Rabu, 04 Desember 2019


















“ Menjadikan Guru  Era Pendidikan 4,0 Melalui Pelatihan MICROSOFT 365 “

Office 365 adalah produk layanan berlangganan yang ditawarkan oleh Microsoft sebagai bagian dari lini produk Microsoft Office. Secara umum, fasilitas Office 365 terdiri dari perangkat lunak Microsoft Office serta perangkat lunak berbasis komputasi awan sebagai produk layanan untuk lingkungan bisnis, seperti Hosting Exchange Server, Skype for Business Server, dan SharePoint. Semua paket Office 365 diperbarui otomatis tanpa biaya tambahan. Setelah beta test yang dimulai pada Oktober 2010, Microsoft meluncurkan Office 365 pada 28 Juni 2011, sebagai pengganti Microsoft Business Productivity Online Suite (BPOS), yang awalnya ditujukan untuk pengguna korporat. Kemudian, Microsoft mengekspansi Office 365 untuk berbagai jenis bisnis dan untuk konsumen umum. Mulai kuartal keempat tahun fiskal 2017, pendapatan Microsoft dari Office 365 melebihi pendapatan dari Microsoft Office klasikSAAT ini, kita menghadapi revolusi industri keempat yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Ini merupakan era inovasi disruptif, di mana inovasi ini berkembang sangat pesat, sehingga mampu membantu terciptanya pasar baru. Inovasi ini juga mampu mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada dan lebih dahsyat lagi mampu menggantikan teknologi yang sudah ada. Menghadapi tantangan yang besar tersebut maka pendidikan dituntut untuk berubah juga. Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu. Indonesia tergolong lambat dalam merespon revolusi industri 4.0 dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Sistem pendidikan 4.0 baru bergaung kencang dalam tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah harus menyediakan fasilitas yang memadai dalam menyongsong era Pendidikan 4.0. Sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, guru harus meng-upgrade kompetensi dalam menghadapi era Pendidikan 4.0. Peserta didik yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi milenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital. Peserta didik sudah terbiasa dengan arus informasi dan teknologi industri 4.0. Ini menunjukkan bahwa produk sekolah yang diluluskan harus mampu menjawab tantangan industri 4.0. Mengingat tantangan yang besar tersebut, maka guru harus terus belajar meningkatkan kompetensi sehingga mampu menghadapi peserta didik generasi milenial. Jangan sampai timbul istilah, peserta didik era industri 4.0, belajar dalam ruang industri 3.0, dan diajarkan oleh guru industri 2.0 atau bahkan 1.0. Jika ini terjadi, maka pendidikan kita akan terus tertinggal dibandingkan negara lain yang telah siap menghadapi perubahan besar ini. Kualitas guru harus sesuai dengan performa guru yang dibutuhkan dalam era industri 4.0. Penulis menyebut guru yang memiliki kualitas seperti tersebut sebagai guru 4.0. Era pendidikan 4.0 merupakan tantangan yang sangat berat dihadapi guru. Jack Ma (CEO Alibaba Group) dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, menyatakan bahwa pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, maka 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi dengan mesin. Oleh karena itu, guru harus mengurangi dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran dengan harapan peserta didik mampu mengungguli kecerdasan mesin. Pendidikan yang diimbangi dengan karakter dan literasi menjadikan peserta didik akan sangat bijak dalam menggunakan mesin untuk kemaslahatan masyarakat. Era pendidikan 4.0 merupakan jawaban atas terjadinya revolusi industri 4.0. Guru 4.0 sangat dibutuhkan dalam menghadapi era pendidikan 4.0. Bagaimana menjadi guru 4.0? Pertanyaan ini sangat penting dijawab agar guru mampu meningkatkan kompetensi menuju guru 4.0. Guru 4.0 memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mendidik peserta didik menghadapi Revolusi Industri 4.0. Guru 4.0 merupakan guru yang mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran.
Dalam menjadikan Guru Era Pendidikan 4,0 , SMP PGRI 6 Surabaya  Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir  Pada Hari Rabu 4/12/2019 , melakukan  kegiatan Pelatihan MICROSOFT 365 , Dalam rangka Pengembangan SDM  Yang dimiliki oleh Guru  agar mampu menerapkan pembelajaran yang Sesuai Era 4,0  Dalam kegiatan tersebut  Pelatihan MICROSOFT Dilaksanakan Pukul 08.00 WIB , Dimana Kegiatan tersebut di ikuti oleh Bapak / Ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya , Dimana Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd mengajak seluruh Bapak / Ibu dewan guru untuk dapat mengaplikasikan MICROSOFT 365 dalam kehidupan sehari – hari dalam kegiatan pembelajaran , Dalam kesempatan tersebut Bapak Kepala Sekolah Kelahiran 1984  Yang juga menyampaikan materi tersebut di damping oleh Ibu Roro Martiningsih Selaku Duta Rumah belajar Dan Duta MICROSOFT , Dalam kesempatan tersebut Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang di damping Bu Roro memberikan materi tentang Outlook  dan One Drive , dalam kesempatan tersebut  Guru – Guru yang mengikuti pelatihan mendapatkan Acount dan Pasword Microsoft 365 yang sudah di buatkan oleh Bu Roro , Semua Guru Login ke Microsoft 365  melalui https://www.office.com/?auth=2 dimana Guru – Guru memasukan USER Dan PASWORD Yang Sudah tersedia, Guru – Guru minta kepada Bu RORO Untuk Pelan – Pelan  dalam mengajari , didampingi Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd . Kegiatan ini adalah Tindak Lanjut dari Pelatihan Diklat Penguatan TIK Bagi Kepala Sekolah yang diadakan di SOLO , Dimana Bapak Kepala Sekolah langsung mengaplikasikan materi tersebut kepada Guru – Guru di SMP PGRI 6 Surabaya , Dalam kesempatan tersebut  Kepala SMP PGRI 6 Surabaya berharap agar Guru – Guru bisa Melek IT Dalam Proses Kegiatan belajar mengajar , Seperti dalam membuat soal – soal Ulangan / Quiz melalui  Forms Quiz , Serta Banu Atmoko berharap agar data data baik Guru maupun Siswa  juga dapat menggunakan forms tersebut , sehingga tidak perlu manual lagi , jadi harapan  BANU ATMOKO  Agar Semua Guru bisa menjalankan Administrasi KBM Secara IT Sehingga dapat mempermudah , Semoga SMP PGRI 6 Surabaya Bisa Menjadi Sekolah  yang Berbasis IT . Kata Mei Ratna Susanti , S.Si Wakil Kepala SMP PGRI 6 Surabaya







Tidak ada komentar:

Posting Komentar