“ AJAK SISWI SMP PGRI 6
KEMBANGKAN KREATIVITAS
DAN MEMBUAT DOMPET PLASTIK
TANPA HARUS JAHIT
SELAMATKAN LINGKUNGAN
DI MASA PANDEMI COVID
19 “
HARI KE
-602
Semangat kerja tinggi, juga mempunyai beberapa
keterampilan sebagai pegangan hidup. Arti terampil adalah manusia yang dapat
melakukan tindakan, aktivitas atau pekerjaan dengan cekatan, gesit, lincah dan
mampu menemukan teknik bertindak dengan sistematis. Orang yang terampil adalah
orang yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam segala bidang,
sehingga dapat memperoleh hasil karya yang dapat dinikmatinya sendiri,
dan dapat mengembang ke orang lain. Untuk mengantarkan menjadi orang yang
terampil haruslah ditempuh lewat proses pendidikan dan latihan.
Hanya persoalannya, pendidikan yang seperti apa? Pendidikan kita belum secara
serius mendidik menjadi anak yang terampil dan siap pakai. Mengapa demikian?
Faktornya banyak. Selain dari faktor guru sendiri yang belum profesional dalam
pengembangan psikomotoriknya. Juga karena faktor desain kurikulum dan
pola pembelajarannya lebih menekankan pada teori-teori atau aspek
kognitif. Aspek psikomotoriknya terabaikan. Selain itu, dalam interaksi
pembelajaran juga kurang memberi tekanan pada sikap mental kemandirian dalam
bentuk kewirausahaan atau keterampilan hidup (lifeskill). Lulusan sekolah dan
lulusan perguruan tinggi, agar mempunyai keterampilan hidup, hendaknya
pada saat sekolah atau kuliah, dipola dengan proses dan ditanamkan jiwa
kewirausahaan. Untuk terwujudnya jiwa wirausaha tertanam kepada siswa atau
mahasiswa, maka konsekuensinya guru atau dosen harus juga memiliki jiwa itu.
Kalau guru atau dosen tidak memiliki jiwa wirausaha, maka hasil pendidikan
hanyalah sebuah konsep keilmuan yang sifatnya verbalisme. Jiwa wirausaha jika
kita cermati adalah sikap mental yang mempunyai daya penggerak (daya
pembangkit) dalam mengerahkan segala potensi yang dimilikinya untuk
membangun kehidupannya sendiri. Dengan bekal keterampilan, baik terampil
berpikir, terampil berbuat dan terampil mencari terobosan-terobosan kegiatan
baru. Tugas guru adalah memberi contoh bagaimana berkreativitas dan berinovasi
lewat kemandirian berbuat, hingga menghasilkan produk kekaryaan. Kiat Mengubah
Nasib Sekarang, lepas dari itu semua, jika kita ingin sukses dalam kehidupan maka
kita harus mampu bersaing dengan orang lain. Paling tidak kita harus mempunyai
daya pembeda (distingtif) dan mempunyai keunggulan (excelent) dibandingkan
dengan orang lain. Modalnya adalah berpikir kreatif dan etos kerja dengan
landasan filsafat hidup, bahwa ’Tuhan tidak akan mengubah nasib kita, jika kita
tidak berusaha untuk merubahnya sendiri.’ Bekal apa yang kita siapkan, untuk
mengubah nasib tersebut? Tentu saja dengan memaksimalkan potensi
pemberian Tuhan yang berbentuk fisik sehat dan psikis sehat. Inilah bekal hidup
yang kita gunakan untuk melangkah ke depan. Kita yang mempunyai tubuh sehat dan
normal, serta pikiran yang normal untuk diarahkan pada suatu bentuk
keterampilan apa saja. Dengan begitu, akan membuahkan kekaryaan.
Penguasaan keterampilan hanya ada pada orang yang fisiknya sehat dan pikirannya
normal. Selagi kita normal baik secara fisik dan psikis, maka haruslah
menguasai satu atau lebih keterampilan hidup. Sederet bidang keterampilan
yang dimotori oleh penginderaan, pemikiran dan gerak olah tubuh dan tangan,
maka muncullah sebuah produk kekaryaan. Jika penciptaan dan kekaryaan kita
sudah dianggap mempunyai nilai dalam kehidupan ini, maka berarti kita sudah
mempunyai harga atau nilai dalam hidup ini. Dan jika dikembangkan terus, maka akan
mengubah nasib hidup. Modal Keberanian. Akan berpeluang sukses lebih besar,
jika kita mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan keterampilan berpikir
dan berbuat yang dipadu dengan olah imajinasi yang kreatif. Kebanyakan orang
yang sukses dalam hidupnya, ia terus membangun mimpi lewat imajinasi dan
kreativitasnya. Berupaya mencari ide-ide atau gagasan-gagasan baru dalam
dunia usaha dan pekerjaan. Terampil mencetuskan ide-ide kreatif dalam dunia
usaha dan pekerjaan, memang sangat dibutuhkan nyali yang tinggi dan beban
psikologis cukup berat. Kunci yang harus dipegang untuk menuju sukses adalah
membangun kreativitas dan keberanian berbuat, sekali lagi keberanian.
Keberanian untuk memulai suatu pekerjaan yang belum pernah sama sekali
dilakukan, adalah modal awal yang paling berharga. Setiap pekerjaan awal unsur
spekulasi adanya kegagalan sangat tinggi, dan motor penggerak agar terus
melangkah maju adalah berani mencobanya. Yang pasti setiap orang yang mempunyai
keberanian untuk melangkah, akan menemukan jalan yang cukup longgar, dengan
catatan harus tetap waspada dan berpikir akan keberhasilannya. Kegagalan,
adalah keberhasilan yang tertunda. Itulah prinsip hidup jiwa orang-orang
sukses.
Di masa Pandemi COVID 19 Seperti saat ini Kreativitas sangat
diperlukan oleh Sekolah dalam mencetak
Generasi Emas Yang Unggul, Dimana Pada Hari Selasa 7/9/2021 Siswa / Siswi SMP
PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir yang terdiri dari DWI AGUSTIN , ELFATUN HIKMAH SITI AISYAH
FITRI Siswa Kelas 8 SMP PGRI 6 Surabaya
mereka dalam menjalankan Kegiatan tersebut di damping oleh Ibu DUWI LESTARI,S.E
Yaitu membuat Dompet Plastik Yaitu Restorasi Ekosistem yaitu Membuat Dompet Plastik
tanpa harus menjahit
Menurut Penulis yang Juga Kepala
Di Kesempatan Ini Penulis menghaturkan banyak terimakasih Kepada
Bapak / Ibu Orang Tua / Wali Murid , Bapak / Ibu Dewan Guru yang Selalu
mensuport Anak didik SMP PGRI 6 Surabaya untuk terus berkembang dan berkarya
menjadi Generasi Emas UNGGUL Dan Berkarakter di masa Pandemi COVID 19 Seperti
saat ini
Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar