“ Jadikan Pendidikan Yang Berkarakter& Bermartabat Di
Hari Guru 2019 ”
Karakter
sangat melekat pada setiap diri semua orang, setiap orang mempunyai karakter
sendidri-sendiri. Kareakter terbentuk dari pola pikir, rasa dan perbutan yang
di lakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan. Pola pikir, pola
rasa dan tindakan tersebut terpengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar. Jadi
karakter seseorang terbentuk karena pengaruh lingkungan pada diri mereka
masing-masing. Dengan demikian karakter tersebut sangat tergantung dimana sang
individu tersebut mangalami proses hidupnya. Dalam dunia pendidikan pembentukan
karakter peserta didik sungguh sangat diperlukan. Pendidikan bukan hanya melulu
menjadi alat transfer pengetahuan tetapi juga menjadi alat transfer untuk
membentuk manusia menjadi lebih manusiawi. Bila dikaitkan dengan pembangunan
karakter bangsa, pendidikan bisa diartikan secara lebih sempit sebagai suatu
cara membangun dalam berkehidupan bersama. Dalam skala tataran antarkomunitas,
tanpa melihat etnis, suku, agama, ras dan sebagainya, berkehidupan bersama
berarti telah sepakat secara sadar untuk melakukan ikatan bagi anggotanya
menjadi suatu komunitas yang dilakukan dalam wilayah yang pasti dan sah, serta
diakui komunitas masyarakat lainnya (baca: internasional). Dari sudut pandang
inilah kemudian timbul berbagai teori tentang bangsa dan negara. Pembangunan
karakter dalam dunia pendidikan akan mempersiapkan peserta didik mempunyai
dasar yang kuat dalam mengambil keputusan dalam pilihan hidupnya sehingga
mereka akan menjadi lebih bebas. Pendidikan harus menjadikan manusia semakin
bermartabat dan dalam hal ini pendidikan akan membangun karakter anak bangsa
menjadikan bangsa mereka menjadi makin bermartabat. Untuk itu diperlukan pendidikan
yang bermartabat. Pendidikan bermartabat adalah pendidikan yang didasarkan pada
nilai-nilai kehidupan, dengan demikian manusia akan menjadi semakin bernilai
dan berharga. Dengan demikian karena manusia dalam hal ini adalah peserta didik
merasa berharga akan timbul rasa dicintai. Dan karena merasa dicintai itulah
makan peserta didik akan semakin antusias dalam proses belajar mengajar Proses
belajar mengajar akan menentukan arah dantujuan pendidikan yang kita lakukan.
Bagaimana seni menguasai kelas, menerangkan materi pembelajaran. Dalam dunia
pendidikan dikenal dengan istilah yang bernama pedagogik, pedagogik sendiri
berasal dari kata Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak, Pedagogik yang
merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian muncullah istilah Pedagogik yang
berarti ilmu mendidik anak. Lalu apa sih yang menjadi kesalahpahaman istilah
Pedagogik? Kadang sebagian orang mengartikan bahwa pedagogik merupakan ilmu
pendidikan, pemaknaan ini tidak berarti salah namun juga tidak sepenuhnya benar,
mengapa? Karena jika ditinjau dari makna pendidikan secara luas maka Pendidikan
adalah hidup. Lebih tepatnya segala pengalaman di berbagai lingkungan yang
berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu.
Dari pengertian diatas maka bisa dipahami ada beberapa tingkatan dalam
pendidikan, sehingga menimbulkan cabang ilmu pendidikan yang dikembangkan para
ahli yaitu pendidikan pada anak yang disebut Pedagogik, ilmu pendidikan bagi
orang dewasa yang disebut Andragogi serta pendidikan bagi ilmu pendidikan
manula yang disebut Gerogogi. Jelaslah bahwa Pedagogik terbatas pada ilmu
pendidikan anak atau ilmu mendidik anak. Maka timbul pertanyaan lain, kapankah
seorang anak masuk dalam kawasan pedagogik? Menurut M.J. Langeveld, pendidikan
baru terjadi ketika anak telah mengenal kewibawaan, syaratnya yaitu terlihat
pada kemampuan anak memahami bahasa, karena sebelum itu dalam pedagogik anak
tidak disebut telah dididik yang ada adalah pembiasaan. Sedang batas atasnya
yaitu ketika anak telah mencapai kedewasaan atau bisa disebut orang dewasa. Kemudian,
mengapa Pedagogik diperlukan? Padahal pedagogik yang merupakan rangakaian teori
kadang berlainan dengan praktek di lapangan? Ada dua alasan yang melandasinya,
yaitu bahwa pedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak
diperlukan, karena akan menjadi dasar bagi praktek mendidik anak. Selain itu
bahwa pedagogik akan menjadi standar atau kriteria keberhasilan praktek
pendidikan anak. Kedua, manusia memiliki motif untuk mempertanggungjawabkan
pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu agar dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, praktek pendidikan anak memerlukan pedagogik sebagai landasannya
agar tidak jadi sembarangan. Jadi, pengertian bahwa pedagogik adalah ilmu
pendidikan berarti benar dalam pengertian pendidikan pedagogik, namun berarti
salah jika mengacu pada makna pendidikan secara luas. Untuk meyakinkan lebih
jauh, pedagogik secara jelas memiliki kegunaan diantaranya bagi pendidik untuk
memahami fenomena pendidikan secara sistematis, memberikan petunjuk tentang
yang seharusnya dilaksanakan dalam mendidik, menghindari kesalahan-kesalahan
dalam praktek mendidik anak juga untuk ajang untuk mengenal diri sendiri dan
melakukan koreksi demi perbaikan bagi diri sendiri. Lalu apakah dengan
mempelajari pedagogik dan mempraktekannya dapat mendidik anak sehingga anak
dapat mencapai kesuksesan? Jawabannya adalah bisa, karena tujuan pedagogik
adalah memanusiakan manusia, menjadikan seseorang dewasa demi kebahagiaan dalam
menjalani kehidupan. Kesuksesan ini jangan terus dikurung dalam artian pada
kemapanan materi dari pandangan kita sebagai seorang pendidik sejati, tapi
hakikatnya adalah menjadikan kesuksesan itu sebagai keberhasilan dalam
menanamkan pada diri seseorang kebahagiaan dalam menjalani hidup dengan
mengaplikasikan seperti misalnya mematuhi norma-norma yang ada pada masyarakat.
Intinya, menjadikan seseorang menjalani hidup dengan bahagia. Cara menghidupkan
dan menerapkan nilai-nilai kepribadian, agar terbetuknya jati diri baik
anak-anak, pribadi, keluarga, kelompok, komunitas, maupun golongan dengan
menghidupkan Living Values dengan berbagai komitmen. Membangun komitmen bersama
menghidupkan nilai-nilai budaya dengan melibatkan semua warga sekolah
Dalam
Rangka Hari Guru Nasional 2019 Dan HUT PGRI , Musyawarah Kerja Kelompok Kepala
Sekolah SMP Swasta Kota Surabaya , Pada hari Jum’at 22/11/2019 , Sebanyak 8 Pengurus MKKS SMP Swasta Kota
Surabaya yang terdiri dari 3 Pengurus Wilayah Utara , 4 Pengurus Wilayah Timur Dan 1 Pengurus Wilayah Barat , Pukul
15.00 Ke delapan Pengurus tersebut
mendatangi Ruang Kadiri BAPPEKO Surabaya Untuk bertemu dengan Bapak Ir. ERI CAHYADI ,
M.T Selaku Kepala BAPPEKO Surabaya , Kedatangan 8 pengurus tersebut yaitu
TASYAKURAN Dalam Rangka Hari Guru Nasional 2019 Yang Jatuh hari Senin 25/11/2019, Dalam
sambutannya Bapak Ir.ERI CAHYADI ,M.T Mengucapkan Selamat Hari guru Tahun 2019
Semoga Pendidikan Di Kota Surabaya semakin lebih baik , lebih maju serta tidak
ada perbedaan antara Sekolah Negeri dan Swasta Semua sama untuk kepentingan
pendidikan di kota Surabaya, Semoga Pendidikan Di Kota Surabaya dapat
mengantarkan Generasi Emas Yang Unggul . Kata Dra HJ WIWIK WAHYUNINGSIH ,M.M
Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Timur. Dalam Kesempatan Tersebut Di
Serahkan 1 Piring Tumpeng
dari MKKS SMP Swasta Kota Surabaya di serahkan kepada Bapak Ir. ERI
CAHYADI M.T Selaku Kepala BAPPEKO Kota Surabaya , Saat Menerima Tumpeng Bapak
Ir. ERI CAHYADI ,M.T Kembali menyampaikan Selamat HARI GURU Sambil Menerima
Piring Tumpeng dari Koordinator MKKS Bapak ERWIN DARMOGO , S.Pd , M.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar