“
Tetap Jualan Di Bulan Ramadhan Di Mas
PANDEMI COVID-19 “
Hari
Ke – 105
Virus
Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang
siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil
dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease
2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam
rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran
virus ini. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau
virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang
sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan
MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala. Dalam
berpuasa sepatutnya manusia tak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi
hendaknya juga dapat mengikis dan menghilangkan berbagai penyakit hati yang
dapat menggerogoti iman. Karena hati yang rusak dapat melahirkan beberapa
penyakit hati, yakni perbuatan tercela, pikiran kotor, amalan yang rusak, serta
perkataan yang kotor.Sabar merupakan salah satu sifat orang yang bertakwa
kepada Allah SWT. Sabar merupakan kunci kesuksesan seorang mukmin dalam
mengarungi kehidupan. Secara langsung, puasa mengajarkan dan melatih kita
bersabar. Bersabar untuk menahan lapar dan dahaga dari waktu fajar hingga
terbenamnya matahari; sabar menahan diri dari segala bentuk perbuatan yang
membatalkan puasa; sabar dalam menjaga lisan dan menahan diri dari perbuatan
yang sia-sia. Dengan demikian, puasa secara garis besar melatih seorang Muslim
untuk bersabar dalam segala hal. Hal ini sesuai sabda Rasulullah
SAW,"Puasa itu separuh sabar.” (HR. Ibnu Majah) Dengan puasa yang ikhlas
dan hanya mengharap rida Allah SWT, kita telah mendapat separuh kesabaran.
Separuh lagi didapatkan dengan cara tetap menjaga ketaatan kepada Allah SWT,
karena kita adalah manusia yang penuh dengan dosa, kekhilafan, serta kealpaan.
Pastinya menjaga kesabaran agar tetap terpatri dalam diri itu memang bukan hal
yang mudah. Namun, semua itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pahala
yang sangat besar dari Allah SWT untuk orang-orang yang bersabar. Sebagaimana
yang termaktub dalam surat Az-Zumar ayat 10 yang artinya,“Katakanlah: Hai
hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas.” Ibnu Hajar Al-Hanbali menuturkan sabar itu ada tiga macam. Yang
paling tinggi adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, kemudian
sabar dalam meninggalkan kemaksiatan kepada Allah, serta sabar terhadap takdir
Allah. Susunan ini ditinjau dari sisi sabar itu sendiri, bukan dari sisi orang
yang melaksanakan kesabaran. Kadang-kadang sabar terhadap maksiat lebih berat
bagi seseorang daripada sabar terhadap ketaatan, apabila dia diuji oleh wanita
cantik yang mengajaknya berzina di tempat sunyi dan tidak ada yang melihat
mereka, kecuali Allah. Apalagi, dia adalah seorang pemuda yang mempunyai
syahwat tinggi. Sabar dari maksiat seperti ini lebih berat baginya. Bahkan
kadang-kadang seseorang melakukan salat seratus rakaat itu lebih ringan
daripada menghindari maksiat seperti ini. Terkadang jika seseorang ditimpa
suatu musibah, kesabarannya dalam menghadapinya lebih berat daripada
melaksanakan suatu ketaatan, seperti seseorang kehilangan kerabatnya atau
temannya ataupun istrinya. Maka, kita akan dapati orang yang berusaha untuk
sabar terhadap musibah ini sebagai suatu kesulitan yang besar. Mudah-mudahan
kelak kita mendapatkan rida Allah SWT serta mendapatkan pahala kesabaran
seperti yang Allah telah janjikan dalam firman-Nya dengan cara menjaga kualitas
dalam melaksanakan ibadah puasa. Amin. Wallahu a’lam bisshowab.
Dalam
Masa Pandemi COVID – 19 , Banyak sekali
yang menjadi dampak akibat Pandemi COVID – 19 Tersebut , dimana salah satunya
adalah Mata Pencaharian , dimana Pada hari Selasa 28/4/2020 sore hari pukul 15.30 Penulis jalan jalan mencari
angina , di setiap jalan penulis
menemukan warung Kopi Giras baik di buka
dengan sengaja ataupun di tutup dengan kain
seperti pada saat memandikan jenazah di tutup dengan kain . Penulis Akui
bahwa Pandemi COVID -19 ini sangat berpengaruh
terhadap segalhnya. Penjual juga tahu bahwa saat ini adalah bulan
Ramadhan dimana untuk umat muslim menjalankan ibadah Puasa , Tetapi mau
bagaimana lagi jika jualan hanya sore hari bisa – bisa kompor di belakang tidak
akan nyalah , Apalagi saat ini ada PSBB Ada Batasan Untuk Jam Malam , bisa –
bisa anak Istri gak makan , Kata Penjual tersebut, Penulis sempat meneteskan
Air Mata betapa berat nya Pandemi COVID – 19 ini semua ikut terdampak Penulis
Berharap kepada masyarakat agar selalu
menjaga kebersihan dan menjaga dengan memakai masker di mana pun berada, jangan
hidup hanya urusan perut saja , tetapi kesehatan lebih penting dan lebih berharga, Penulis berharap agar COVID – 19 Segera hilang dari
muka bumi ini dan Penulis mengimbau
kepada seluruh Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Serta Seluruh Masyarakat selalu memakai
masker dimanapun berada termasuk jika ada di sekolah untuk melaksan piket
serta untuk selalu cuci tangan , agar tubuh kita terbebas dari
COVID – 19 tersebut , sehingga harapannya agar COVID – 19 Segera hilang dari
kota Surabaya , apalagi setelah ini akan memasuki bulan Suci Ramadhan ,
Sehingga bisa puasa dengan aman dan nyaman untuk menjalankan ibadah puasa .
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar