“ Wismilak Foundation Dan Yayasan Dharmawanita Persatuan
Kota Surabaya Berbagi Untuk Gerakan
Literasi “
Pada
bulan September 1962, pasangan Lie Koen Lie (Wisman Ali) dan Liem Sien Nio
(Sinta Dewi Sampurno, anak ketiga dari Liem Seeng Tee) bersama dengan Oei Bian
Hok (Budiono Widjajadi) mendirikan PT Gelora Djaja. Mula-mula pabrik tersebut
berdiri di lokasi di Jl. Petemon Barat Surabaya, dengan hanya 10 orang pegawai.
PT Gelora Djaja memulai kegiatan usahanya dibidang rokok dengan dikeluarkannya
SKT (Sigaret Kretek Tangan) dengan merek “Galan” pada tahun tersebut. Pada 5
Maret 1963, PT. Gelora Djaja memulai produksi rokok “Wismilak Kretek Special”. Dengan
semakin berkembangnya perusahaan, pada tahun 1966, PT Gelora Djaja membeli lagi
lahan seluar 1 hektare di Jalan Putro Agung Wetan, Surabaya. Jumlah karyawan
pada waktu itu adalah 45 orang. Dengan semakin pesatnya perkembangan
perusahaan, pada tahun 1976, PT Gelora Djaja mulai menempati lokasi baru di Jl.
Buntaran 9, Surabaya di lahan seluas 10 hektare, yang ditempati sampai sekarang
dengan sekitar 3 ribu karyawan.Mula-mula kemasan kretek Galan dan Wismilak
dicetak di percetakan luar. Maka untuk memenuhi kebutuhan kemasan kretek, pada
27 November 1979, didirikanlah PT Putri Jaya, yang kemudian berubah menjadi PT
Putri Gelora Djaja, pada tanggal 4 April 1981. Pada tanggal 14 Januari 1983 PT
Gawih Jaya didirikan untuk mendistribusikan produk Wismilak. Kata 'Gawih'
kependekan dari 'Galan-Wismilak-Hidup Subur', tiga merek rokok awal dari PT
Gelora Djaja. Dengan demikian PT Gelora Djaja tidak lagi menangani masalah
distribusi tetapi diserahkan sepenuhnya dibawah bendera PT Gawih Jaya. Pada
tahun 1985 PT Gelora Djaja membeli mesin pembuat kretek merek Ducofle buatan
Prancis (1984). Sejak saat itu mulai dirintis era sigaret kretek mesin (SKM) di
PT Gelora Djaja. Pada tahun 1989 Lahir brand Wismilak Diplomat, SKM dengan
kemasan hitam dan harga premium pertama di Indonesia. Pada tahun 1993, Wismilak
menempati gedung barunya yang terletak di antara Jalan Darmo dan Dr. Soetomo,
Surabaya. Gedung Grha Wismilak mula-mula adalah bangunan bergaya kolonial dua
lantai dan diperkirakan dibangun pada tahun 1920an dan merupakan situs cagar
budaya yang dilindungi pemerintah kota Surabaya. Gedung tersebut berada di
pojok jalan antara Jalan Darmo dan Jalan Dr. Soetomo, Surabaya. Bila
diperhatikan dari luar, fasad gedung bercat putih itu seolah hanya satu lantai.
Di dindingnya terdapat ornamen jendela seni kaca patri bersegi lima yang
cantik. Lantai pertama gedung terbuat dari batu alam, sedangkan lantai kedua
berlantai kayu. Pada jaman itu gedung dua lantai sangat langka. Total luas
gedung asli adalah 999,89 meter persegi yang terdiri dari lantai satu seluas
495 meter persegi. Sedangkan lantai dua 504,64 meter persegi. Menurut Umu
Inaratun, Staf Legal yang akrab disapa Mbak Nana, gedung tersebut
dipindahtangankan ke Wismilak pada tanggal 3 Juli 1993 dari ahli waris. Dengan
demikian kuat dugaan bahwa sebenarnya gedung lama ini adalah milik pribadi,
namun kosong beberapa lama sehingga kemudian difungsikan oleh polisi. Bila
dilihat dari depan, pintu utama menghadap ke sudut jalan. Di lantai satu, dari
pintu utama, bila berjalan lebih jauh akan ditemukan empat ruangan yang luas.
Saat ini keempat ruang tersebut difungsikan sebagai musholla, tempat terima
tamu, dan ruang kantor. Untuk menuju lantai dua, ada satu tangga yang terbuat
dari kayu dengan pegangan besi. Begitu sampai di atas akan tampak jelas lantai
kayu yang sampai saat ini masih terawat baik. Di lantai dua, saat ini ditempati
Field Marketing Sub Division, Marketing Service Department dan EDP Department.
Yang menarik dari lantai dua adalah adanya selasar, semacam teras, yang dapat
dipakai untuk menyaksikan lalu lintas di jalan Darmo maupun jalan Dr. Soetomo. Pada
tanggal 14 Desember 1994, didirikanlah PT Wismilak Inti Makmur sebagai 'holding
company' perusahaan dan unit bisnis Wismilak, sekaligus sebagai pabrikan filter
kretek. Selanjutnya untuk lebih memfokuskan diri ke produk SKT Galan, pada
tahun 1998, PT. Wismilak Inti Makmur mendirikan PT. Galan Gelora Djaja yang
berlokasi di Jl. Karang Bong 999 Sidoarjo. Untuk mendukung unit produksi pusat,
beberapa unit SKT di daerah seperti Jember, Bojonegoro, Petemon dan Buntaran 18
tetap diperlukan keberadaannya. Beberapa 'brand' lahir pada tahun 2000 dan
selanjutnya. Misalnya 'Wismilak Slim' (2000), SKT low tar – low nikotin pertama
di Indonesia. Pada tahun 2000 itu pula mulai diproduksi cigars dengan brand
'Wismilak Premium Cigars' dengan varian Robusto sebagai produk awal. Pada tahun
2004, lahir brand Galan Slim dan selanjutnya, tahun 2009 lahir brand 'Wismilak
Diplomat Anniversary'. (2009) Gedung
baru diresmikan sejak 9 September 2009 oleh Bapak Willy Walla selaku Presdir
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk. Gedung baru ini berlantai empat dengan tambahan
lantai atap dan top floor. Lantai satu seluas 533,61 meter persegi, sedangkan
lantai dua sampai empat berluas 583,86 meter persegi. Sedangkan luas lantai
atap 522,8 meter persegi sementara top floor seluas 137 meter persegi. Tahun
2010, PT. Gelora Djaja masuk ke era kretek 'mild' dengan meluncurkan brand
'Galan Mild'. Pada tahun itu pula mulai diproduksi pula varian Wismilak Premium
Cigars, yaitu: Corona dan Petit Corona. Sejak tahun 2010, Diplomat Success
Challenge (DSC) merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan
kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha untuk memperoleh
hibah modal usaha, edukasi, dan pendampingan, mewujudkan dan mengembangkan
ide-ide bisnis yang kreatif, bergabung dalam jaringan alumni Diplomat
Entrepreneur Network (DEN), dan berpeluang menjadi wirausahawan sukses yang
tangguh dan bermanfaat. Program ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2010, dan
terus disempurnakan dari tahun ke tahun oleh Wismilak Foundation. Untuk
mendukung PT. Gelora Djaja, beberapa gudang dibangun yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan tembakau yang berasal dari petani juga sangat dibutuhkan
sebagai pendukung proses produksi. Tembakau yang digunaan PT. Gelora Djaja
antara lain berasal dari Madura (Pamekasan dan Sumenep), Gresik, Bojonegoro,
Lombok dan Tamanggung. Sedangkan untuk keperluan logistik yang berfungsi
sebagai penyimpanan rokok siap jual terdapat di Gresik dan Jakarta. Pada 18
Desember 2012, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan
kode WIIM. Sebenarnya, pencatatan saham perdana perusahaan ini sudah
direncanakan sejak Januari 1995, namun karena krisis keuangan 1997-1998 itulah
yang membuat perusahaan ini mengurungkan rencana tersebut Gerakan
Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti
siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga
tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk
menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca
Dalam menumbuhkan semangat gerakan Literasi Sekolah
, PT WISMILAK ( TBK ) Bersama dengan
Yayasan Dharmawanita Persatuan Kota Surabaya
Pada hari Selasa 14/10/2019 Menyerahkan sumbangan buku kepada 20 Sekolah Dasar Di Wilayah Kota Surabaya
Adapun Bantuan Buku tersebut di serahkan di
Mall Ciputra World LT LG Depan HYPERMART. Dalam kesempatan tersebut Ibu
ANIS LAILY MUFIDAH , S.Pd menerima Simbolis Bantuan buku dari WISMILAK
FOUNDATION Tersebut , Menurut Ibu CHUSNUR ISMIATI , .SH Selaku Ketua Yayasan
Dharmawanita Persatuan Kota Surabaya ,Sekaligus Ketua GOW Kota Surabaya Menyampaikan agar sekolah – sekolah yang mendapatkan bantuan buku tersebut bisa
mengajak anak didiknya untuk aktif dalam Kegiatan Literasi baik dalam hal membaca maupun menulis ,
Sehingga anak didik kita benar – benar aktif dalam membaca, Menurut Ibu IIS
Hendro Gunawan tersenut bahwasannya
Bahwa BUKU Adalah JENDELA DUNIA , Dengan Buku Anak Didik Kita bisa
mendapatkan Cakrawala Ilmu Pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar