“ Indahnya Perbedaan Dalam Keluarga “
Perbedaan merupakan keniscayaan yang dikehendaki oleh Allah Swt
di muka bumi ini. Kitab suci Alquran
pun mengakui perbedaan dan menganjurkan manusia menyikapinya
dengan bijak. Dalam sejarahnya agama Islam sarat dengan warna-warni
perbedaan. Islam mengajarkan umatnya agar semua perbedaan yang ada disikapi
secara damai, bukan secara konfliktual, yakni dengan membangun kehidupan
berlandaskan semangat kebersamaan dan saling menghormati antarsesama. Dalam
pandangan manusia yang mau belajar dan memahami, perbedaan adalah kehendak
Allah yang keberadaannya menjadi rahmat dan anugerah. Namun,
perbedaan dijadikan sumber konflik oleh mereka yang tidak mampu mengambil ibrah dari ketetapan Allah, yaitu realitas
kehidupan yang tidak mungkin bisa berjalan tanpa adanya kebinekaan. Hanya
orang-orang yang terus belajar dan merefleksikan pikirannya yang akan mampu
membuka tabir rahasia di balik kehendak Allah menciptakan perbedaan. Semakin
tinggi tingkat perenungan seseorang, maka semakin bijaksana mengambil ibrah dan hikmah dari
perbedaan yang ada. Di dalam Alquran Allah menegaskan bahwa penciptaan manusia
dan semua makhluk dengan segala perbedaannya bukanlah hal yang
sia-sia, melainkan ada hikmah yang luhur bagi manusia yang berpikir. Perbedaan
penciptaan juga tidak dimaksudkan untuk menjadi sumber konflik bagi
manusia. Allah menciptakan seluruh makhluknya berbeda-beda agar
manusia saling mengenal dan merenungi makna indahnya perdamaian dalam
perbedaan. Firman-Nya, “Wahai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat: 13). Sisi lain
dari kehendak Allah menciptakan makhluk-makhluk-Nya berbeda juga bertujuan
untuk menciptakan kemaslahatan bagi sesama. Melalui perbedaan, antara
manusia satu dengan yang lain bisa saling membutuhkan,
melengkapi dan tolong-menolong. Hanya perbedaan dalam semangat
perdamaian yang bisa membawa manusia menjadi makhluk yang berperadaban mulia
dan adiluhung. Di dalam hidup yang penuh perbedaan ini, kita hendaknya menjadi
pribadi yang pandai menilai diri, tidak gampang merasa paling benar
baik dalam pemikiran maupun perilaku. Banyak orang acap kali
terjebak dalam pendirian yang keliru, menganggap pemikiran dan
pendapat orang lain sepenuhnya salah dan hanya pendapat pribadinya yang paling
benar. Tentu saja sikap semacam itu bisa menimbulkan konflik di tengah
perbedaan. Dalam konteks seperti itu, pernyataan Imam Al-Syafi’i, ulama
terkemuka yang menjadi panutan mayoritas umat Islam di Indonesia, kiranya patut
untuk dijadikan sebagai refleksi dan perenungan bersama-sama. Kata
Imam Al-Syafi’i, “Pandanganku benar, namun ada
kemungkinan salah, sedangkan pandangan orang lain salah, namun ada kemungkinan
benar.” Pernyataan ini mencerminkan sikap dan pemikiran yang amat
mendalam, karena ia tidak memonopoli kebenaran pendapat pribadinya.
Imam Al-Syafi’i telah memberi ruang terhadap pendapat yang berbeda dan
menghargai perbedaan itu sendiri. Pernyataan Imam Al-Syafi’i memberi
pelajaran agar kita meletakkan hasil pencapaian orang lain dengan setara dengan
semangat saling melengkapi, bukan kontestasi. Melalui pemikiran seperti
itu perbedaan akan menjadi rahmat yang
mendamaikan, bukan menjadi konflik yang memecah-belah.
Pada hari Minggu 29/12/2019 Keluarga Besar KASDI
SISWOHARDJO , mengadakan Kunjungan
Peringatan Natal di rumah Saudara di kediaman Keluarga Besar WISNU Ramelan yang
di adakan di Jln D Diatas F 1 D 3 Sawojajar Malang , Seluruh keluarga Besar
KASDI SISWOHARDJO Mulai anak , Cucu sampai Cicit berkumpul jadi satu dengan
keluarga besar WISNU RAMELAN , begitu guyub nya
keluarga besar ini sangat akrab
walaupun sudah menginjak ke Generasi yang Ke-3 , Menurut Ibu KASMIJATI
Selaku Saudara yang Paling Tua ,
Perbedaan tidak menghalangi Persaudaraan ini , beliau berharap kemesraan ini
jangan cepat berlalu , tetap jalin silahturahmi antar saudara , karena dengan
jalin silahturahmi walaupun jauh akan menambah usia serta kesehatan kita untuk
berkah barokah selamanya.
perbedaan adalah rahmad, dunia ini indah dipandang dan nikmat dirasakan karena ada petbedaan
BalasHapus