Rabu, 03 November 2021

“ BERSAMA BANK JATIM AJARKAN SISWA GEMAR MENABUNG UNTUK MASA DEPAN MEREKA “

 






































“ BERSAMA BANK JATIM AJARKAN SISWA GEMAR

MENABUNG UNTUK MASA DEPAN MEREKA “

HARI KE -658

Menabung tidak terlepas dari ajaran orang tua terhadap setiap anak-anaknya yang mulai ditekankan sejak usia dini, umumnya pada awal usia sekolah. Manfaat menabung sangat baik bagi anak bukan hanya berkaitan dengan mengumpulkan uang semata tetapi banyak pengajaran didalamnya seperti berhemat, mementingkan kebutuhan bukan keinginan, pembentukan kepribadian, selain itu budaya menabung juga mengajarkan cara berinvestasi untuk masa depan dan solusi atau cara mempunyai dana cadangan jika kemudian hari dibutuhkan dan menabung mengajarkan bahu membahu dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Gemar menabung harus ditanamkan sejak usia dini supaya anak menjadi terbiasa sederhana dan cermat dalam hal menyisihkan uang jajannya untuk ditabungkan, sejak dahulu budaya anak-anak di Indonesia menabung bukan hanya digerabah tanah (celengan) dengan bentuk ayam, bambu, atau wadah kaleng bekas saja tetapi anak anak dianjurkan untuk menabung disekolah yang biasanya pada akhir tahun ketika akhir pembelajaran atau kenaikan kelas akan diberikan kembali seluruh hasil tabungan uangnya dari wali kelas kepada orang tua murid ketika pengambilan raport di sekolah masing masing, dan tidak jarang hasil menabung akan dibelikan perlengkapan sekolah seperti baju seragam, sepatu, buku tulis, buku pelajaran, tas atau perlengkapan lainnya, dan tidak jarang digunakan untuk biaya studi tour kegiatan sekolah pada akhir semester. Pada awal tahun 2020 terjadinya wabah virus yang berawal dari kota Wuhan salah satu kota di negara China kemudian meluas keseluruh dunia dan sampai ke Indonesia. Covid 19 disebabkan oleh virus yang dapat mematikan manusia. Bahkan menurut WHO yang merupakan badan kesehatan dunia memperkirakan bahwa wabah virus ini belum berakhir dalam jangka waktu yang belum dapat diperkirakan sebelum obat virus tersebut ditemukan, dampak dari virus covid 19 adalah terbatasya aktifitas sosial masyarakat. Meluasnya penyebaran wabah virus covid 19 di Indonesia yang dimulai dari warga depok dan meluas ke jakarta sehingga pemerintah mengantisipasi penyebaran virus korona diberlakukan kebijakan karantina wilayah disetiap zona (titik penyebaran) yang terpapar virus covid 19 tersebut, sehingga dibutuhkan penyadaran kembali akan pentingnya budaya menabung dikarenakan keadaan saat ini mengharuskan masyarakat melakukan karantina di rumah oleh anjuran pemerintah sehingga kebutuhan finansial membutuhkan uang yang cukup besar jumlahnya, tuntutan dan himpitan biaya hidup seperti kebutuhan rumah tangga yang mendesak ditambah biaya listrik serta jaminan sosial naik dalam pembayaran yang diakibatkan semua kegiatan dilakukan di dalam rumah seperti bekerja, kegiatan sekolah anak, dan aktivitas rumah tangga lainnya. Budaya menabung di gerabah atau sejenisnya mungkin dianggap kuno karena masyarakat modern lebih memilih menyimpan uang di bank. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang didukung bidang industri di Indonesia seharusnya peradaban anak-anak pada zaman sekarang ini sangat dimudahkan untuk terus tetap melestarikan budaya menabung yang sekarang semakin dilupakan, percepatan revolusi industri 4.0 dalam bidang komunikasi misalnya seperti gadget yang sudah mudah didapat karena sudah barang tentu semua orang memilikinya tanpa terkecuali anak-anak. Pengaplikasian alat komunikasi seperti handphone seharusnya menjadi salah satu cara atau solusi untuk memudahkan metode menabung secara modern dalam pengaplikasianya agar lebih mudah dan menjangkau semua lapisan dimasyarakat khususnya anak-anak. Peran serta orang tua terutama ibu menerapkan budaya menabung pada anak-anak sangatlah penting. Budaya menabung dalam keluarga khususnya pada anak-anak merupakan sebuah investasi yang bermakna ganda baik investasi kesetabilan finansial secara ekonomi maupun investasi dalam pembentukan karakter pribadi kepada anak-anak sebagai contoh perilaku baik dimasyarakat untuk melestarikan budaya menabung pada peradaban manusia Indonesia dimasa mendatang.

Di masa Pandemi COVID Seperti saat ini  SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Senin 1/11/2021 SMP PGRI 6 Surabaya kedatangan Ibu Tutik rahayu ningsih Dari BANK JATIM Surabaya , Dimana beliau memberikan TABUNGAN PELAJAR Kepada Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya .

Sebelum Ibu Tutik rahayu ningsih Dari BANK JATIM Menyampaikan , Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Dan Sekretaris YAYASAN PENDIDIKAN AL-IKHLAS SEMAMPIR  Memberikan SAMBUTAN Dimana WALI MURID Di MASA PANDEMI Ini Ajak ANAK Didik Kita UNTUK Menyisihkan UANG SAKU Mereka Apalagi ADA TABUNGAN PELAJAR 5.000, Sehingga dari uang 5.000 Bisa mengantarkan Peserta didik bisa sampai ke Jenjang PERGURUAN TINGGI , Harapan dan Doa Dari Penulis adalah SISWA / SISWI Dari SMP PGRI 6 Dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Bisa Menjadi SARJANA Dengan BERBEKAL Tabungan PELAJAR Yang Hanya 5.000 Tersebut

Ibu Tutik rahayu ningsih Dari BANK JATIM Akhirnya Menyerahkan DATA  Yang Harus Disi Oleh Orang Tua / Wali Murid dengan di lampiri KK , KTP Orang Tua Dan Akte Kelahiran , Setelah Itu Orang Tua Menandatangani BUKU TABUNGAN PELAJAR Tersebut , Harapannya Agar Siswa Tidak Bisa Mengambil uang sendiri tanpa Pantauan Dari Orang Tua , Sebaliknya Orang Tua Tidak akan Bisa Mencairkan DANA Sendiri Tanpa Sepengetahuan Siswa nya Kata Ibu Tutik rahayu ningsih Dari BANK JATIM Tersebut . Ibu Tutik rahayu ningsih Dari BANK JATIM menyampaikan Insyah Allah Pihak BANK JATIM Akan Datang Ke Sekolah Seminggu Sekali untuk ambil setoran tabungan dari siswa tersebut , sehingga orang tua / siswa tidak perlu repot jauh ke BANK JATIM

Penulis berharap semoga kegiatan ini berlanjut dan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya bisa menyisihkan UANG SAKU Mereka untuk menabung Membantu Orang Tua Untuk MASA DEPAN Mereka Kelak Yang Menjadi SEORANG SARJANA . Kata PENULIS

0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar