Jumat, 22 November 2019

“ Jadikan Pendidikan Yang Berkarakter& Bermartabat Di Hari Guru 2019 ”




















“ Jadikan Pendidikan Yang Berkarakter& Bermartabat Di Hari Guru 2019 ”
Karakter sangat melekat pada setiap diri semua orang, setiap orang mempunyai karakter sendidri-sendiri. Kareakter terbentuk dari pola pikir, rasa dan perbutan yang di lakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan. Pola pikir, pola rasa dan tindakan tersebut terpengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar. Jadi karakter seseorang terbentuk karena pengaruh lingkungan pada diri mereka masing-masing. Dengan demikian karakter tersebut sangat tergantung dimana sang individu tersebut mangalami proses hidupnya. Dalam dunia pendidikan pembentukan karakter peserta didik sungguh sangat diperlukan. Pendidikan bukan hanya melulu menjadi alat transfer pengetahuan tetapi juga menjadi alat transfer untuk membentuk manusia menjadi lebih manusiawi. Bila dikaitkan dengan pembangunan karakter bangsa, pendidikan bisa diartikan secara lebih sempit sebagai suatu cara membangun dalam berkehidupan bersama. Dalam skala tataran antarkomunitas, tanpa melihat etnis, suku, agama, ras dan sebagainya, berkehidupan bersama berarti telah sepakat secara sadar untuk melakukan ikatan bagi anggotanya menjadi suatu komunitas yang dilakukan dalam wilayah yang pasti dan sah, serta diakui komunitas masyarakat lainnya (baca: internasional). Dari sudut pandang inilah kemudian timbul berbagai teori tentang bangsa dan negara. Pembangunan karakter dalam dunia pendidikan akan mempersiapkan peserta didik mempunyai dasar yang kuat dalam mengambil keputusan dalam pilihan hidupnya sehingga mereka akan menjadi lebih bebas. Pendidikan harus menjadikan manusia semakin bermartabat dan dalam hal ini pendidikan akan membangun karakter anak bangsa menjadikan bangsa mereka menjadi makin bermartabat. Untuk itu diperlukan pendidikan yang bermartabat. Pendidikan bermartabat adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kehidupan, dengan demikian manusia akan menjadi semakin bernilai dan berharga. Dengan demikian karena manusia dalam hal ini adalah peserta didik merasa berharga akan timbul rasa dicintai. Dan karena merasa dicintai itulah makan peserta didik akan semakin antusias dalam proses belajar mengajar Proses belajar mengajar akan menentukan arah dantujuan pendidikan yang kita lakukan. Bagaimana seni menguasai kelas, menerangkan materi pembelajaran. Dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah yang bernama pedagogik, pedagogik sendiri berasal dari kata Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak, Pedagogik yang merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian muncullah istilah Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak. Lalu apa sih yang menjadi kesalahpahaman istilah Pedagogik? Kadang sebagian orang mengartikan bahwa pedagogik merupakan ilmu pendidikan, pemaknaan ini tidak berarti salah namun juga tidak sepenuhnya benar, mengapa? Karena jika ditinjau dari makna pendidikan secara luas maka Pendidikan adalah hidup. Lebih tepatnya segala pengalaman di berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu. Dari pengertian diatas maka bisa dipahami ada beberapa tingkatan dalam pendidikan, sehingga menimbulkan cabang ilmu pendidikan yang dikembangkan para ahli yaitu pendidikan pada anak yang disebut Pedagogik, ilmu pendidikan bagi orang dewasa yang disebut Andragogi serta pendidikan bagi ilmu pendidikan manula yang disebut Gerogogi. Jelaslah bahwa Pedagogik terbatas pada ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik anak. Maka timbul pertanyaan lain, kapankah seorang anak masuk dalam kawasan pedagogik? Menurut M.J. Langeveld, pendidikan baru terjadi ketika anak telah mengenal kewibawaan, syaratnya yaitu terlihat pada kemampuan anak memahami bahasa, karena sebelum itu dalam pedagogik anak tidak disebut telah dididik yang ada adalah pembiasaan. Sedang batas atasnya yaitu ketika anak telah mencapai kedewasaan atau bisa disebut orang dewasa. Kemudian, mengapa Pedagogik diperlukan? Padahal pedagogik yang merupakan rangakaian teori kadang berlainan dengan praktek di lapangan? Ada dua alasan yang melandasinya, yaitu bahwa pedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak diperlukan, karena akan menjadi dasar bagi praktek mendidik anak. Selain itu bahwa pedagogik akan menjadi standar atau kriteria keberhasilan praktek pendidikan anak. Kedua, manusia memiliki motif untuk mempertanggungjawabkan pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, praktek pendidikan anak memerlukan pedagogik sebagai landasannya agar tidak jadi sembarangan. Jadi, pengertian bahwa pedagogik adalah ilmu pendidikan berarti benar dalam pengertian pendidikan pedagogik, namun berarti salah jika mengacu pada makna pendidikan secara luas. Untuk meyakinkan lebih jauh, pedagogik secara jelas memiliki kegunaan diantaranya bagi pendidik untuk memahami fenomena pendidikan secara sistematis, memberikan petunjuk tentang yang seharusnya dilaksanakan dalam mendidik, menghindari kesalahan-kesalahan dalam praktek mendidik anak juga untuk ajang untuk mengenal diri sendiri dan melakukan koreksi demi perbaikan bagi diri sendiri. Lalu apakah dengan mempelajari pedagogik dan mempraktekannya dapat mendidik anak sehingga anak dapat mencapai kesuksesan? Jawabannya adalah bisa, karena tujuan pedagogik adalah memanusiakan manusia, menjadikan seseorang dewasa demi kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Kesuksesan ini jangan terus dikurung dalam artian pada kemapanan materi dari pandangan kita sebagai seorang pendidik sejati, tapi hakikatnya adalah menjadikan kesuksesan itu sebagai keberhasilan dalam menanamkan pada diri seseorang kebahagiaan dalam menjalani hidup dengan mengaplikasikan seperti misalnya mematuhi norma-norma yang ada pada masyarakat. Intinya, menjadikan seseorang menjalani hidup dengan bahagia. Cara menghidupkan dan menerapkan nilai-nilai kepribadian, agar terbetuknya jati diri baik anak-anak, pribadi, keluarga, kelompok, komunitas, maupun golongan dengan menghidupkan Living Values dengan berbagai komitmen. Membangun komitmen bersama menghidupkan nilai-nilai budaya dengan melibatkan semua warga sekolah
Dalam Rangka Hari Guru Nasional 2019 Dan HUT PGRI , Musyawarah Kerja Kelompok Kepala Sekolah SMP Swasta Kota Surabaya , Pada hari Jum’at 22/11/2019  , Sebanyak 8 Pengurus MKKS SMP Swasta Kota Surabaya yang terdiri dari 3 Pengurus Wilayah Utara , 4 Pengurus Wilayah  Timur Dan 1 Pengurus Wilayah Barat , Pukul 15.00  Ke delapan Pengurus tersebut mendatangi Ruang Kadiri BAPPEKO Surabaya  Untuk bertemu dengan Bapak Ir. ERI CAHYADI , M.T Selaku Kepala BAPPEKO Surabaya , Kedatangan 8 pengurus tersebut yaitu TASYAKURAN Dalam Rangka Hari Guru Nasional 2019 Yang  Jatuh hari Senin 25/11/2019, Dalam sambutannya Bapak Ir.ERI CAHYADI ,M.T Mengucapkan Selamat Hari guru Tahun 2019 Semoga Pendidikan Di Kota Surabaya semakin lebih baik , lebih maju serta tidak ada perbedaan antara Sekolah Negeri dan Swasta Semua sama untuk kepentingan pendidikan di kota Surabaya, Semoga Pendidikan Di Kota Surabaya dapat mengantarkan Generasi Emas Yang Unggul . Kata Dra HJ WIWIK WAHYUNINGSIH ,M.M Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Timur. Dalam Kesempatan Tersebut Di Serahkan  1 Piring  Tumpeng  dari MKKS SMP Swasta Kota Surabaya di serahkan kepada Bapak Ir. ERI CAHYADI M.T Selaku Kepala BAPPEKO Kota Surabaya , Saat Menerima Tumpeng Bapak Ir. ERI CAHYADI ,M.T Kembali menyampaikan Selamat HARI GURU Sambil Menerima Piring Tumpeng dari Koordinator MKKS Bapak ERWIN DARMOGO , S.Pd , M.M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar