Rabu, 17 Juni 2020

“ Jadikan Sekolah Unggul Dan Berprestasi Menyambut PPDB 2020-2021 “




































“ Jadikan Sekolah Unggul Dan Berprestasi Menyambut PPDB 2020-2021 “
                                                                                    Hari Ke - 155

Kualitas manusia Indonesia rendah telah menjadi berita rutin.Setiap keluar laporan Human Development Index, posisi kualitas SDM kita selalu berada di bawah.Salah satu penyebab dan sekaligus kunci utama rendahnya kualitas manusia Indonesia adalah kualitas pendidikan yang rendah. Kualitas sosial-ekonomi dan kualitas gizi-kesehatan yang tinggi tidak akan dapat bertahan tanpa adanya manusia yang memiliki pendidikan berkualitas.Negeri ini sedang berjuang keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan, namun hasilnya belum memuaskan.Kini upaya meningkatkan kualitas pendidikan ditempuh dengan membuka sekolah-sekolah unggulan, Sekolah unggulan dipandang sebagai salah satu alternatif yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus kualitas SDM.Sekolah unggulan diharapkan melahirkan manusia-manusia unggul yang amat berguna untuk membangun negeri yang kacau balau ini.Tak dapat dipungkiri setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi manusia unggul.Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah-sekolah unggulan.Setiap tahun ajaran baru sekolah-sekolah unggulan dibanjiri calon siswa, karena adanya keyakinan bisa melahirkan manusia-manusia unggul.Wacana pengembangan sekolah unggul menjadi menarik lantaran istilah “unggul” selama ini seolah-olah menjadi wacana dominan dalam lingkung organisasi bisnis seperti korporasi dan sejenisnya. Padahal istilah unggul (excellence) ini telah menjadi milik publik sejak istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh proponen utamanya, Thomas J Peters dan Robert H. Waterman pada tahun 1983 melalui karyanyaIn search of excellence.Apabila karakter unggul ini menjadi budaya sekolah, maka pada gilirannya mampu mengkontruksi mentalitas komunitas sekolah untuk bekerja keras, disiplin, professional, akuntabel, dan mandiri. Konstruksi mentalitas unggul seperti ini selaras dengan napas otonomi dan kebijakan desentrasi pendidikan yang memberi peluang kepada para pengelola (manajemen) sekolah untuk melakukan gerakan inovatif dalam rangka memberdayakan diri dan komunitasnya secara kreatif dan dinamis sesuai dengan kondisi dan nilai-nilai lokal, nasional, dan perkembangan global. Terobosan dan inovasi ini diperlukan untuk menanggapi kebutuhan peserta didik sekolah yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa sekaligus mengeliminasi strategi pendidikan massal sebagaimana yang terjadi selama ini yang memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama kepada semua peserta didik tanpa memperhatikan perbedaan kecakapan, minat, dan bakatnya.Terkait dengan hal ini perlu dikembangkan strategi alternative yang bertujuan menghasilkan peserta didik yang unggul, yaitu berupa pemberian perhatian dan perlakuan khusus kepada peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya dengan membuka kelas-kelas unggulan. Kelas unggulan ini menghimpun sejumlah siswa dari berbagai kelas yang memiliki potensi dan bibit unggul. Istilah “sekolah” dalam khazanah ke Indonesiaan merujuk pada lembaga pendidikan formal yang berada pada jenjang bawah perguruan tinggi.Sekolah mengandung arti tempat atau wahana anak mengenyamproses pembelajaran. Artinya di sekolah seorang anak menjalani proses belajar secara terarah, terpimpin dan terkendali. Sekolah berfungsi sebagai tempat transfer pengetahuan (knowledge transfer), transfer nilai (value transfer), juga berfungsi mempertahankan dan mengembangkan tradisi dan budaya-budaya luhur dalam suatu masyarakat melalui proses pembentukan kepribadian (in the making personality processes) sehingga menjadi manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri di dalam kebudayaan dan masyarakat sekitarnya. Sekolah tidak boleh hanya diartikan sebagai sebuah ruangan atau gedung tempat anak berkumpul dan mempelajari sejumlah materi pengetahuan. Sekolah harus diartikan lembaga pendidikan yang terkait akan norma dan budaya yang mendukungnya sebagai suatu sistem sosial. Apabila sekolah dipandang sebagai sebuah wadah untuk memproses pembudayaan nilai, maka menurut Imam Suprayogo, hal-hal yang perlu diperhatikan secara serius adalah pembentukan iklim pendidikan baik klim yang bersifat tangible maupun yang intangible. Iklim yang bersifat tangible seperti perangkat keras sekolah berupa gedung, kelengkapan taman, halaman, dan juga penampilan para guru maupun siapa saja yang terlibat dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan. Sedangkan iklim yang bersifat intangible menyangkut tentang birokrasi sekolah yang dikembangkan, hubungan antar guru, guru dan murid, antar murid dan seterusnya. Iklim tersebut merupakan bagian dari hal-hal penting yang perlu diperhatikan oleh sebuah sekolah, terutama dalam membentuk iklim sekolah unggul. Pilihan semua terdapat pada kita sebagai orangtua dan pendidik.... mau dibawa kemana generasi kita ke depan.
Dalam rangka mempersiapkan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020-2021  MKKS SMP Swasta  Kecamatan Semampir , Pada Hari Rabu 17/6/2020  Mengadakan pertemuan di SMP Kemala Bhayangkari 8 Surabaya JL Sidotopo Lor Nomor 22 Surabaya. Dalam sambutannya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd selaku Sekretaris MKKS SMP Swasta Kecamatan Semampir  yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan bahwa dalam menghadapi PPDB 2020-2021  SMP Swasta Kecamatan Semampir harus bersatu serta mari kita jual ke masyarakat ke unggulan dank e unikan sekolah kita masing – masing , apalagi di masa pandemic Covid – 19 ini , Pria Kelahiran APRIL 1984 Tersebut juga meminta agar Sekolah – Sekolah Swasta Di Semampir untuk mempersiapkan Protokol kesehatan seperti Tempat Cuci Tangan , Termogen , Masker Dan Penutup wajah sehingga kelak jika New Normal Sekolah , Di Akhir Penutup BANU ATMOKO , S.Pd mengajak Siswa , Guru dan KARYAWAN Untuk Menjaga POLA Hidup Bersih dan Sehat Selalu Agar  Terbebas Dari VIRUS Dan Sekolah Swasta Menjadi Sekolah UNGGUL Dan Berprestasi.
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar