Selasa, 07 September 2021

“ AJAK SISWI SMP PGRI 6 KEMBANGKAN KREATIVITAS DAN MEMBUAT DOMPET PLASTIK TANPA HARUS JAHIT SELAMATKAN LINGKUNGAN DI MASA PANDEMI COVID 19 “

 

“ AJAK SISWI SMP PGRI 6 KEMBANGKAN KREATIVITAS

DAN MEMBUAT DOMPET PLASTIK TANPA HARUS JAHIT

SELAMATKAN LINGKUNGAN

DI MASA PANDEMI COVID 19 

HARI KE -602

 

Semangat kerja tinggi, juga mempunyai beberapa keterampilan sebagai pegangan hidup. Arti terampil adalah manusia yang dapat melakukan tindakan, aktivitas atau pekerjaan dengan cekatan, gesit, lincah dan mampu menemukan teknik bertindak dengan sistematis. Orang yang terampil adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam segala bidang, sehingga dapat memperoleh hasil karya yang dapat dinikmatinya sendiri, dan  dapat mengembang ke orang lain. Untuk mengantarkan menjadi orang yang terampil haruslah ditempuh lewat proses pendidikan dan latihan.   Hanya persoalannya, pendidikan yang seperti apa? Pendidikan kita belum secara serius mendidik menjadi anak yang terampil dan siap pakai. Mengapa demikian? Faktornya banyak. Selain dari faktor guru sendiri yang belum profesional dalam pengembangan psikomotoriknya. Juga  karena faktor desain kurikulum dan pola pembelajarannya lebih menekankan pada teori-teori atau aspek  kognitif.  Aspek psikomotoriknya terabaikan. Selain itu, dalam interaksi pembelajaran juga kurang memberi tekanan pada sikap mental kemandirian dalam bentuk kewirausahaan atau keterampilan hidup (lifeskill). Lulusan sekolah dan lulusan perguruan tinggi, agar mempunyai  keterampilan hidup, hendaknya pada saat sekolah atau kuliah, dipola dengan proses dan ditanamkan jiwa kewirausahaan. Untuk terwujudnya jiwa wirausaha tertanam kepada siswa atau mahasiswa, maka konsekuensinya guru atau dosen harus juga memiliki jiwa itu. Kalau guru atau dosen tidak memiliki jiwa wirausaha, maka hasil pendidikan hanyalah sebuah konsep keilmuan yang sifatnya verbalisme. Jiwa wirausaha jika kita cermati adalah sikap mental yang mempunyai daya penggerak (daya pembangkit)  dalam mengerahkan segala potensi yang dimilikinya untuk membangun kehidupannya sendiri. Dengan bekal keterampilan, baik terampil berpikir, terampil berbuat dan terampil mencari terobosan-terobosan kegiatan baru. Tugas guru adalah memberi contoh bagaimana berkreativitas dan berinovasi lewat kemandirian berbuat, hingga menghasilkan produk kekaryaan. Kiat Mengubah Nasib Sekarang, lepas dari itu semua, jika kita ingin sukses dalam kehidupan maka kita harus mampu bersaing dengan orang lain. Paling tidak kita harus mempunyai daya pembeda (distingtif) dan mempunyai keunggulan (excelent) dibandingkan dengan orang lain. Modalnya adalah berpikir kreatif dan etos kerja dengan landasan filsafat hidup, bahwa ’Tuhan tidak akan mengubah nasib kita, jika kita tidak berusaha untuk merubahnya sendiri.’ Bekal apa yang kita siapkan, untuk mengubah nasib tersebut? Tentu saja dengan  memaksimalkan potensi pemberian Tuhan yang berbentuk fisik sehat dan psikis sehat. Inilah bekal hidup yang kita gunakan untuk melangkah ke depan. Kita yang mempunyai tubuh sehat dan normal, serta pikiran yang normal untuk diarahkan pada suatu bentuk keterampilan apa saja. Dengan begitu, akan membuahkan kekaryaan.  Penguasaan keterampilan hanya ada pada orang yang fisiknya sehat dan pikirannya normal. Selagi kita normal baik secara fisik dan psikis, maka haruslah menguasai satu atau lebih keterampilan hidup.  Sederet bidang keterampilan yang dimotori oleh penginderaan, pemikiran dan gerak olah tubuh dan tangan, maka muncullah sebuah produk kekaryaan. Jika penciptaan dan kekaryaan kita sudah dianggap mempunyai nilai dalam kehidupan ini, maka berarti kita sudah mempunyai harga atau nilai dalam hidup ini. Dan jika dikembangkan terus, maka akan mengubah nasib hidup. Modal Keberanian. Akan berpeluang sukses lebih besar, jika kita mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan keterampilan berpikir dan berbuat yang dipadu dengan olah imajinasi yang kreatif. Kebanyakan orang yang sukses dalam hidupnya, ia terus membangun mimpi lewat imajinasi dan kreativitasnya. Berupaya  mencari ide-ide atau gagasan-gagasan baru dalam dunia usaha dan pekerjaan. Terampil mencetuskan ide-ide kreatif dalam dunia usaha dan pekerjaan, memang sangat dibutuhkan nyali yang tinggi dan beban psikologis cukup berat. Kunci yang harus dipegang untuk menuju sukses adalah membangun kreativitas  dan keberanian berbuat, sekali lagi keberanian. Keberanian untuk memulai suatu pekerjaan yang belum pernah sama sekali dilakukan, adalah modal awal yang paling berharga. Setiap pekerjaan awal unsur spekulasi adanya kegagalan sangat tinggi, dan motor penggerak agar terus melangkah maju adalah berani mencobanya. Yang pasti setiap orang yang mempunyai keberanian untuk melangkah, akan menemukan jalan yang cukup longgar, dengan catatan harus tetap waspada dan berpikir akan keberhasilannya. Kegagalan, adalah keberhasilan yang tertunda. Itulah prinsip hidup jiwa orang-orang sukses.

Di masa Pandemi COVID 19 Seperti saat ini Kreativitas sangat diperlukan oleh  Sekolah dalam mencetak Generasi Emas Yang Unggul, Dimana Pada Hari Selasa 7/9/2021 Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan  Yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir yang terdiri dari  DWI AGUSTIN , ELFATUN HIKMAH SITI AISYAH FITRI   Siswa Kelas 8 SMP PGRI 6 Surabaya mereka dalam menjalankan Kegiatan tersebut di damping oleh Ibu DUWI LESTARI,S.E Yaitu membuat Dompet Plastik Yaitu Restorasi Ekosistem yaitu Membuat Dompet Plastik tanpa harus menjahit

Menurut Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bahwa Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengikuti Lomba ASAH TERAMPIL Restorasi Ekosistem  Serta mengenalkan Kepada Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya tentang BAHAYA SAMPAK PLASTIK Tersebut. Adapun Lomba Asah TERAMPIL Tersebut di adakan Oleh Dinas LINKUNGAN HIDUP Kota Surabaya. Mohon Bantuan LIKE Untuk Kegiatan Siswi SMP PGRI 6 Surabaya tersebut Membuat Dompet Plastik Tanpa harus menjahit  Melalui LINK LINK https://www.instagram.com/tv/CTgnRkUAEnX/?utm_medium=share_sheet

Di Kesempatan Ini Penulis menghaturkan banyak terimakasih Kepada Bapak / Ibu Orang Tua / Wali Murid , Bapak / Ibu Dewan Guru yang Selalu mensuport Anak didik SMP PGRI 6 Surabaya untuk terus berkembang dan berkarya menjadi Generasi Emas UNGGUL Dan Berkarakter di masa Pandemi COVID 19 Seperti saat ini

 

Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar