Minggu, 12 September 2021

“ AJAK SISWA DAN GURU SMP PGRI 6 SURABAYA Menjadi Makhluk yang Disukai Allah Untuk Meraih Sukses Dunia Akhirat “

 





























“ AJAK SISWA DAN GURU SMP PGRI 6 SURABAYA

Menjadi Makhluk yang Disukai Allah   Untuk Meraih

 Sukses Dunia Akhirat  

                                                                   Hari Ke- 606

 

Alam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Manusia dianugerahi oleh Allah swt. naluri yang menjadikannya gemar memperoleh manfaat dan menghindari mudharat. Beribadah dan melaksanakan tugas sebagai khalifah adalah tujuan penciptaan manusia, sedangkan ibadah tidak dapat terlaksana dengan baik bila kebutuhan manusia tidak tercukupi. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan duniawi merupakan sebuah kewajiban. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan dunia untuk mencapai sukses itu dapat dijalankan bersamaan dengan menggapai kesuksesan akhirat. Kesuksesan hidup tidak hanya diukur oleh capaian duniawi semata, seperti berderetnya gelar akademik, menterengnya karier, atau melimpahnya penghasilan. Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia-sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama. Dalam menjalani hidup, manusia harus menjadikan Allah sebagai tujuan dengan senantiasa mengharap ridha-Nya dan menjadikan surga sebagai cita-cita (Dasuqi, 2008). Demikian juga hendaknya memandang kesuksesan. Untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat, tentu kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. dan menjadi orang yang disukai-Nya. Berikut ini uraian tentang macam sifat atau perilaku manusia yang disukai oleh Allah swt. berdasarkan dalil dalam al-Qur’an. Takwa dapat diartikan sebagai perbuatan menghindari ancaman dan siksaan dari Allah swt. dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa selalu menuntun seseorang untuk senantiasa berhati-hati dalam berperilaku. Shihab (2013) menjelaskan bahwa terkait dengan ketakwaan, Allah memberikan dua macam perintah yang tercantum dalam Al-Qur’an, yaitu perintah takwini dan perintah taklifiPerintah takwini, yakni perintah Allah terhadap objek agar menjadi sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Ia biasa digambarkan oleh firman-Nya dengan “Kun fayakun”. Hal ini tercantum dalam beberapa dalil dalam al-Qur’an, antara lain QS. Fushshilat:11 dan QS. Al-Anbiya’:69. Kedua dalil tersebut menunjukkan betapa kuasa Allah atas apa pun yang Ia kehendaki akan terjadi dengan segera. Kedua, perintah taklifi, yaitu perintah Allah terhadap makhluk yang dibebani tugas keagamaan (manusia dewasa dan jin) untuk melakukan hal-hal tertentu. Hal ini dapat berupa ibadah murni, seperti shalat, puasa, maupun aktivitas lainnya yang bukan berbentuk ibadah murni, seperti bekerja untuk mencari nafkah, menikah, dan lain-lain (Shihab, 2013). Dalam konteks berinteraksi dengan sesama manusia, terdapat sebuah pepatah terkenal, yaitu “Sebanyak Anda menerima, sebanyak itu pula hendaknya Anda memberi.” Namun demikian, Allah tidak menuntut hal tersebut. Allah, Sang Maha Pemurah menurunkan firman-Nya dalam QS. At-Taghabun:16 yang artinya “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Menurut Shihab (2013), jika kita hendak membicarakan prioritas dalam konteks ketakwaan, dapat diasumsikan dengan ilustrasi berikut ini: prioritas ketakwaan bagi penguasa adalah berlaku adil; bagi pengusaha adalah jujur; bagi guru/dosen adalah ketulusan mengajar dan meneliti; bagi si kaya adalah ketulusan bersedekah dan membantu; bagi si miskin adalah kesungguhan bekerja dan menghindari minta-minta. Mereka yang bertakwa itulah yang memperoleh janji-Nya dalam QS. At-thalaq:2-3 yang menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki dan jalan keluar atas setiap permasalahan bagi hamba-Nya yang bertakwa dan tawakal kepada-Nya.

Menjadi Siswa Tidak hanya pandai dalam Ilmu Pengetahuan dunia saja ,  Tetapi Akherat juga di ajarkan di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Sebagai Sekolah Peduli dan berbudaya lingkungan dan sekolah Religi , Dimana SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya di masa Pandemi ini selalalu mengajarkan untuk selalu banyak berdoa Pada Allah S.W.T Dan  selalu Peduli  kepada tetangga samping kanan dan kiri , Hal itu Seperti yang dilakukan oleh Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Pada Hari Jum’at 10/9/2021 Seperti biasa agenda rutin kegiatan hari Jum’at adalah Pembacaan Istighosah , Yasin , Sholawat  yang di pimpin oleh Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN ,S.H.I Selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti , Seperti biasa Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya melakukan kegiatan Pembagian Jum’at berkah Nasi Bungkus yang sudah mereka bawak dari rumah mereka masing – masing , Dalam kesempatan tersebut siswa / siswi SMP  PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya sangat antusias dalam membagikan Nasi Bungkus Kegiatan Jum’at berkah tersebut yang di damping oleh Ibu KIKI INAYATUL AISYAH,S.Pd , Ibu SUGIARTI ,S.Pd dan Ibu YUNI ISMARYATI,S.Pd

Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan kepada siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya , Apa yang kalian lakukan setiap Hari Jum’at untuk berbagi adalah kalian diharapkan menjadi Manusia yang di Sukai Allah  Untuk Meraih Sukses Dunia Akherat Sehingga harapan dari Penulis adalah Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Menjadi manusia yang bermanfaat dan Sukses dunia akherat serta dapat membahagiakan orang lain. Kata Penulis

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar