“ MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Gelar Pelatihan
Penulisan SOAL AKM ( NUMERASI ) Bersama ITS “
Hari Ke 386
Ujian
nasional (UN) telah diganti menjadi asesmen nasional (AN) oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud). AN nantinya dimulai pada 2021 atau
menjadi AN 2021. Bagi siswa, tentu harus paham apa itu asesmen nasional. AN
adalah asesmen yang dilakukan untuk pemetaan mutu pendidikan pada semua
sekolah, madrasah, serta program kesetaraan jenjang dasar dan menengah. AKM
merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk
mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: 1. literasi membaca 2.
literasi matematika (numerasi) Baik pada literasi membaca dan numerasi,
kompetensi yang dinilai mencakup: keterampilan berpikir logis-sistematis
keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah
dipelajari keterampilan memilah serta mengolah informasi AKM menyajikan
masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh
murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya.
AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar
penguasaan konten. Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks
tertulis. Tentu untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia
dan warga dunia, juga untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada
masyarakat. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur,
fakta, dan alat matematika. Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka
mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya
dengan menghapus Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Kompetensi. Asesmen
nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Diterapkannya kebijakan
ini merupakan penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan
sistem evaluasi pendidikan. Tujuan utamanya mendorong perbaikan mutu
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.“Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
adalah kompetensi yang benar-benar minimum, dimana melalui AKM kita bisa
memetakan sekolah-sekolah di daerah berdasarkan kompetensi minimum yang harus
dipersiapkan, Kompetensi Minimun adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan murid
untuk bisa belajar, apapun materinya dan apapun mata pelajarannya. Sehingga
materi AKM ada dua yaitu terkait literasi atau baca tulis, serta literasi
numerasi.Literasi yang dimaksudkan di sini bukan sekedar kemampuan membaca,
tapi juga kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti
atau memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan numerasi adalah
kemampuan menganalisis menggunakan angka. Serta menekankan literasi dan
numerasi bukan tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan
kemampuan murid agar dapat menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa
sebuah materi.”AKM dan Survei Karakter terdiri dari soal-soal yang mengukur
kemampuan bernalar menggunakan bahasa, kemampuan bernalar menggunakan numerasi,
dan penguatan pendidikan karakter. Dan AKM dirancang untuk mengukur capaian
peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi yang saya
jelaskan tadi,” papar Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud.Kedua aspek kompetensi
minimun ini, lanjutnya, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi
di dalam masyarakat. Terlepas dari bidang kerja dan karir yang ingin mereka
tekuni di kemudian hari.fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak
kemudian mengecilkan arti dari pentingnya mata pelajaran. Karena justru dengan
literasi dan numerasi ini membantu murid-murid untuk mempelajari bidang ilmu
lain, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan
dalam bentuk angka atau kuantitatif.Bagian lain dari Asesmen Nasional adalah
Survei Karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil
belajar sosio emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil Pelajar
Pancasila. Ada enam indikator profil Pelajar Pancasila yaitu berakhlak mulia,
kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, bernalar kritis dan
kemandirian.
Dalam
mempersiapkan Sukses AKM 2021 MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Sudah banyak melakukan terobosan terobosan
untuk menyiapkan SMP Swasta Surabaya Kualitas nya bagus , Seperti yang
dilakukan Pada Hari Rabu 3/2/2021 – Jum’at 5/2/2021 dengan DEPARTEMEN
MATEMATIKA ITS Mengadakan kegiatan
Pengabdian Masyarakat yaitu mengadakan
kegiatan Pelatihan Penyusunan Soal AKM
Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Wilayah Utara bekerja sama dengan
Departemen Matematika, Fakultas Matematika, Komputasi, dan Sains Data (FMKSD)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menggelar pelatihan
penulisan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) 2021.
Pelatihan
penulisan soal AKM dilakukan melalui zoom meeting selama tiga hari, mulai Rabu
(3/02/2021) sampai dengan Jumat (5/02/2021). Kegiatan dibuka Sekretaris Dinas
Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ike Inayumiki.
Dalam
sambutannya, Ike Inayumiki mengapresiasi kegiatan pelatihan yang sudah digelar
MKKS SMP Swasta Wilayah Utara bersama Departemen Matematika ITS ini. Walaupun
di tengah Pandemi Covid-19, semangatnya tidak kendor dalam mengembangkan diri.
Harapannya, kegiatan ini ditularkan kepada MKKS SMP Swasta lain. “Terima kasih
kepada panjenengan semua, karena sudah membantu, khususnya berbagai program
yang ada di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Tetap berinovasi, berkreasi, dan
berkarya untuk membuat pintar anak-anak Kota Surabaya,” katanya.Ike
melanjutkan, Asesmen Nasional (AN) meliputi beberapa hal, di antaranya AKM
literasi dan numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan. AN sendiri tidak
menggantikan peran Ujian Nasional (UN). Tapi di sini untuk mengevaluasi
penguasaan materi di murid-murid secara individual.“Jadi, semuanya tidak usah
takut, karena itu untuk mengukur atau mengevaluasi atau memetakan mutu
pendidikan di sekolahan semua. Jadi, bukan hal yang menakutkan, apalagi ini
bukan pengganti UN,” tegasnya. Ketua MKKS SMP Swasta Wilayah Utara Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan BULAK Rukem III No. 7 – 9
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
Bapak H Banu Atmoko,S.Pd mengatakan, ini merupakan kegiatan ketiga
antara MKKS SMP Swasta Wialayah Utara bersama Departemen Matematika ITS. Semua
kagiatan yang dilakukan dalam rangka mendukung program-program yang dilakukan
Dispendik Kota Surabaya. “Kepada bapak ibu guru Matematika dan IPA, nanti jika
ada tugas-tugas, jangan dianggap ini sebagai beban. Tapi ini juga sumbangsih
kita guru-guru SMP Swasta Wilayah Utara untuk Dispendik, yaitu bisa menjadi
bank soal,” ujarnya.Kepala Departemen Matematika ITS Subchan menyatakan, AKM
merupakan hal baru. Apalagi, kurikulum di Indonesia sementara ini masih
menggunakan Kurikulum 2013, namun model asesmennya diubah. “Ini seperti
disediakan bahan untuk membuat sayur jangan kunci, akan tetapi hasil olahannya
jadi gule. Nah, mari kita belajar bersama,” ungkapnya.
Dalam
kesempatan tersebut kegiatan tersebut setelah pembukaan di bagi menjadi 2 room
yaitu Room 1 Untuk MAPEL Matematika Dan Room 2 Untuk MAPEL IPA. Adapun Materi
hari ini yaitu Bilangan dan Pengukuran GEOMETRI dalam kesempatan
tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd semoga
Bapak Ibu Guru dan Keluarga Serta Siswa / Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dapat menjaga Kesehatan dan Bisa Menjalankan 5M Tersebut Agar Kita
Keluarga Kita Di Berikan Kesehatan Serta Di jauhkan Dari COVID – 19 yang
melanda negeri ini. Fokuslah pada Akhiratmu Insyah Allah Urusan dunia akan
mengikutimu, Kata BANU ATMOKO ,S.Pd
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar