“ Sekolah Swasta Kudu Isok Manfaat Kanggo Wong Liyo “
Manten
berasal dari bahasa arab Man dan Taini. Man berarti orang sedang Taini berarti
dua, jadi manten berarti dua orang yang disatukan dalam akad pernikahan yang
sah secara agama dan Undang-undang negara. Pada budaya jawa biasanya proses
untuk menjadi manten ada beberapa tahapan dan budaya ini sudah dipadukan dengan
budaya islam jawa. Pertama kali yg dilakukan oleh calon manten adalah
"ta'aruf" atau deloki (jawa). Proses ini dilakukan oleh calon suami
untuk melihat calon istrinya baik secara langsung atau tidak langsung dalam
melihat dan berkenalan. Proses ini kadang kala dilakukan berkali-kali untuk
meyakinkan kedua belah pihak agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Proses
kedua biasanya disebut "Lamaran" atau khitbah. Yaitu proses meminta
dan mengikat oleh pihak calon suami kepada calon istri, yg mana permintaan
tersebut di tujukan kepada orang tua atau wali dari calon istri. Disamping
meminta calon suami biasanya memberi sebuah tanda ikatan, agar tidak ada
laki-laki lain yang meminang calon istrinya. Tahapan selanjutnya adalah memberi
jawaban dari pihak calon istri apakah menerima atau menolak lamaran yg biasa
disebut "balen" atau balik lamaran. Selanjutnya adalah proses akad
nikah, yg disaksikan oleh pegawai KUA. Dan di catat paka buku akta nikah. Setelah
akad nikah selanjutnya diadakan pengumuman pernikahan yang di kemas dalam acara
"walimatul urs". Inti acara walimah adalah pesta makan-makan untuk
menghormati adanya MANTEN yang dipertemukan dalam satu pelaminan. Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu
masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam
bentuk apapun. Secara umum program ini dirancang oleh berbagai universitas atau
institut yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa
Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa
Indonesia. Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri
Dharma
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli
Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
, Pada Hari Minggu 4/8/2019 , Dalam Rangka pengabdian kepada masyarakat sekitar
sekolah Tim Drumband CERIA NADA SPEGRINAM dan Tim Ceria Nada SDS “AL-IKHLAS Surabaya
melakukan pengabdian kepada masyarakat sekitar sekolah , yaitu ikut Ngiring
Manten, Dalam kesempatan tersebut semua warga terkesima dengan penampilan Tim
Drumband, Tim Drumband CERIA NADA SPEGRINAM Kumpul di Sekolah tercinta Pukul 14.00 ,
Setelah itu mereka berjalan menuju ke rumah manten lelaki , Dalam kesempatan
tersebut Tim Drumband CERIA NADA SPEGRINAM SURABAYA Dan TIM CERIA NADA AL –IKHLAS
Di damping oleh Ibu DINA AYU SEPTYARINI , S.Pd Ibu SRI SUPADMI , S.Pd , Ibu
Dra. TIWIK SUKIRAHAYU , Bapak Nuril Muhtadin , S.Pd serta tidak ketinggalan
Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd, Menurut Kepala
SMP PGRI 6 Surabay Bapak H. Banu Atmoko , .SPd bahwa tujuan dari kegiatan ini
adalah Untuk melakukan Pengabdian kepada masayarakat , Dimana beliau
menyampaikan bahwa kita sebagai siswa
dan guru di Sekolah Swasta Harus Bisa dan dapat bermanfaat untuk Orang
lain , Seperti yang dilakukan hari ini , yaitu ikut membantu menghibur mengawal tetangga yang
lagi butuh bantuan untuk kegiatan kemanten atau khitan , Menurut Kepala Sekolah kelahiran Bulan April
tersebut bahwasannya kegiatan tersebut
juga mengajarkan penguatan pendidikan Karakter untuk selalu peduli dengan orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar