“
Ajak Siswa Untuk Bersimpati Dan Berempati Ke Orang Lain “
Hari
Ke - 76
Masih
ada orang yang bingung memaknai apa itu simpati dan empati. Wajar saja, karena
keduanya memang berurusan dengan emosi yang sama. Simpati dan empati berasal
dari kata pathos (Yunani) yang artinya berhubungan dengan penderitaan dan
perasaan. Meski terkesan mirip, inti dari keduanya berbeda. Saat Anda
menunjukkan perasaan belas kasih atau rasa prihatin atas kejadian yang menimpa
seseorang, itu adalah simpati. Simpati bisa diibaratkan seperti penonton film.
Kejadian yang menimpa seseorang ada di tempat yang jauh dan si penonton tak
pernah mengalami kejadian serupa. Simpati adalah perasaan peduli dan perhatian
pada seseorang. Dibandingkan dengan rasa kasihan, simpati menyiratkan rasa yang
lebih besar pada bersamaan dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam.
Namun, tidak seperti empati, simpati tidak melibatkan perspektif bersama atau
emosi bersama. Simpati menyampaikan perhatian, tetapi tidak mengungkapkan kesedihan
bersama. Empati adalah saat Anda
menempatkan diri pada posisi orang tersebut dan berbagi kesedihan bersama.
Empati adalah kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain. Ini
melibatkan sudut pandang, emosi, dan kesulitan yang dialami seseorang. Anda
menempatkan diri pada posisi mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan. Bila
seseorang tidak memiliki pengalaman serupa, kemungkinan besar ia memiliki
simpati dan bukan empati. Selain empati dan simpati, Anda juga harus bisa
membedakan antara rasa kasihan dan kasih sayang yang sesungguhnya. Keempatnya
bisa bereaksi terhadap penderitaan orang lain.Rasa kasihan adalah perasaan
ketidaknyamanan pada kesusahan seseorang dan seringkali memiliki nada
merendahkan. Ini yang membuat orang tak suka dikasihani. Mengasihani orang lain
tak selalu mengarah pada empati, simpati, atau kasih sayang. Rasa kasihan
adalah semacam kesedihan simpatik atas kemalangan seseorang. Sedangkan, untuk
keterlibatan yang mendalam, adalah kasih sayang. Pada dasarnya, kasih sayang
dibangun dari empati dengan melibatkan komitmen yang jauh lebih besar untuk
bantuan. Kasih sayang melibatkan kemauan untuk terlibat secara pribadi,
sementara kasihan biasanya tidak. Kasihan lebih banyak menonton daripada
membantu, karena merasa tidak mampu, atau tidak berkewajiban untuk
melakukannya. Seringkali bingung dengan empati, kasih sayang memiliki unsur
tambahan, yaitu keinginan untuk meringankan atau mengurangi penderitaan orang
lain. Empati, seperti yang diketahui kebanyakan orang, adalah kemampuan untuk
menempatkan diri di tempat orang lain Saat berhadapan dengan orang yang sedang
mengalami masalah, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendengarkan. Kunci
untuk menghibur seseorang yang terluka adalah mendengarkan. Karena hal terburuk
yang bisa dilakukan saat seseorang sedang tertimpa musibah, adalah dengan
memberikan nasihat. Tentu, maksud Anda baik, tetapi memberikan saran yang tidak
diminta tidak pernah menjadi ide bagus. Orang yang sedang dalam masalah, hanya
ingin merasa didengarkan dan dimengerti. Ini karena kondisi tersebut membuat
seseorang lebih butuh dukungan emosional dibandingkan saran. Hanya mendengarkan
mungkin akan terasa canggung. Anda juga bisa bertanya, apa yang bisa dilakukan
untuk membantu. Itu lebih baik daripada mengasumsikan dan melakukan hal yang
salah. Anda juga bisa mengubah simpati menjadi empati dengan menemukan cara
untuk berhubungan dengan apa yang mereka alami. Bila seorang teman mengalami
kehilangan pekerjaan, coba temui perasaan penolakan mereka.
SMP
PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan
Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari
Senin 30/3/2020 , Siswa / siswi SMP PGRI
6 Surabaya mulai Kelas 7 – Kelas 9 dan
SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Kelas 1- Kelas
6 datang ke Sekolah Pukul 06.30 , Kedatangan mereka ke Sekolah yaitu ikut
bersimpati dan ber empati atas meninggal nya Putra Tercinta Ibu Mei Ratna
Susanti , S.Si Guru SMP PGRI 6 Surabaya Sekaligus PROKTOR UNBK SMP PGRI 6
Surabaya , sebagai rasa simpati dan Empati tersebut seluruh siswa / siswi SMP
PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya
masing – masing membawa beras , dari sumbangan tersebut alhamdulilah
terkumpul 2 karung beras dari siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “
AL-IKHLAS Surabaya , sebelum beras sumbangan dari Siswa / siswi SMP PGRI 6
Surabaya di antarkan Bapak / Ibu dewan
Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya menyempatkan sarapan pagi
lodeh sambil berjemur pagi, Bapak / Ibu
dewan Guru bersama Alumni SMP PGRI 6 Surabaya mendatangi Rumah Ibu Mei RATNA
SUSANTI , S.Si dengan membawa beras dari Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan
SDS “ AL-IKHLAS Surabaya. Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS
UNESA Kelahiran APRIL 1984 Tersebut adalah mengajak siswa / siswi SMP PGRI 6
Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Dan ALUMNI SMP PGRI 6 Surabaya BERSIMPATI Dan Ber
Empati Kepada Ibu MEI RATNA SUSANTI ,S.Si yang telah kehilangan Putra nya,Selesai
Dari itu Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN , S.H. I Mempin doa , agar arwah Almarhum Putra Ibu Mei Di terima
Allah dan Semoga Khusunul Khotimah. Menurut
Maisaroh Wali Murid dari Masyu Dini Suciati Siswa Kelas 7 SMP PGRI 6
Surabaya sangat bangga dengan SMP PGRI 6
Surabaya , sekolah tidak hanya IPTEKS yang hanya di tonjolkan tetapi rasa simpati
dan empati itu juga di tunjukan seperti yang terjadi saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar