Minggu, 04 Agustus 2019

“ Sekolah Swasta Kudu Isok Manfaat Kanggo Wong Liyo “




























“ Sekolah Swasta Kudu Isok Manfaat Kanggo Wong Liyo “
Manten berasal dari bahasa arab Man dan Taini. Man berarti orang sedang Taini berarti dua, jadi manten berarti dua orang yang disatukan dalam akad pernikahan yang sah secara agama dan Undang-undang negara. Pada budaya jawa biasanya proses untuk menjadi manten ada beberapa tahapan dan budaya ini sudah dipadukan dengan budaya islam jawa. Pertama kali yg dilakukan oleh calon manten adalah "ta'aruf" atau deloki (jawa). Proses ini dilakukan oleh calon suami untuk melihat calon istrinya baik secara langsung atau tidak langsung dalam melihat dan berkenalan. Proses ini kadang kala dilakukan berkali-kali untuk meyakinkan kedua belah pihak agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Proses kedua biasanya disebut "Lamaran" atau khitbah. Yaitu proses meminta dan mengikat oleh pihak calon suami kepada calon istri, yg mana permintaan tersebut di tujukan kepada orang tua atau wali dari calon istri. Disamping meminta calon suami biasanya memberi sebuah tanda ikatan, agar tidak ada laki-laki lain yang meminang calon istrinya. Tahapan selanjutnya adalah memberi jawaban dari pihak calon istri apakah menerima atau menolak lamaran yg biasa disebut "balen" atau balik lamaran. Selanjutnya adalah proses akad nikah, yg disaksikan oleh pegawai KUA. Dan di catat paka buku akta nikah. Setelah akad nikah selanjutnya diadakan pengumuman pernikahan yang di kemas dalam acara "walimatul urs". Inti acara walimah adalah pesta makan-makan untuk menghormati adanya MANTEN yang dipertemukan dalam satu pelaminan. Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Secara umum program ini dirancang oleh berbagai universitas atau institut yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di  Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Minggu 4/8/2019 , Dalam Rangka pengabdian kepada masyarakat sekitar sekolah Tim Drumband CERIA NADA SPEGRINAM   dan Tim Ceria Nada SDS “AL-IKHLAS Surabaya melakukan pengabdian kepada masyarakat sekitar sekolah , yaitu ikut Ngiring Manten, Dalam kesempatan tersebut semua warga terkesima dengan penampilan Tim Drumband, Tim Drumband CERIA NADA SPEGRINAM  Kumpul di Sekolah tercinta Pukul 14.00 , Setelah itu mereka berjalan menuju ke rumah manten lelaki , Dalam kesempatan tersebut Tim Drumband CERIA NADA SPEGRINAM SURABAYA Dan TIM CERIA NADA AL –IKHLAS Di damping oleh Ibu DINA AYU SEPTYARINI , S.Pd Ibu SRI SUPADMI , S.Pd , Ibu Dra. TIWIK SUKIRAHAYU , Bapak Nuril Muhtadin , S.Pd serta tidak ketinggalan Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd, Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabay Bapak H. Banu Atmoko , .SPd bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah Untuk melakukan Pengabdian kepada masayarakat , Dimana beliau menyampaikan bahwa kita sebagai siswa  dan guru di Sekolah Swasta Harus Bisa dan dapat bermanfaat untuk Orang lain , Seperti yang dilakukan hari ini , yaitu ikut  membantu menghibur mengawal tetangga yang lagi butuh bantuan untuk kegiatan kemanten atau khitan ,  Menurut Kepala Sekolah kelahiran Bulan April tersebut  bahwasannya kegiatan tersebut juga mengajarkan penguatan pendidikan Karakter untuk selalu peduli dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar