“
Penggunaan Teknologi Jarak Jauh Dengan NUADU Di
Masa PANDEMI COVID – 19 “
Hari
Ke - 132
Transformasi
digital mau tidak mau harus dilakukan oleh semua institusi pendidikan untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar jarak jauh, baik yang sudah mempersiapkan
maupun yang belum siap. Frahel Theodora, Head of Curriculum Nuadu mengatakan
untuk sekolah atau institusi yang sebelumnya sudah menerapkan teknologi digital
mungkin hanya tinggal menyesuaikan saja dari yang awalnya hanya sebagian
menjadi sepenuhnya melalui online. Sementara itu, untuk sekolah yang belum
melakukan transformasi digital harus segera mencari teknologi yang tepat untuk
diterapkan di sekolahnya. “Transformasi bukanlah hal yang mudah dilakukan,
langkah-langkah yang harus diterapkan pun cukup panjang sehingga ketika sekolah
atau pimpinan sekolah memutuskan untuk menggunakan satu teknologi, pilih yang
cukup mudah diimplementasikan baik oleh guru maupun siswa,” tuturnya. Nuadu
adalah perusahaan education technology menawarkan inovasi bagi tenaga pengajar
dan otoritas pendidikan melalui solusi terpadu bagi pengajar sehingga dapat
melaksanakan KBM secara online layaknya berada di kelas atau tatap muka. “Kami
ingin agar dalam kondisi seperti ini, KBM tetap efektif sehingga di sini kami
tidak hanya menyediakan alat konferensi video saja tetapi juga fitur yang dapat
digunakan oleh pengajar untuk memonitor setiap peserta didik melalui kurikulum
yang diterapkan secara real-time,” ujarnya. Inovasi tersebut, sambungnya,
dirancang sesuai dengan kebutuhan sekolah sehingga dapat memudahkan para guru
dalam mengajar walaupun dalam kondisi jarak jauh. Selain itu, terdapat sejumlah
fitur yang dapat diotomatisasi sehingga dapat mengurangi beban kerja guru. Misalnya
saja, setelah guru selesai mengajar melalui video conference maka harus
rekamannya akan otomatis tersimpan sehingga siswa bisa mengulang kembali materi
pembelajarannya dan bisa disimpan kapan saja. Kedua, Nuadu akan membantu guru
memberikan pemetaan yang realtime mengenai penilaian atau evaluasi siswa
sehingga setiap siswa akan mendapatkan soal atau pelatihan sesuai dengan
perkembangan kemampuannya. Ketiga, saat guru bisa melihat pemetaan yang jelas
mengenai kemampuan setiap siswa maka akan memudahkannya untuk memberikan
feedback yang tepat kepada masing-masing siswa. “Kami dari Nuadu mencoba untuk
mereplikasi KBM yang ada di kelas menjadi dapat diterapkan secara online meski
tidak sesempurna di kelas,” ujarnya. Selain itu, dengan adanya pendataan yang
jelas melalui platform pembelajaran di Nuadu, pimpinan sekolah juga dapat
melihat dan memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar benar-benar berjalan
serta dapat melihat serajin dan seefektif apa siswa mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Hingga saat ini, jumlah sekolah yang sudah menggunakan Nuadu
telah mencapai 200 sekolah, sejak platform ini pertama kali hadir pada 2018
akhir. Adapun sejak terjadinya pandemic Covid-19, jumlah pemakaian meningkat
sekitar 1500 persen setiap bulannya.
Hari
Rabu, 20 Mei 2020. Tepat pukul 13.00 Webinar yang dilaksanakan oleh MediaGuru
bekerjasama dengan NUADU ( salah satu perusahaan education technology) dimulai.
Acara Webinar ini dibuka oleh Bapak Mohammad Ihsan, selaku CEO MediaGuru
berperan sebagai host, dibantu oleh Bapak Andi Yasin sebagai Co-Host dan bapak
David Ashari (Digital Solution Manager) selaku narasumber. Acara ini diikuti
sekitar 175 peserta tapi yang berhasil masuk room dengan aplikasi Zoom ini
hanya sekitar 133 orang.
Dalam
sambutannya bapak Mohammad Ihsan memaparkan 6 poin nasehat dari mas Mentri Nadiem
selama pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ini;
1.
Hindari stres, guru harus keluar dari zona nyaman. Guru harus bisa menyesuaikan
diri sesuai kondisi selama pandemic.
2.
Guru membagi siswa menajdi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan kompetensi
siswa.
3.
Memperbanyak project base learning.
4.
Memberi alokasi waktu lebih banyak bagi siswa yang tertinggal kompetensinya.
5.
Target kurikulum tidak harus tuntas, fokus pada materi yang terpenting.
6.
Guru harus menjalankan tugasnya dengan senang, meskipun dalam situasi yang
sulit ini.
Acara
dilanjtkan oleh bapak David Ashari selaku narasumber dari NUADU. Beliau
menyampaikan hasil surveynya selama masa pandemic. Banyak siswa mengeluh karena
tugas-tugas yang diberikan guru membuat mereka capek dan bosan. Siswa harus
mengirim tugas melalui WA dan ini dirasa kurang efektif meskipun WA sudah
termasuk memakai teknologi dalam pembelajaran. Beliau tidak memaparkan teori
tapi langsung mempraktikkan bagaimana cara kerja NUADU. Di mana NUADU ini bisa
langsung dibuka di browser tanpa harus unduh aplikasi di Play store, NUADU bisa
digunakan secara bersamaan dan aktifitas siswa dapat dipantau langsung. Sekolah
dapat menggunakan dana BOS karena NUADU sudah ada di aplikasi siplah.blibli.
Pada
akhir paparannya, bapak David memberikan kesimpulan materi yang disampaikan
tentang kelebihan-kelebihan NUADU dibandingkan teknologi pembelajaran yang
lain.
1.
Menjalankan fungsi penilaian (Assessment)
2.
Menghindari Time Management yang tumpang tindih.
3.
Menvirtualisasi peran dan fungsi guru di kelas konvensional (offline) menjadi
online, mulai dari lecturer, assesment juga lesson
4.
Menjalankan fungsi managerial.
Webinar
ditutup tepat pukul 15.00 oleh Bapak Mohammad Ihsan. Peserta nampak puas dengan
paparan dari narasumber dan banyak yang ingin mempraktikkan langsung.
Terima
kasih pak CEO Bapak Mohammad Ihsan.
Salam
literasi.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar