“ TUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA MELALUI OUTING CLASS”
BELAJAR
merupakan kewajiban bagi peserta didik. Namun kata belajar bagi peserta didik,
kadang menjadi kata yang menakutkan. Hal ini dapat terlihat dari antusiasme
dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Bahkan, daya kreatif, inovatif serta
empati peserta didik terhadap lingkungan juga masih rendah. Bahkan, ketrampilan
peserta didik dalam memecahkan suatu masalah juga masih sangat kurang. Hal
tersebut mencerminkan bahwa motivasi belajar peserta didik benar-benar sangat
rendah. Motivasi belajar dapat menyadarkan peserta didik saat awal belajar
sampai pada hasil akhir, menginformasikan pentingnya usaha belajar daripada
bermain, mengarahkan pada semua kegiatan belajar, meningkatkan semangat
belajarnya, menyadarkan adanya suatu perjalanan belajar yang kemudian untuk
bekerja. Apabila motivasi dilakukan dengan kesadaran sendiri, maka tugas
belajar bisa terselesaikan dengan lebih baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar peserta didik adalah internal peserta didik dan eksternal
peserta didik. Faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar peserta
didik adalah guru dan lingkungan sekolah. Guru sangat berperan penting dalam
dunia pendidikan dan menciptakan generasi-generasi mendatang yang cerdas dan
berwawasan tinggi yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
diperhitungkan dalam dunia pendidikan. Tetapi pada saat ini, banyak guru yang
tidak mau melakukan inovasi-inovasi terhadap dunia pendidikan dan hanya
mengajar secara konvensional yang membuat peserta didik tidak menikmati
pembelajaran. Inovasi-inovasi tersebut dapat diaktualisasikan dalam metode
pengajaran. Metode pengajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan
sangat dibutuhkan dalam era saat ini. Salah satu metode pembelajaran yang
melibatkan siswa, guru dan lingkungan sekitar adalah metode outing class. Pembelajaran
outing class adalah suatu pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar
ruangan atau kelas yang bertujuan membekali keterampilan peserta didik dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Pembelajaran outing class dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Mengajak peserta didik untuk
melakukan kegiatan di luar, misalnya: merawat tanaman di halaman sekolah,
mengamati benda-benda yang ada di sekitar sekolah, bercerita di taman sekolah.
2) Mengajak peserta jalan-jalan dan memberi tugas pada peserta didik untuk
mengamati apa yang dilihatnya. 3) Mengadakan outbond di alam terbuka. 4)
Melakukan pembelajaran di dunia industri dan dunia usaha. Unsur yang ditawarkan
dalam media outing class adalah belajar sambil bekerja di lapangan dengan cara
yang sangat menyenangkan. Belajar melalui proses mengalami sendiri dan
berinteraksi intens sambil bermain dengan teman-temannya yang dilakukan di alam
terbuka, tentu menjadi pengalaman yang penuh makna dan sulit untuk dilupakan. Manfaat
pembelajaran outing class akan menambah pengetahuan dan kecintaan peserta didik
terhadap alam sekitar, mengurangi kejenuhan dalam belajar sehingga mudah
menerima informasi, menambah kepedulian tentang alam sekitar, meningkatkan
kemampuan dalam bercerita, merangsang kreativitas, menambah pengetahuan guru
dalam merencanakan strategi pembelajaran
dan meningkatkan motivasi belajar. Dengan adanya metode outing class ini,
memotivasi peserta didik melakukan persiapan pembelajaran yang lebih aktif
dibandingkan persiapan metode pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran
akan lebih berjalan secara aktif, interaktif dan lebih menyenangkan karena
peserta didik dapat berkomunikasi secara langsung dengan narasumber, mengamati
secara langsung serta merasakan pengalaman tersendiri. Motivasi peserta
didikpun akan semakin tinggi.
Sudah
Terlalu Jenuh Pembelajaran di Dalam kelas SMP PGRI 6 Surabaya , Sekolah Peduli
Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan
Wonokusumo , Kecamatan Semampir , Pada Hari Selasa 29/10/2019 Melakukan
Kegiatan OUTING CLASS , Dalam kesempatan ini Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6
Surabaya mulai kelas 7 – Kelas 9 dan SDS “ AL-IKHLAS Kelas 4 – 6 Pukul 11.00 Mulai semangat kumpul
di lapangan untuk memasang Tenda Dari JAS Hujan di Lapangan , Sedangkan Pukul
15.00 Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Kelas 7 – Kelas 9 Dan Kelas 4 –
6 berkumpul di depan tenda masing – masing untuk melakukan kegiatan masak –
masak membuat Nasi Goreng , Dalam
memasak tersebut Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS
Surabaya menggunakan kompor paraffin / kompor lapangan , dimana kompor tersebut
di beri bahan Parafin untuk menyalahkan kompor tersebut , Sedangkan Siswa /
Siswi Yang tidak bawak kompor mereka
menggunakan bata untuk menaruk wajan . Dengan sangat semangat dan kompak
seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya
melakukan kegiatan memasak nasi Goreng yang di damping Oleh KAK SYAHRUL , S.Pd
dan KAK LASMIATI , S.Pd Selaku Pelatih Pramuka SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “
AL-IKHLAS Surabaya, Menurut Kak SYAHRULS.Pd Bahwa Tujuan dari kegiatan ini adalah Melatih
Jiwa Kemandirian dan Wira Usaha , Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H.
Banu Atmoko , S.Pd bahwa Tujuan dari
Kegiatan Ini adalah Pembelajaran di Luar Kelas , Agar anak anak Tidak bosan
yang ada di dalam kelas selama 1 Minggu terus menerus, Sehingga di harapkan
dari pembelajaran di luar kelas tersebut siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya
menjadi seorang wirausahawan Nasi Goreng
. Dalam kesempatan tersebut Kak Syahrul Dan Kak LASMIATI , S.Pd menilai dan mencicipi nasi Goreng Yang dibuat Peserta Didik tersebut, Selesai
Melakukan kegiatan tersebut , seluruh
siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya di samping ada yang bongkar tenda ada Yang Menyapu halaman Sekolah , agar bersih
kembali besok saat sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar