Senin, 25 Mei 2020

“ Penggunaan Teknologi Jarak Jauh Dengan NUADU Di Masa PANDEMI COVID – 19 “






















“ Penggunaan Teknologi Jarak Jauh Dengan NUADU Di  Masa PANDEMI COVID – 19 “
                                                                                                Hari Ke - 132
Transformasi digital mau tidak mau harus dilakukan oleh semua institusi pendidikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar jarak jauh, baik yang sudah mempersiapkan maupun yang belum siap. Frahel Theodora, Head of Curriculum Nuadu mengatakan untuk sekolah atau institusi yang sebelumnya sudah menerapkan teknologi digital mungkin hanya tinggal menyesuaikan saja dari yang awalnya hanya sebagian menjadi sepenuhnya melalui online. Sementara itu, untuk sekolah yang belum melakukan transformasi digital harus segera mencari teknologi yang tepat untuk diterapkan di sekolahnya. “Transformasi bukanlah hal yang mudah dilakukan, langkah-langkah yang harus diterapkan pun cukup panjang sehingga ketika sekolah atau pimpinan sekolah memutuskan untuk menggunakan satu teknologi, pilih yang cukup mudah diimplementasikan baik oleh guru maupun siswa,” tuturnya. Nuadu adalah perusahaan education technology menawarkan inovasi bagi tenaga pengajar dan otoritas pendidikan melalui solusi terpadu bagi pengajar sehingga dapat melaksanakan KBM secara online layaknya berada di kelas atau tatap muka. “Kami ingin agar dalam kondisi seperti ini, KBM tetap efektif sehingga di sini kami tidak hanya menyediakan alat konferensi video saja tetapi juga fitur yang dapat digunakan oleh pengajar untuk memonitor setiap peserta didik melalui kurikulum yang diterapkan secara real-time,” ujarnya. Inovasi tersebut, sambungnya, dirancang sesuai dengan kebutuhan sekolah sehingga dapat memudahkan para guru dalam mengajar walaupun dalam kondisi jarak jauh. Selain itu, terdapat sejumlah fitur yang dapat diotomatisasi sehingga dapat mengurangi beban kerja guru. Misalnya saja, setelah guru selesai mengajar melalui video conference maka harus rekamannya akan otomatis tersimpan sehingga siswa bisa mengulang kembali materi pembelajarannya dan bisa disimpan kapan saja. Kedua, Nuadu akan membantu guru memberikan pemetaan yang realtime mengenai penilaian atau evaluasi siswa sehingga setiap siswa akan mendapatkan soal atau pelatihan sesuai dengan perkembangan kemampuannya. Ketiga, saat guru bisa melihat pemetaan yang jelas mengenai kemampuan setiap siswa maka akan memudahkannya untuk memberikan feedback yang tepat kepada masing-masing siswa. “Kami dari Nuadu mencoba untuk mereplikasi KBM yang ada di kelas menjadi dapat diterapkan secara online meski tidak sesempurna di kelas,” ujarnya. Selain itu, dengan adanya pendataan yang jelas melalui platform pembelajaran di Nuadu, pimpinan sekolah juga dapat melihat dan memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar benar-benar berjalan serta dapat melihat serajin dan seefektif apa siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hingga saat ini, jumlah sekolah yang sudah menggunakan Nuadu telah mencapai 200 sekolah, sejak platform ini pertama kali hadir pada 2018 akhir. Adapun sejak terjadinya pandemic Covid-19, jumlah pemakaian meningkat sekitar 1500 persen setiap bulannya.
Hari Rabu, 20 Mei 2020. Tepat pukul 13.00 Webinar yang dilaksanakan oleh MediaGuru bekerjasama dengan NUADU ( salah satu perusahaan education technology) dimulai. Acara Webinar ini dibuka oleh Bapak Mohammad Ihsan, selaku CEO MediaGuru berperan sebagai host, dibantu oleh Bapak Andi Yasin sebagai Co-Host dan bapak David Ashari (Digital Solution Manager) selaku narasumber. Acara ini diikuti sekitar 175 peserta tapi yang berhasil masuk room dengan aplikasi Zoom ini hanya sekitar 133 orang.

Dalam sambutannya bapak Mohammad Ihsan memaparkan 6 poin nasehat dari mas Mentri Nadiem selama pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ini;
1. Hindari stres, guru harus keluar dari zona nyaman. Guru harus bisa menyesuaikan diri sesuai kondisi selama pandemic.
2. Guru membagi siswa menajdi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan kompetensi siswa.
3. Memperbanyak project base learning.
4. Memberi alokasi waktu lebih banyak bagi siswa yang tertinggal kompetensinya.
5. Target kurikulum tidak harus tuntas, fokus pada materi yang terpenting.
6. Guru harus menjalankan tugasnya dengan senang, meskipun dalam situasi yang sulit ini.
Acara dilanjtkan oleh bapak David Ashari selaku narasumber dari NUADU. Beliau menyampaikan hasil surveynya selama masa pandemic. Banyak siswa mengeluh karena tugas-tugas yang diberikan guru membuat mereka capek dan bosan. Siswa harus mengirim tugas melalui WA dan ini dirasa kurang efektif meskipun WA sudah termasuk memakai teknologi dalam pembelajaran. Beliau tidak memaparkan teori tapi langsung mempraktikkan bagaimana cara kerja NUADU. Di mana NUADU ini bisa langsung dibuka di browser tanpa harus unduh aplikasi di Play store, NUADU bisa digunakan secara bersamaan dan aktifitas siswa dapat dipantau langsung. Sekolah dapat menggunakan dana BOS karena NUADU sudah ada di aplikasi siplah.blibli.
Pada akhir paparannya, bapak David memberikan kesimpulan materi yang disampaikan tentang kelebihan-kelebihan NUADU dibandingkan teknologi pembelajaran yang lain.
1. Menjalankan fungsi penilaian (Assessment)
2. Menghindari Time Management yang tumpang tindih.
3. Menvirtualisasi peran dan fungsi guru di kelas konvensional (offline) menjadi online, mulai dari lecturer, assesment juga lesson
4. Menjalankan fungsi managerial.
Webinar ditutup tepat pukul 15.00 oleh Bapak Mohammad Ihsan. Peserta nampak puas dengan paparan dari narasumber dan banyak yang ingin mempraktikkan langsung.
Terima kasih pak CEO Bapak Mohammad Ihsan.
Salam literasi.
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar