“ Ajak Siswa Untuk Peduli Lingkungan Di HARI NUSANTARA2019
“
Hari
Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai
Deklarasi Kemerdekaan Indonesia kedua. Melalui deklarasi tersebut, Indonesia
merajut dan mempersatukan kembali wilayah dan lautannya yang luas, menyatu
menjadi kesatuan yang utuh dan berdaulat. Melalui Keppres No.126/2001
dikukuhkan sebagai Hari Nusantara, artinya setiap tanggal 13 Desember mulai
diperingati sebagai salah satu Hari Nasional. Hari Nusantara yang diperingati
setiap tanggal 13 Desember merupakan penegasan dan pengingatan bahwa Indonesia
adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia. Sayangnya, potensi sumberdaya
kelautan Indonesia sebesar kurang lebih 3000 triliun rupiah/tahun belum tergarap
secara maksimal. Laut belum dilihat sebagai sumber pertumbuhan, penciptaan
lapangan kerja, dan pemecah masalah kemiskinan. Peringatan Hari Nusantara
mempunyai makna yang sangat penting. Hari Nusantara mengingatkan pada kita
semua mengenai konsep Wawasan Nusantara. Pada peringatan ini kita sekali lagi
meneguhkan tekad bahwa Republik Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang tidak
terpisahkan kendati secara geografis negara kita terdiri atas lebih dari 17.000
pulau. Negara kita adalah one republic, indivisible. Itu karena antara lain
jasa Ir. H. Djoeanda yang mencetuskan konsep archipelagic states. Ir. H.
Djoeanda, Perdana Menteri kita pada waktu itu, dengan berani mengumumkan
Deklarasi Djoeanda pada 13 Desember 1957 kepada dunia. Deklarasi ini
menegaskan: Republik Indonesia mempunyai kedaulatan penuh terhadap perairan
antar-pulau. Maka, wilayah laut Indonesia bukan hanya di sekitar pulau-pulau,
sejauh tiga mil dari pantai. Wilayah kita adalah satu kesatuan yang utuh dari
Sabang hingga Merauke. Laut bagi kita bukanlah pemisah wilayah. Perairan
antar-pulau justru menjadi pemersatu Bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku yang mendiami lebih dari 17.000 pulau-pulau besar dan kecil di
Nusantara. Perjuangan Djoeanda tidaklah sia-sia. Konsep dasar dari deklarasi
itu akhirnya masuk ke dalam United Nations Convention on the Law Of the Sea
(UNCLOS) 1982 yang mengakui konsep Negara Kepulauan. Oleh karena itu, kita
segenap bangsa Indonesia patut mensyukuri dan memperingati tanggal 13 Desember
sebagai Hari Nusantara. Pada kesempatan perayaan ini, saya juga akan mengajak
semua warga Bangsa Indonesia melakukan introspeksi mengenai laut. Kita di satu
sisi memiliki wilayah laut yang begitu luas. Namun, sumberdaya laut yang begitu
hebat itu belum kita berdayakan secara optimal bagi kemakmuran seluruh bangsa. Padahal,
kita bangsa Indonesia adalah keturunan dari nenek moyang yang merupakan bangsa
pelaut yang cinta laut dan berani mengarungi serta memanfaatkannya sebagai
sumber kehidupan. Sudah banyak catatan sejarah yang menunjukkan bahwa nenek
moyang kita sejak dulu sudah menjelajah hingga ke benua Afrika. Budaya bahari
ini perlu kita tanamkan kembali. Maka saya sangat mendukung tema perayaan tahun
ini, Hari Nusantara Membangkitkan Budaya Bahari. Anak-anak kita, generasi muda,
harus semakin kita dorong mencintai laut. Kita tidak boleh berhenti pada slogan
tentunya, tetapi marilah kita isi dengan program-program nyata yang
dilaksanakan oleh Pemerintah maupun masyarakat sendiri. Wawasan Nusantara harus
kita beri isi kongkrit. Untuk ini tema utamanya adalah bagaimana kita lebih
menyatukan negara kepulauan kita dari segi politik, sosial dan ekonomi.
Kuncinya adalah perbaikan transportasi antar pulau melalui pembangunan jaringan
angkutan laut yang handal. Konektivitas antar-pulau yang baik adalah kunci
penting bagi perbaikan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Ekonomi kita
harus lebih terintegrasi. Dengan ekonomi yang lebih terintegrasi, Indonesia
akan jauh lebih kuat menghadapi krisis. Kita bisa lebih mantap menatap
ketidakpastian di pasar global yang makin terus bergejolak. Ekonomi yang lebih
terintegrasi juga meneguhkan ikatan kita sebagai NKRI. Bagi saya, mengikat NKRI
secara ekonomi tidak kalah pentingnya dengan mengikat NKRI secara politis.
Bahkan, jika secara ekonomi kita tidak terintegrasi dengan kokoh, NKRI bisa
tergerogoti dan makin rapuh. Integrasi ekonomi yang kokoh tidak akan pernah
kita dapatkan jika kita tidak menyatukan dan memberdayakan seluruh wilayah
perairan kita. Maka, momentum Hari Nusantara kali ini harus kita pelihara dan
lanjutkan terus. Mari kita semua menggelorakan Budaya Bahari. Mari kita semua
mengoptimalkan perairan laut kita sebagai penyatu ekonomi. Mari kita pelihara
laut kita sehingga anak-cucu kita juga dapat menikmati dan memanfaatkannya
secara lestari. Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk semakin peduli
terhadap kehidupan Saudara-Saudara kita yang tinggal di kawasan pesisir,
terutama di pulau-pulau kecil yang menjadi beranda terdepan wilayah Indonesia. Kita
tak boleh menutup mata bahwa kehidupan para nelayan, pembudidaya ikan, dan
masyarakat di kawasan pesisir masih memprihatinkan. Kita bersama-sama harus
memikirkan program-program nyata yang dapat meningkatkan taraf kehidupan
Saudara-Saudara kita itu. Kita punya ribuan komunitas nelayan dan masyarakat
pesisir yang tersebar di pulau-pulau kita. Sebagian besar masih mengalami
keterpencilan dan isolasi. Nantinya semua komunitas itu harus memiliki akses
terhadap jaringan transportasi antar pulau, sehingga mereka tidak lagi
tertinggal. Potensi sumberdaya alam laut kita sungguh luar biasa. Dari
perikanan, rumput laut, maupun berbagai bahan hayati laut yang bisa menjadi
bahan baku industri farmasi seperti ubur-ubur, karang lunak, hingga berbagai
jenis ganggang mikro. Ini semua bisa menjadi sumber penghidupan yang layak bagi
seluruh penduduk di kawasan pesisir. Yang tak kalah penting, kita harus menjaga
baik-baik wilayah laut kita. Kepemilikan yurisdiksi resmi atas pulau-pulau
terluar harus diikuti oleh upaya kontrol efektif atas wilayah tersebut. Saya
ingatkan, Provinsi Kalimatan Timur juga memiliki perbatasan langsung dengan
negara tetangga. Maka, seluruh aparat Pemerintah di provinsi ini tidak boleh
lengah. Kerjasama antara aparat TNI dan pemerintah daerah harus terus berjalan
baik untuk menjaga keutuhan wilayah dan keamanan perbatasan. Kuncinya adalah
kita bersama-sama, Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, TNI, dunia usaha, untuk
memberikan perhatian yang lebih besar dan dengan koordinasi yang lebih baiki
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah perbatasan. Sekali lagi,
ini tugas kita bersama-sama. Demikianlah sambutan singkat saya. Akhirnya, saya
ingin mengucapkan kepada kita semua selamat memperingati Hari Nusantara. Mari
kita tingkatkan kerja keras kita, demi mewujudkan kehidupan dan kesejahteraan
yang lebih baik di seluruh Nusantara. Sebelum saya menutup sambutan, saya juga
ingin menyampaikan penghargaan Pemerintah kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur sebagai tuan rumah dari perayaan Hari Nusantara XI 2010 ini. Saya juga
ingin menyampaikan terimakasih atas laporan dari Gubernur mengenai kemajuan
Provinsi Kalimantan Timur. Saya yakin potensi provinsi ini sangat luar biasa.
Saya hanya menyampaikan kepada kita semua, termasuk untuk saya sendiri, jangan
melupakan amanah rakyat. Semua kekayaan alam ini harus kita dedikasikan
sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
SMP
PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada
Hari Jum’at 20/12/2019 Seluruh siswa /
siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya mengadakan kegiatan
kerja bakti massal yang di adakan di SMP PGRI 6 Surabaya. Setelah lari Seluruh
siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya langsung
membersihkan dengan membawa alat yang
sudah mereka persiapkan dari rumah. Ada Yang menyapu , Menata Meja , Mengepel
kelas Dan musholah , Ada Yang Menyapu
Halaman Sekolah Mulai lapangan , Sampah di Taman – Taman , Ngosek kamar
mandi , Serta ada yang membersihkan selokan , menurut Bapak Kepala SMP PGRI 6
Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd bahwa tujuan dari kegiatan hari adalah
Untuk Memperingati Hari Nusantara Tahun 2019 , serta Kepala Sekolah Kelahiran
APRIL 1984 Tersebut kegiatan ini bertujuan mengajak seluruh siswa untuk CINTA
Tanah Air Serta Menurut Kepala Sekolah Alumni Jurusan PLS UNESA Mengatakan bahwa Tujuan dari
kegiatan tersebut adalah Mencegah banjir apalagi saat ini datang musim Penghujan,
Sehingga harapannya Sekolah tidak banjir
, apalagi setelah ini musim liburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar