Rabu, 04 Januari 2023

Peran Pendidikan Lingkungan Di Bumi Hijau SMP PGRI 6 Untuk Penguatan SDM Menuju Indonesia Lestari

 








Peran Pendidikan Lingkungan  Di Bumi Hijau SMP PGRI 6

Untuk   Penguatan SDM Menuju Indonesia Lestari

 

HARI KE – 360

 

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, seperti aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Berikut ini akan dipaparkan berbagai definisi yang dikemukakan beberapa pakar pendidikan yang pada intinya senada, namun rumusannya bervariasi. Pembelajaran adalah suatu proses dengan lingkungan seseorang secara sengaja dikondisikan dan dikelola guna memungkinkannya siswa turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentuPada hakikatnya tujuan akhir dari PLH adalah membentuk warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup, menuju masyarakat yang serasi, selaras dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan hidup. Dengan demikian akan tercipta masyarakat yang berkelanjutan yaitu mengubah paradigma masyarakat dari mentalitas frontier menjadi mentalitas masyarakat yang berkarib dengan lingkungan (environmentaly friendly), dan tidak sekadar berwawasan lingkungan, tetapi senantiasa berusaha; (1) menghormati dan memelihara komunitas kehidupan, (2) memperbaiki kualitas hidup manusia, (3) melestarikan daya hidup dan keragaman bumi, (4) menghindari pemborosan sumber-sumber daya yang tak terbarukan, (5) berusaha tidak melampaui batas kapasitas daya dukung bumi, (6) mengubah sikap dan gaya hidup yang konsumtif dan berlebihan, serta berupaya melindunginya (UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup). Beberapa permasalahan tentang lingkungan hidup dan kependudukan yang dapat menjadi topik pembelajaran, mulai dari jenjang pendidikan SD, SLTP, SLTA, dan pendidikan tinggi. Berbagai permasalahan lingkungan yang harus dipahami oleh anak didik dengan kadar (content) yang disesuaikan dengan masing-masing jenjang pendidikan. Masalah yang urgen dalam lingkungan hidup, seperti: pencemaran (tanah, air, udara, dan suara); diversitas (flora, fauna, negara, dan manusia); sumber-sumber energi (tak terbarukan dan terbarukan); daya dukung batas bumi (area, populasi, pangan, energi, ozon, dan abiotik) yang tersedia dalam lingkungan; dan berbagai masalah turunan dari berbagai ulah dan tindakan manusia terhadap lingkungan hidup. Sementara permasalahan kependudukan yang harus dipahamkan kepada setiap anak didik, seperti pertumbuhan penduduk (fertilitas, mortalitas, distribusi, urbanisasi, dan kuantitas); kualitas penduduk (Pendidikan  ) Dalam skala implementasinya tujuan pembelajaran PLH pada masing- masing jenjang pendidikan formal harus dirumuskan dalam bentuk stratifikasi konten sesuai dengan tujuan pendidikan sesuai jenjangnya. Untuk jenjang pendidikan dasar, kontennya dititikberatkan pada upaya mengenalkan permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan, serta menumbuhkan sikap kepedulian terhadap permasalahan tersebut. Untuk jenjang pendidikan menengah pertama, kontennya dititikberatkan pada upaya memperoleh kompetensi dasar tentang permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan, serta menumbuhkan sikap, perilaku, dan partisipasi dalam pencegahan timbulnya permasalahan tersebut. Untuk jenjang pendidikan menengah atas, kontennya dititikberatkan pada upaya memperoleh kompetensi lanjut tentang permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan, serta meningkatkan sikap, perilaku, dan partisipasi dalam pencegahan timbulnya permasalahan tersebut. Untuk jenjang pendidikan tinggi, kontennya dititikberatkan pada upaya mematrikan sikap, perilaku, dan partisipasi dalam pencegahan timbulnya permasalahan lingkungan dan kependudukan, sekaligus memperoleh kompetensi ilmiah untuk melakukan usaha penanggulangan terhadap permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan yang telah terjadi, berdasarkan ruang lingkup dan spesifikasi jurusan yang ditekuninya. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran PLH harus direncanakan dengan cermat dan terpadu sehingga tidak terjadi overlaping dan/atau gap dalam penyajian PLH yang bersifat integratif. PLH dilaksanakan secara bergradasi dan berintegrasi, baik dalam kelas, maupun dalam stratifikasi jenjang pendidikan. Semua guru yang mengajar pada satu kelas, kesemuanya harus saling berkoordinasi untuk membagi dan menetapkan komponen materi PLH yang menjadi beban tugas masing-masing. Demikian pula tentang peningkatan konten dari kelas yang rendah ke kelas yang tinggi, maka guru bidang studi yang sama harus saling berkoordinasi untuk membagi dan menetapkan tingkatan konten materi pembelajarannya. Hal yang perlu ditetapkan dalam peraturan pemerintah adalah pembagian konten Untuk merealisasikan ketiga target pembelajaran di atas, maka sangat dibutuhkan strategi pembelajaran yang sistimatik, komprehensif, dan terpadu, dimulai dari tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi pembelajaran PLH.Strategi pembelajaran PLH yang sistimatik, adalah suatu rangkaian pembelajaran yang runtun, baik tahapannya maupun materi ajarnya. Materi ajar disusun berdasarkan jenjang pendidikan peserta didik, dan disajikan sesuai urutan skenario alamiah yang terjadi di lapangan. Materi ajar tidak boleh disusun secara hit and run yang tidak diketahui di mana ujungnya dan dari mana pangkalnya. Strategi pembelajaran PLH yang komprehensif, adalah suatu rumusan pembelajaran yang lengkap, dalam artian lengkap prosedur, lengkap metode, dan lengkap materi. Walaupun PLH disajikan dengan pendekatan integratif, namun dengan koordinasi yang baik antara guru pengajar mata pelajaran yang terkait, akan dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih materi (overlap) dan/atau adanya materi yang tertinggal/tidak terbahas (lag). Perlu diingat bahwa komprehensifitas materi PLH yang disajikan kepada peserta didik sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap, perilaku, dan partisipasi yang benar pada diri peserta didik.

SMP PGRI 6 Surabaya Adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sebagai Lembaga Pendidikan mempunyai Peran Pendidikan Lingkungan Untuk Penguatan SDM Menuju Indonesia Lestari" Dimana SMP PGRI 6 Surabaya Selalu mengajak dan membiasakan Siswa / Siswi nya Untuk Peduli Berbudaya Lingkungan Mulai Masuk Dan PULANG Seperti Pada Hari Selasa 3/1/2022  Sebelum meninggalkan SMP PGRI 6 Surabaya baik Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Maupun Bapak / Ibu Guru Melakukan kegiatan bersih Lingkungan Mulai Menyapu , Mengepel Kelas Serta Menata Meja Dan Kursi Di Kelas , Nyapu Teras Serta Di PEL Dan NYAPU Halaman Sekolah .

Menurut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Kegiatan ini adalah RUTIN Yang Di lakukan Di SMP PGRI 6 Surabaya Tidak hanya Siswa / Siswi Nya Tapi Juga Guru nya Untuk Ikut Aktif Peduli Berbudaya Lingkungan , Karena Menurut Penulis Lembaga Pendidikan mempunyai Peran Pendidikan Lingkungan Untuk Penguatan SDM Menuju Indonesia Lestari" Semoga Dengan Peduli Berbudaya Lingkungan Harapannya Siswa Dan Guru Juga Melakukan Hal Serupa di Masyarakat.

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar