Rabu, 28 November 2018

“ Membangun Generasi Unggul Dengan Meneladani Akhlaq Nabi Muhammad S.A.W “















“ Membangun Generasi Unggul  Dengan Meneladani Akhlaq Nabi Muhammad S.A.W “
Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud saja (Arabمولد النبيMawlid an-Nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad. Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata:
Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran. Dia adalah seorang yang berani, pahlawan, alim dan seorang yang adil – semoga Allah merahmatinya.Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits, ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu.Ibn Khallikan dalam kitab Wafayat Al-A`yan menceritakan bahwa Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah datang dari Maroko menuju Syam dan seterusnya ke Irak. Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijriah, dia mendapati Sultan Al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut sangat besar perhatiannya terhadap perayaan Maulid Nabi. Oleh karena itu, Al-Hafzih Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang diberi judul “Al-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir An-Nadzir”. Karya ini kemudian dia hadiahkan kepada Sultan Al-Muzhaffar.Para ulama, semenjak zaman Sultan Al-Muzhaffar dan zaman selepasnya hingga sampai sekarang ini menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik. Para ulama terkemuka dan Huffazh Al-Hadis telah menyatakan demikian. Di antara mereka seperti Al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H), Al-Hafizh Al-Iraqi (w. 806 H), Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H), Al-Hafizh Al-Sakhawi (w. 902 H), SyeIkh Ibn Hajar Al-Haitami (w. 974 H), Al-Imam Al-Nawawi (w. 676 H), Al-Imam Al-Izz ibn Abd Al-Salam (w. 660 H), mantan mufti Mesir yaitu Syeikh Muhammad Bakhit Al-Muthi’i (w. 1354 H), mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh Mushthafa Naja (w. 1351 H), dan terdapat banyak lagi para ulama besar yang lainnya. Bahkan Al-Imam Al-Suyuthi menulis karya khusus tentang Maulid yang berjudul “Husn Al-Maqsid Fi Amal Al-Maulid”. Karena itu perayaan Maulid Nabi, yang biasa dirayakan pada bulan Rabiul Awal menjadi tradisi umat Islam di seluruh dunia, dari masa ke masa dan dalam setiap generasi ke generasi.Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar. Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela islam pada masa Perang Salib. Generasi Unggul adalah  Generasi yang memiliki nilai lebih  dengan generasi yang lainnya  yang dapat bermanfaat untuk lingkungan  sekitarnya. Seseorang dikatakan  sebagai Generasi Unggul jika orang tersebut memiliki  kompetensi yang lebih  dan orang tersebut dapat memanfaatkan kompetensi yang dimiliki nya  agar bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan  baik Keluarga , Organisasi dan Negara.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir, Dalam Rangka memperingati Maulid Nabi Muhamad S.A.W  Pada hari Kamis 29/11/2018 Seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya , SDS AL-IKHLAS , Bapak / Ibu Orang Tua / Wali Murid baik SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS “Surabaya serta warga Masyarakat RT V RW V Bulak Rukem III Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Dalam Kesempatan ini yang menjadi Pembicara adalah Ustad Muchammad Chengho Djadi Galajapo. , Dalam sambutannya Bapak Banu Atmoko , S.Pd selaku Kepala SMP PGRI 6 Surabaya mengajak banyak terimakasih dan support dari Orang Tua , sehingga acara Maulid Nabi Berjalan lancar, Banu Atmoko , S.Pd berharap agar  Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Menjadi Generasi Unggul. Dalam Kesempatan tersebut Ustad Muchammad Chengho Djadi Galajapo mengajak seluruh siswa / siswi dan orang tua baik SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya untuk memerangi Kemiskinan Dan Kebodohan , Karena Islam itu kaya , Kesempatan tersebut Juga DI Gunakan Oleh Ustad Muchammad Chengho Djadi Galajapo Untuk memberikan hadiah Buku  Yang berjudul Penuntun Laku Di Segala Waktu  Karangan Dari Ustad Muchammad Chengho Djadi Galajapo kepada Siswa SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Yaitu Achmad Husnin Najah Putra Dari Bapak Ustad H. Achmad Umar dan Firman, Sedangkan 1 Buku di serahkan Kepada SMP PGRI 6 Surabaya dalam hal ini di terima oleh SMP PGRI 6 Surabaya oleh Banu Atmoko , .SPd Selaku Kepala SMP PGRI 6 Surabaya. Ustad Muchammad Chengho Djadi Galajapo mengajak seluruh siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk Gemar Melakukan Melakukan kegiatan membaca dan Sabar , Agar Kelas 20-30 Tahun lagi dari Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya ada yang Jadi Menteri ada Yang Jadi Walikota bahkan ada yang menjadi Pengusaha sukses seperti Nabi Muhammad S.A.W, Sebelum Meninggalkan SMP PGRI 6 Surabaya Ustad Muchammad Chengho Djadi Galajapo Memimpin Baca Doa Dan Memotong Tumpeng Agar Pelaksanaan USBN- BK , UNBK Berjalan Lancar Serta Mendapatkan Nilai Terbaik Serta PPDB Tahun 2019 – 2020 SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS  Surabaya Mendapatkan Siswa banyak dan Barokah selamanya , Kata Banu Atmoko , S.Pd


Tidak ada komentar:

Posting Komentar