebijakan pembatasan, tidak terkecuali Indonesia. Kebijakan tersebut seharusnya tidak mengubah sedikit pun hak masyarakat untuk menerima informasi setiap calon atau kandidat yang akan berkontestasi. Undang-undang menjamin setiap hak politik pemilih serta hak setiap peserta pemilihan atas akses kepada konstituen berdasarkan kesetaraan.Kekhawatiran akan ketidakberimbangan level playing field antarkandidat sangat beralasan mengingat calon yang berstatus petahana lebih memiliki keuntungan politik dibanding calon lain. Calon incumbent pada situasi saat ini memiliki akses dan sumber daya untuk masuk dan mendekati kelompok-kelompok masyarakat melalui berbagai program bantuan sosial.Untuk menjamin kesetaraan berkompetisi, KPU harus menyediakan ruang berkompetisi yang setara dengan pengaturan materi dan jadwal kampanye. Begitu juga dengan Bawaslu, perannya sangat dibutuhkan untuk mendorong partisipasi masyarakat menjadi pemilih yang aktif, kritis ,dan cerdas. Aktif dan kritis diartikan sebagai pemilih yang memiliki keberanian melaporkan setiap pelanggaran baik itu dilakukan peserta maupun penyelenggara. Pandemi Covid-19 seharusnya tidak menjadi penghalang berlangsungnya demokrasi prosedural. Pemilihan tetap menjadi sarana penting melindungi hak-hak politik masyarakat, terutama ketika kekuasaan di daerah terfokus pada langkah-langkah darurat yang bersifat "membatasi" ruang gerak individu.Namun untuk memastikan agar pemilihan kepala daerah benar-benar bebas dan berlangsung demokratis, sekali lagi penyelenggara harus dapat memastikan sarana dan sumber daya tersedia untuk menjamin lingkungan pemilihan yang aman serta tetap menghormati hak-hak dasar terutama hak hidup, hak berekspresi dan hak mendapatkan informasi selama tahapan pilkada.

Dalam menentukan masa depan Kota Surabaya  Lima Tahun Ke Depan , KPU Kota Mengadakan Pemilu Serentak Pad HARI Rabu 8/12/2020. Dalam kesempatan ini Penulis menjadi Petugas Pemilu Di TPS 27 Yang di Tempatkan di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Tepat Pukul 06.30 Ketua KPPS Bapak HOIRUL  Menyumpah para petugas KPPS , Saksi Dan PANWAS, Dimana Di TPS 27  Jumlah DPT Adalah 481  Dimana di bagi menjadi 4 Sesi untuk menghindari kerumunan JAM 06.30 – 07.30 SESI 1 ,  JAM 08.00 – 09.00         , SESI 2,  JAM  09.30 – 10.30 , SESI 3 JAM 11.00 – 12.00 SESI 4,   Di Tengah Perjalanan Pencoblosan Ada Warga Yang SAKIT , Dimana Petugas KPPS Sangat sigap membantu warga tersebut diantar sampai di Tempat Bilik suara untuk Mencoblos  Menurut Penulis yang Juga Petugas KPPS Di TPS 27 Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya  menyampaikan bahwa untuk PEMILU WALIKOTA Surabaya di TPS 27 di tempatkan di SMP PGRI 6 Surabaya , Karena SMP PGRI 6 Surabaya  adalah FASILITAS Umum Yang bisa di manfaatkan  Untuk Kegitan , Apalagi pagi ini Hujan , Jadi Penggunaan  SMP PGRI 6 Surabaya sangat efektif berada di dalam kelas , Di samping itu Juga Bahwasannya di SMP PGRI 6 Surabaya sarana Tempat Cuci Tangan , Sarana Kelas Memadai Dan Kondisi Sekolah Juga Baru Di CAT Oleh Pemkot Surabaya , Jadi Keliahatan Nyaman bagi Pemilih. Ditengah Tengah COBLOSAN Di Hentikan  Sebentar untuk dilakukan Semprotan DISINFEKTA Di dalam Ruang TPS Dan Di LUAR TPS Yang Dilakukan Oleh Moch HOIRI , Termasuk Pagi Jam 06.00 Sebelum Di Buka Kegiatan COBLOSAN

 Tepat Pukul 13.00 Surat Suara di Hitung di mana  DPT Adalah 481 , Sedangkan yang memberikan  Hak Suara di TPS 27 Adalah  208 . Dimana Rinciannya adalah Sebagai Berikut : PASANGAN ERI- ARMUJI  Mendapatkan 58 Suara , Sedangkan Pasangan MAHFUD ARIFIN – MUJIAMAN Mendapatkan Suara 143 , Sedangkan Suara Tidak Syah  adalah 7 Suara . Sebelum penghitungan semua Petugas KPPS , LINMAS ,Saksi , Dan PANWAS Makan Siang Bersama NASI Sayur SOP Ikan LELE , Ayam Kecap , TAHU Tempe, Sambal yang dimasakan oleh Bik MIS  Lengkap dengan KOPI Dan The . Selesai semua Dimasukan AMPLOP Ruangan Kembali di SEMPROT Dis infekta Oleh Muhammad HOIRI Agar SMP PGRI 6 Surabaya STRELIS Tidak ada VIRUS Yang masuk di SMP PGRI 6 Surabaya , Di samping di semprot disinfekta juga Meja dan Kursi Di kembalikan di tata seperti semua , kelas di SAPU Dan DI Pel Oleh NUR AZIZAH Yang Juga Tukang Kebun di SMP PGRI 6 Surabaya , sehingga SMP PGRI 6 Surabaya Tampak bersih kembali serta kondisi kelas kembali Normal siap  menyambut peserta didik untuk kegiatan pembelajaran kembali. Di Tempat yang sama  Penulis menyampaikan kepada  Pemenang Hasil QUICK Coun yaitu Bapak ERI CAHYADI Dan ARMUJI Semoga Bisa Mengemban Amanah dengan Sebaik – baik nya dan seadil adilnya serta semoga dapat membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi Sekolah Swasta dan Guru – Guru Swasta , Sehingga Tidak ada lagi Sekolah Swasta kekurangan Siswa  , bahkan tidak ada lagi penutupan sekolah swasta. Sehingga Guru SMP Swasta Bisa Sejahtera aman dan nyaman  dalam mengantarkan Generasi Emas UNGGUL

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar