“ Sahabat Adalah Segalah Nya
Bagi Keluarga Besar SMP PGRI 6 Surabaya “
Hari Ke -
164
Lingkaran sosial dan pertemanan kita akan terus
berubah dari waktu ke waktu. Biasanya semakin bertambah usia, jumlah teman akan
makin sedikit. Meski rasanya kita bakal makin kesepian, tapi sebenarnya jumlah
sahabat yang tersisa itulah yang akan menjadi saudara baru kita. Banyak yang bilang bahwa dalam
persahabatan bukan jumlahnya yang harus dipermasalahkan. Lebih dari itu, esensi
dan kedekatan dalam persahabatan lah yang lebih penting. Percuma dong kalau
punya banyak sahabat tapi tidak pernah bisa saling memberi pengertian. Tak
perlu dipersoalkan berapa jumlah sahabat kita, yang penting adalah bagaimana
cara kita mempertahankan ikatan yang ada agar bisa terus bertahan. Sulit
untuk membuat seseorang tak pernah berubah. Seiring waktu berjalan, kehidupan
seseorang juga akan ikut berubah. Ikatan pertemanan atau persahabatan yang
dibangun pun juga mungkin mengalami perubahan. Ada sahabat yang datang, tapi
ada juga yang pergi. Kita pun tak bisa memaksakan seseorang untuk selalu dekat
sebagai sahabat. Begitu pula dengan sahabat, kita tak bisa
memaksakan diri untuk terus menahannya bila ia memutuskan untuk menjauh. Jika
dia memang sahabat terbaik, dia pasti akan kembali. Tapi jika tidak, ya biarlah
semua kenangan menjadi sesuatu yang akan terus diingat bersama. Seiring
bertambahnya usia, kita akan menemukan banyak peran baru. Di sini prioritas pun
harus kembali dibagi. Orang-orang terdekat kita pun akan begitu, mereka akan
sibuk dengan hal-hal baru lainnya dalam hidup. Hal ini pun juga akan
mempengaruhi ikatan persahabatan yang sudah dibangun. Semakin
dewasa, cara kita berpikir dan memaknai sebuah persahabatan akan berbeda. Kalau
dulu kita mementingkan jumlah dan banyaknya sahabat, kini kita lebih fokus pada
menjaga sebuah hubungan persahabatan tetap kuat dan bertahan. Hingga pada
akhirnya kita akan lebih mensyukuri keberadaan segelintir sahabat kita yang masih bertahan, bahkan mereka malah menjadi
saudara baru kita.
Sebanyak 10 Guru SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah
Peduli Berbudaya Lingkungan yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9
Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Kamis 25/6/2020 Mengunjungi Sahabat Guru
Yaitu Bapak NURIL MUHTADIN , S.Pd Guru Extra Drumband di daerah SIMO
GUNUNG yang sakit karena Kecelakaan di
depan Balai Kota Surabaya. Pak NURIL MUHTADIN , S.Pd selaku Guru drumband di
SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya sangat kaget dengan kedatangan Guru
– Gururu SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya apalagi di damping
Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd dan Ibu Kepala SDS
AL-IKHLAS Surabaya Ibu ANIS LAILY MUFIDAH , S.Pd . Dalam kesempatan tersebut
PAK NURIL MUHTADIN , S.Pd memberi makan siang Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya
dan SDS AL-IKHLAS Surabaya yaitu BAKSO. Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
Sekaligus Sekretaris Yayasan Pendidikan AL-IKHLAS Semampir Bapak H. BANU ATMOKO
, S.Pd Tujuan dari kegiatan ini adalah SILAHTURAHMI Dan Jenguk saudara , Teman Yaitu Bapak NURIL
MUHTADIN , S.Pd yang sakit karena Kecelakaan . Menurut BANU ATMOKO , S.Pd
Kelahiran APRIL 1984 Alumni Jurusan PLS UNESA Bahwa kegiatan ini adalah setiap ada Guru atau Keluarga Yangs akit
selalu di ajak Oleh BANU ATMOKO , S.Pd agar tumbuh Sosial nya, serta Kita
Anggap Semua Guru dan Keluarga nya adalah Bagian dari Keluarga Besar SMP PGRI 6
Surabaya , Sehingga jika ada Yang sakit
kita Semua Guru – Guru juga ikut merasakan sakit tersebut.
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat
Kata Segalah Nya penulisannya seharusnya segalanya .....
BalasHapus