Peran Pendidikan Lingkungan Di Bumi Hijau SMP PGRI 6
Untuk Penguatan SDM Menuju Indonesia Lestari
HARI KE – 360
Pembelajaran
adalah perpaduan dari dua aktivitas, seperti aktivitas mengajar dan aktivitas
belajar. Berikut ini akan dipaparkan berbagai definisi yang
dikemukakan beberapa pakar pendidikan yang pada intinya senada, namun rumusannya
bervariasi. Pembelajaran adalah suatu proses
dengan lingkungan seseorang secara
sengaja dikondisikan dan dikelola guna memungkinkannya
siswa turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap
situasi tertentuPada
hakikatnya tujuan akhir dari PLH adalah membentuk warga negara yang berwawasan
kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang dalam segala perilakunya
berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup,
menuju masyarakat yang serasi, selaras dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan
hidup. Dengan demikian akan tercipta masyarakat yang berkelanjutan yaitu
mengubah paradigma masyarakat dari mentalitas frontier menjadi mentalitas masyarakat yang berkarib dengan lingkungan
(environmentaly friendly), dan tidak sekadar
berwawasan lingkungan, tetapi senantiasa berusaha; (1) menghormati dan
memelihara komunitas kehidupan, (2) memperbaiki kualitas hidup manusia, (3)
melestarikan daya hidup dan keragaman bumi, (4) menghindari pemborosan
sumber-sumber daya yang tak terbarukan, (5) berusaha tidak melampaui batas
kapasitas daya dukung bumi, (6) mengubah sikap dan gaya hidup yang konsumtif
dan berlebihan, serta berupaya melindunginya (UU No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup). Beberapa
permasalahan tentang lingkungan hidup dan kependudukan yang dapat menjadi topik
pembelajaran, mulai dari jenjang pendidikan SD, SLTP, SLTA, dan pendidikan
tinggi. Berbagai permasalahan lingkungan yang harus dipahami oleh anak didik dengan
kadar (content) yang disesuaikan dengan
masing-masing jenjang pendidikan. Masalah yang urgen dalam lingkungan hidup, seperti:
pencemaran (tanah, air, udara, dan suara); diversitas (flora, fauna, negara, dan
manusia); sumber-sumber energi (tak terbarukan dan terbarukan); daya dukung
batas bumi (area, populasi, pangan, energi, ozon, dan abiotik) yang tersedia
dalam lingkungan; dan berbagai masalah turunan dari berbagai ulah dan tindakan
manusia terhadap lingkungan hidup. Sementara permasalahan kependudukan yang
harus dipahamkan kepada setiap anak didik, seperti pertumbuhan penduduk
(fertilitas, mortalitas, distribusi, urbanisasi, dan kuantitas); kualitas penduduk
(Pendidikan ) Dalam skala implementasinya tujuan
pembelajaran PLH pada masing- masing jenjang
pendidikan formal harus dirumuskan dalam bentuk stratifikasi konten sesuai dengan tujuan
pendidikan sesuai jenjangnya. Untuk
jenjang pendidikan dasar, kontennya dititikberatkan pada upaya mengenalkan permasalahan lingkungan hidup
dan kependudukan, serta menumbuhkan
sikap kepedulian terhadap permasalahan tersebut. Untuk jenjang pendidikan menengah pertama, kontennya dititikberatkan
pada upaya memperoleh kompetensi
dasar tentang permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan, serta menumbuhkan sikap, perilaku, dan partisipasi
dalam pencegahan timbulnya permasalahan tersebut. Untuk jenjang pendidikan menengah atas, kontennya dititikberatkan pada
upaya memperoleh kompetensi lanjut tentang permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan, serta meningkatkan
sikap, perilaku, dan partisipasi dalam pencegahan
timbulnya permasalahan tersebut. Untuk jenjang pendidikan tinggi, kontennya dititikberatkan pada
upaya mematrikan sikap, perilaku, dan partisipasi dalam pencegahan timbulnya
permasalahan lingkungan dan kependudukan,
sekaligus memperoleh kompetensi ilmiah untuk melakukan usaha penanggulangan terhadap
permasalahan lingkungan hidup dan kependudukan
yang telah terjadi, berdasarkan ruang lingkup dan spesifikasi jurusan yang ditekuninya. Oleh
karena itu, pelaksanaan pembelajaran PLH harus direncanakan dengan
cermat dan terpadu sehingga tidak terjadi overlaping
dan/atau gap dalam penyajian PLH yang bersifat integratif. PLH
dilaksanakan secara bergradasi dan
berintegrasi, baik dalam kelas, maupun dalam stratifikasi jenjang
pendidikan. Semua guru yang mengajar pada satu kelas, kesemuanya harus saling berkoordinasi untuk
membagi dan menetapkan komponen materi
PLH yang menjadi beban tugas masing-masing. Demikian pula tentang peningkatan konten dari kelas yang
rendah ke kelas yang tinggi, maka guru bidang studi yang sama harus saling berkoordinasi untuk membagi
dan menetapkan tingkatan konten materi pembelajarannya. Hal yang perlu ditetapkan dalam peraturan pemerintah adalah pembagian konten Untuk merealisasikan ketiga target
pembelajaran di atas, maka sangat dibutuhkan
strategi pembelajaran yang sistimatik, komprehensif, dan terpadu, dimulai dari tahap perencanaan,
tahap implementasi, dan tahap evaluasi pembelajaran PLH.Strategi pembelajaran PLH yang
sistimatik, adalah suatu rangkaian pembelajaran yang runtun, baik tahapannya maupun
materi ajarnya. Materi
ajar disusun berdasarkan jenjang pendidikan peserta didik, dan disajikan sesuai urutan skenario alamiah yang
terjadi di lapangan. Materi ajar tidak boleh disusun
secara “hit and run”
yang tidak diketahui
di mana ujungnya dan dari mana pangkalnya. Strategi pembelajaran PLH yang komprehensif, adalah
suatu rumusan pembelajaran yang
lengkap, dalam artian lengkap prosedur, lengkap metode, dan lengkap materi. Walaupun PLH disajikan dengan pendekatan
integratif, namun dengan koordinasi yang baik antara
guru pengajar mata pelajaran yang terkait, akan dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih materi (overlap) dan/atau adanya materi yang
tertinggal/tidak terbahas (lag).
Perlu diingat bahwa komprehensifitas
materi PLH yang disajikan kepada peserta didik
sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap, perilaku, dan partisipasi yang benar pada diri peserta
didik.
SMP PGRI 6 Surabaya Adalah Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sebagai Lembaga Pendidikan mempunyai Peran
Pendidikan Lingkungan Untuk Penguatan SDM Menuju Indonesia Lestari" Dimana
SMP PGRI 6 Surabaya Selalu mengajak dan membiasakan Siswa / Siswi nya Untuk
Peduli Berbudaya Lingkungan Mulai Masuk Dan PULANG Seperti Pada Hari Selasa 3/1/2022 Sebelum meninggalkan SMP PGRI 6 Surabaya baik
Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Maupun Bapak / Ibu Guru Melakukan kegiatan
bersih Lingkungan Mulai Menyapu , Mengepel Kelas Serta Menata Meja Dan Kursi Di
Kelas , Nyapu Teras Serta Di PEL Dan NYAPU Halaman Sekolah .
Menurut Penulis yang Juga Kepala SMP
PGRI 6 Surabaya Kegiatan ini adalah RUTIN Yang Di lakukan Di SMP PGRI 6
Surabaya Tidak hanya Siswa / Siswi Nya Tapi Juga Guru nya Untuk Ikut Aktif
Peduli Berbudaya Lingkungan , Karena Menurut Penulis Lembaga Pendidikan
mempunyai Peran Pendidikan Lingkungan Untuk Penguatan SDM Menuju Indonesia
Lestari" Semoga Dengan Peduli Berbudaya Lingkungan Harapannya Siswa Dan
Guru Juga Melakukan Hal Serupa di Masyarakat.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar