Senin, 14 Oktober 2019

“ Wismilak Foundation Dan Yayasan Dharmawanita Persatuan Kota Surabaya Berbagi Untuk Gerakan Literasi “



























“ Wismilak Foundation Dan Yayasan Dharmawanita Persatuan Kota Surabaya  Berbagi Untuk Gerakan Literasi “

Pada bulan September 1962, pasangan Lie Koen Lie (Wisman Ali) dan Liem Sien Nio (Sinta Dewi Sampurno, anak ketiga dari Liem Seeng Tee) bersama dengan Oei Bian Hok (Budiono Widjajadi) mendirikan PT Gelora Djaja. Mula-mula pabrik tersebut berdiri di lokasi di Jl. Petemon Barat Surabaya, dengan hanya 10 orang pegawai. PT Gelora Djaja memulai kegiatan usahanya dibidang rokok dengan dikeluarkannya SKT (Sigaret Kretek Tangan) dengan merek “Galan” pada tahun tersebut. Pada 5 Maret 1963, PT. Gelora Djaja memulai produksi rokok “Wismilak Kretek Special”. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, pada tahun 1966, PT Gelora Djaja membeli lagi lahan seluar 1 hektare di Jalan Putro Agung Wetan, Surabaya. Jumlah karyawan pada waktu itu adalah 45 orang. Dengan semakin pesatnya perkembangan perusahaan, pada tahun 1976, PT Gelora Djaja mulai menempati lokasi baru di Jl. Buntaran 9, Surabaya di lahan seluas 10 hektare, yang ditempati sampai sekarang dengan sekitar 3 ribu karyawan.Mula-mula kemasan kretek Galan dan Wismilak dicetak di percetakan luar. Maka untuk memenuhi kebutuhan kemasan kretek, pada 27 November 1979, didirikanlah PT Putri Jaya, yang kemudian berubah menjadi PT Putri Gelora Djaja, pada tanggal 4 April 1981. Pada tanggal 14 Januari 1983 PT Gawih Jaya didirikan untuk mendistribusikan produk Wismilak. Kata 'Gawih' kependekan dari 'Galan-Wismilak-Hidup Subur', tiga merek rokok awal dari PT Gelora Djaja. Dengan demikian PT Gelora Djaja tidak lagi menangani masalah distribusi tetapi diserahkan sepenuhnya dibawah bendera PT Gawih Jaya. Pada tahun 1985 PT Gelora Djaja membeli mesin pembuat kretek merek Ducofle buatan Prancis (1984). Sejak saat itu mulai dirintis era sigaret kretek mesin (SKM) di PT Gelora Djaja. Pada tahun 1989 Lahir brand Wismilak Diplomat, SKM dengan kemasan hitam dan harga premium pertama di Indonesia. Pada tahun 1993, Wismilak menempati gedung barunya yang terletak di antara Jalan Darmo dan Dr. Soetomo, Surabaya. Gedung Grha Wismilak mula-mula adalah bangunan bergaya kolonial dua lantai dan diperkirakan dibangun pada tahun 1920an dan merupakan situs cagar budaya yang dilindungi pemerintah kota Surabaya. Gedung tersebut berada di pojok jalan antara Jalan Darmo dan Jalan Dr. Soetomo, Surabaya. Bila diperhatikan dari luar, fasad gedung bercat putih itu seolah hanya satu lantai. Di dindingnya terdapat ornamen jendela seni kaca patri bersegi lima yang cantik. Lantai pertama gedung terbuat dari batu alam, sedangkan lantai kedua berlantai kayu. Pada jaman itu gedung dua lantai sangat langka. Total luas gedung asli adalah 999,89 meter persegi yang terdiri dari lantai satu seluas 495 meter persegi. Sedangkan lantai dua 504,64 meter persegi. Menurut Umu Inaratun, Staf Legal yang akrab disapa Mbak Nana, gedung tersebut dipindahtangankan ke Wismilak pada tanggal 3 Juli 1993 dari ahli waris. Dengan demikian kuat dugaan bahwa sebenarnya gedung lama ini adalah milik pribadi, namun kosong beberapa lama sehingga kemudian difungsikan oleh polisi. Bila dilihat dari depan, pintu utama menghadap ke sudut jalan. Di lantai satu, dari pintu utama, bila berjalan lebih jauh akan ditemukan empat ruangan yang luas. Saat ini keempat ruang tersebut difungsikan sebagai musholla, tempat terima tamu, dan ruang kantor. Untuk menuju lantai dua, ada satu tangga yang terbuat dari kayu dengan pegangan besi. Begitu sampai di atas akan tampak jelas lantai kayu yang sampai saat ini masih terawat baik. Di lantai dua, saat ini ditempati Field Marketing Sub Division, Marketing Service Department dan EDP Department. Yang menarik dari lantai dua adalah adanya selasar, semacam teras, yang dapat dipakai untuk menyaksikan lalu lintas di jalan Darmo maupun jalan Dr. Soetomo. Pada tanggal 14 Desember 1994, didirikanlah PT Wismilak Inti Makmur sebagai 'holding company' perusahaan dan unit bisnis Wismilak, sekaligus sebagai pabrikan filter kretek. Selanjutnya untuk lebih memfokuskan diri ke produk SKT Galan, pada tahun 1998, PT. Wismilak Inti Makmur mendirikan PT. Galan Gelora Djaja yang berlokasi di Jl. Karang Bong 999 Sidoarjo. Untuk mendukung unit produksi pusat, beberapa unit SKT di daerah seperti Jember, Bojonegoro, Petemon dan Buntaran 18 tetap diperlukan keberadaannya. Beberapa 'brand' lahir pada tahun 2000 dan selanjutnya. Misalnya 'Wismilak Slim' (2000), SKT low tar – low nikotin pertama di Indonesia. Pada tahun 2000 itu pula mulai diproduksi cigars dengan brand 'Wismilak Premium Cigars' dengan varian Robusto sebagai produk awal. Pada tahun 2004, lahir brand Galan Slim dan selanjutnya, tahun 2009 lahir brand 'Wismilak Diplomat Anniversary'. (2009)  Gedung baru diresmikan sejak 9 September 2009 oleh Bapak Willy Walla selaku Presdir PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk. Gedung baru ini berlantai empat dengan tambahan lantai atap dan top floor. Lantai satu seluas 533,61 meter persegi, sedangkan lantai dua sampai empat berluas 583,86 meter persegi. Sedangkan luas lantai atap 522,8 meter persegi sementara top floor seluas 137 meter persegi. Tahun 2010, PT. Gelora Djaja masuk ke era kretek 'mild' dengan meluncurkan brand 'Galan Mild'. Pada tahun itu pula mulai diproduksi pula varian Wismilak Premium Cigars, yaitu: Corona dan Petit Corona. Sejak tahun 2010, Diplomat Success Challenge (DSC) merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha untuk memperoleh hibah modal usaha, edukasi, dan pendampingan, mewujudkan dan mengembangkan ide-ide bisnis yang kreatif, bergabung dalam jaringan alumni Diplomat Entrepreneur Network (DEN), dan berpeluang menjadi wirausahawan sukses yang tangguh dan bermanfaat. Program ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2010, dan terus disempurnakan dari tahun ke tahun oleh Wismilak Foundation. Untuk mendukung PT. Gelora Djaja, beberapa gudang dibangun yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan tembakau yang berasal dari petani juga sangat dibutuhkan sebagai pendukung proses produksi. Tembakau yang digunaan PT. Gelora Djaja antara lain berasal dari Madura (Pamekasan dan Sumenep), Gresik, Bojonegoro, Lombok dan Tamanggung. Sedangkan untuk keperluan logistik yang berfungsi sebagai penyimpanan rokok siap jual terdapat di Gresik dan Jakarta. Pada 18 Desember 2012, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode WIIM. Sebenarnya, pencatatan saham perdana perusahaan ini sudah direncanakan sejak Januari 1995, namun karena krisis keuangan 1997-1998 itulah yang membuat perusahaan ini mengurungkan rencana tersebut Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca
Dalam  menumbuhkan semangat gerakan Literasi Sekolah , PT WISMILAK ( TBK )  Bersama dengan Yayasan Dharmawanita Persatuan Kota Surabaya  Pada hari Selasa 14/10/2019 Menyerahkan sumbangan buku kepada  20 Sekolah Dasar Di Wilayah Kota Surabaya Adapun Bantuan Buku tersebut di serahkan di  Mall Ciputra World LT LG Depan HYPERMART. Dalam kesempatan tersebut Ibu ANIS LAILY MUFIDAH , S.Pd menerima Simbolis Bantuan buku dari WISMILAK FOUNDATION Tersebut , Menurut Ibu CHUSNUR ISMIATI , .SH Selaku Ketua Yayasan Dharmawanita Persatuan Kota Surabaya ,Sekaligus Ketua GOW Kota Surabaya  Menyampaikan agar sekolah – sekolah yang  mendapatkan bantuan buku tersebut bisa mengajak anak didiknya untuk aktif dalam Kegiatan Literasi  baik dalam hal membaca maupun menulis , Sehingga anak didik kita benar – benar aktif dalam membaca, Menurut Ibu IIS Hendro Gunawan tersenut bahwasannya   Bahwa BUKU Adalah JENDELA DUNIA , Dengan Buku Anak Didik Kita bisa mendapatkan Cakrawala Ilmu Pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar