SEKOLAH BUDAYA
DI SMP PGRI 6 SURABAYA
HARI
KE – 299
Mutu
sekolah dapat dilihat dari budaya yang hidup dan dikembangkan warga sekolah.
Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi,
kebiasaan keseharian, dan symbol-simbol yang dipraktekkan oleh kepala sekolah,
guru, petugas administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Nilai-nilai
dalam budaya sekolah mencakup: kebiasaan hidup, etika, kejujuran, kasih sayang,
mencintai belajar, bertanggung jawab, menghormati hukum dan peraturan,
menghormati orang lain, mencintai pekerjaan, suka menabung, suka bekerja keras,
tepat waktu. Tahapan pengembangan model budaya sekolah meliputi: nilai,
pengembangan tataran teknis, pengembangan tataran sosial, pengembangangan
budaya sekolah di kalangan siswa, dan evaluasi budaya sekolah. Pengembangan
budaya sekolah yang kuat, intim, kondusif, dan bertanggung jawab membawa
manfaat: (1) Menjamin kualitas kerja yang lebih baik. (2) Membuka seluruh
jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi vertikal maupun
horisontal. (3) Lebih terbuka dan transparan. (4) Menciptakan kebersamaan dan
rasa saling memiliki yang tinggi. (5) Meningkatkan solidaritas dan rasa
kekeluargaan. (6) Jika menemukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki. (7)
Dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK. Warga sekolah
memiliki tanggung jawab mempertahankan budaya sekolah yang baik dan dapat
diterima. Warga sekolah berperan dalam mengembangkan dan mewujudkan budaya sekolah
yang efektif. Secara etimologis pengertian budaya (culture) berasal dari kata
latin colere (Daryanto: 2015:1), yang berarti membajak tanah, mengolah,
memelihara ladang (Poespowardojo, 1993). Namun pengertian yang semula agraris
lebih lanjut diterapkan pada hal-hal yang lebih rohani (Langeveld, 1993).
Selanjutnya secara terminologis pengertian budaya menurut Montago dan Dawson
(1993) merupakan way of life (Daryanto: 2015:1), yaitu cara hidup tertentu yang
memancarkan identitas teretentu pula dari suatu bangsa. Kemudian dari pola
perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan dan
segala Bahasa indonesia mengartikan kebudayaan dari bahasa Sanksekerta
³buddhayah¥ (Ahmadi; 2004:56). Yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi
atau akal. Pendapat lain mengatakan, bahwa kata budaya adalah sebagai suatu
perkembangan dari kata majemuk : budi daya, yang berarti daya dari budi. Karena
itu mereka membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari
budi yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari
cipta, karsa dan rasa tersebut. Secara prinsipil kebudayaan itu adalah hasil
usaha manusia, baik hasil berupa material maupun spiritual dan bahwa kebudayaan
itu adalah milik dan warisan sosial, kebudayaan itu terbentuk dalam dan dengan
interaksi sosial dan diwariskan kepada generasi mudanya dengan jalan
enkulturasi atau pendidikan. Budaya menurut Ki Hajar Dewantara manusia
membudaya itu maksudnya untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia dalam hidup
perjuangannya. Didalam masyarakat,
Dalam
menumbuhkan Budaya Kepada Siswa di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya
Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo
Kecamatan Semampir Dalam Menumbuhkan
Nilai Budaya bagi Peserta Didik Di SMP PGRI 6 Surabaya Pada Hari Kamis
3/11/2022 Memakai BAJU Adat Yang Mereka
Punya , Dimana Kebanyakan Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya memakai Baju Adat
Kebaya
Dalam
Kesempatan ini Tidak hanya Siswa saja yang memakai BAJU ADAT Tersebut , Tetapi
Bapak / Ibu Guru Juga Memakai BAJU Adat tersebut , Dimana Tujuan nya Yaitu
Mengenalkan Adat BUDAYA Jangan sampai Luntur dengan BUDAYA asing
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar