Jumat, 09 Agustus 2019

“ Jadikan Sekolah Bermutu Dan Bermartabat Dengan Program Sekolah Yang Unggul”
















































 Jadikan Sekolah Bermutu Dan Bermartabat Dengan Program Sekolah Yang Unggul”
Program kerja adalah rancangan dasar tentang satu pekerjaan, mengenai panduan pelaksanaan, tenggang waktu, pembagian tugas tanggung jawab, fasilitas prasarana dan semua perihal penting mencakup semua unsur untuk keberhasilan program. Program kerja ini memiliki sifat menyeluruh, merangkum semua manfaat dari satu lembaga.Program kerja juga dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita organisasi (H.M. Daryanto. 2005.  91).Sementara yang dimaksudkan dengan program kerja sekolah adalah apa-apa yang akan dilaksanakan oleh sekolah (Piet A. Sahertian.1994. 46). Program kerja dalam dunia pendidikan, dalam hal ini sekolah, lebih dikenal dengan Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang di dalamnya memuat kegiatan-kegiatan sekolah secara sistematis dan terarah untuk rentang waktu yang telah ditentukan. Penyusunan program pada setiap lembaga atau instansi pendidikan di Indonesia, dilandasi beberapa acuan, diantaranya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Pada Permendiknas dikatakan bahwa Sekolah/Madrasah harus membuat rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Sementara dalam pelaksanaan rencana kerjanya, Sekolah/Madrasah harus membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait ( PERMENDIKNAS RI No. 19 Thn 2007). Sementara dalam mengembangkan aspek-aspek pendidikan yang disusun dalam rencana kerja sekolah (RKS), merupakan bentuk tindakan nyata dalam menjawab pertanyaan tentang bagaimana mengatasi kesenjangan antara fakta yang ada di sekolah dan apa hasil yang diharapkan akan dicapai.Rohiat dalam bukunya “Manajemen Sekolah-Teori Dasar dan Praktek” menjelaskan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan perencanaan program bagi sekolah, di antaranya; Pertama. Secara ideal, rencana program sekolah (RPS) memiliki dua jenis, yaitu RPS jangka panjang (di atas lima tahun) dan menengah (lima tahun) yang disebut dengan rencana strategis dan RPS jangka pendek (satu tahun) disebut rencana operasional. Kedua. Prosedur pembuatan rencana program sekolah (RPS) mengacu pada langkah-langkah yang digunakan dalam pembuatan RPS, demikian juga dalam proses pembuatannya; dan ketiga. Secara subtansi, isi perencanaan program yang dikembangkan dalam RPS disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing, tetapi mengacu pada aspek-aspek standar nasional pendidikan (SNP) (Rohiat. 2010. 84). Setiap tahunnya, seorang administrator sekolah dalam hal ini kepala sekolah, pada permulaan tahun ajaran baru harus menyusun program kerja operasional. Dalam buku Pedoman Administrasi dan Supervisi Pendidikan untuk sekolah, dipaparkan beberapa rencana kerja operasional sekolah dalam bentuk bagan. Bagan tersebut terdiri dua dimensi, yaitu; dimensi kegiatan dan dimensi waktu ( Piet A. Sahertian.1994. 46). Program yang disusun secara operasional ini bermaksud agar para administrator sekolah bekerja secara berencana serta memudahkan sistem pengawasan dan penilaian tugas. Berkaitan dengan hal ini, dalam hubungannya dengan perencanaan tahunan tersebut, administrator sekolah harus mengadakan acara pembukaan tahun ajaran baru dan penutupan tahun ajaran. Sementara keuntungan secara administratifnya, tanggung jawab guru dan administrator dapat membawa mereka ke arah keberhasilan pada saat penutupan itu dan dapat membantu mereka untuk mendapatkan pengalaman untuk tahun ajaran baru berikutnya. Adapun nilai-nilai positif yang dapat dipetik dari kebiasaan tersebut ialah; Pertama. Kepala sekolah sebagai administrator dapat mempersiapkan cara mengorganisir kegiatan sekolah mulai pada permulaan tahun ajaran sampai tahun ajaran dengan baik. Kedua. Penutupan akhir tahun ajaran dapat digunakan sebagai forum untuk mendapatkan penilaian atau umpan balik (feedback) terhadap kekurangan, faktor penghalang, ketidak efisien dan efektifnya tugas yang dikerjakan pada waktu yang sudah berlalu. Ketiga. Dapat membentuk semangat corp (L’esprit de corp) di antara staff dan sebagai motivasi untuk lebih bergairah dalam partisipasi di sekolah(Piet A. Sahertian.1994. 47). Selanjutnya, dalam mengembangkan dan menyusun rencana program sekolah (RPS) juga, harus melihat aspek sumber daya manusia sekolah itu sendiri. Beberapa aspek SDM sekolah yang harus dikembangkan harus terdiri dari aspek pengembangan intake sekolah (calon peserta didik), tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan tim pengembang sekolah. Dari sini, pengembangan intake sekolah (calon peserta didik), dapat kita pahami sasaran jangka pendek atau situasionalnya dan program yang dapat dikembangkannya antara lain; penerimaan calon peserta didik baru, yang sasarannya adalah terwujudnya rekruitmen atau penerimaan calon peserta didik baru. Dalam kerangka yang lebih spesifiknya, sekolah dapat mengembangkan berbagai program yang dilaksanakan seperti: menentukan kriteria calon peserta didik baru, menentukan persyaratan masuk untuk peserta didik baru, kemudian menentukan prosedur atau mekanisme penerimaan calon peserta didik baru, lalu melaksanakan penerimaan calon peserta didik baru, dan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan penerimaan calon peserta didik baru. Serta membuat laporan kepada pihak-pihak terkait.
Dalam mewujudkan Sekolah yang berkualitas , Pada hari Sabtu 10/8/2019  SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak  di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo , Kecamatan Semampir mengadakan Sosialisasi Program Kerja  SMP PGRI 6 Surabaya Tahun Pelajaran 2019/2020 , Dalam hal ini yang di undang adalah Wali Murid Kelas 7-  Kelas 9 SMP PGRI 6 Surabaya Dimulai Pukul 06.30 , Sedangkan Wali Murid SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Kelas1- Kelas 6 Dimulai Pukul 09.30 , Dalam kesempatan tersebut yang menyampaikan adalah bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko , S.Pd . Pertama – Tama Kepala Sekolah Kelahiran April Tersebut menyampaikan Ucapan Selamat Datang Kepada Wali Murid SMP PGRI 6 Surabaya Kelas 7 Dan Kelas 1 , Selanjutnya beliau menyampaikan Program Kerja SMP PGRI 6 Surabaya Selama 1 Tahun ke depan , Jadi Mohon Bapak / Ibu Wali Murid untuk Selalu mendukung dan mensuport kegiatan yang ada di SMP PGRI 6 Surabaya , karena baik dan tidaknya Pendidikan di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya tersebut tergantung dari peran serta wali murid sendiri. Dalam kesempatan tersebut  Banu Atmoko , .S.Pd di acara Sosialisasi SMP Menyerahkan 2 Lembar Sertifikat LDKS Kepada Orang Tua Anisa Dwi Ainun yasin Dan Saiful Akbar Ini sebagai Tanda terimakasih penghargaan kepada Orang Tua / Wali Murid yang sudah mempercayakan Putra / Putrinya untuk mengikuti Kegiatan LDKS Di Sekolah SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya , Serta Kepala Sekolah Kelahiran April tersebut menyampaikan dan menantang Orang / Tua Wali Murid Bahwasannya OKTOBER 2019 Akan Ada Lomba KEJURDA Drumband Berani dan Siapkah Putra / Putri Bapak / Ibu Untuk Ikut Lomba tersebut??? Seluruh Wali Murid menjawab SIAP Dan akan Suport Sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar