“ Berjumpa dan mendapatkan nikmat
Malam Lailatul Qadr
HARI KE – 451
Umat muslim di seluruh dunia tentu berharap mendapatkan atau berjumpa dengan malam lailatul qadar yang hanya datang pada bulan suci Ramadan. Lantas mengapa malam lailatul qadar begitu didambakan? Malam lailatul qadar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah disebutkan memiliki nilai yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga malam lailatul qadar disebut sebagai malam yang indah penuh kemuliaan. Tak hanya itu, seorang muslim yang melaksanakan kebaikan pada malam lailatul qadar dianggap telah mengerjakan selama seribu bulan yakni sekitar 83-84 tahun. “Syekh Muhammad Abduh memaknai kata “al-Qadar” dengan kata “takdir”. Ia berpendapat demikian, Allah s.w.t. pada malam tersebut mentakdirkan agama-Nya dan menetapkan khittah untuk Nabi-Nya, dalam menyeru umat manusia ke jalan yang benar. Khittah yang dijalani itu, sekaligus melepaskan umat manusia dari kerusakan dan kehancuran yang waktu itu sedang membelenggu mereka. (Hasbi Ash Shiddieqy, 1996: 247).” Sementara arti kata “al-Qadar” juga diartikan “al-Syarf” yang artinya mulia (kemuliaan dan kebesaran). Allah s.w.t. telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya pada malam Qadar dan memuliakannya dengan risalah serta membangkitkannya menjadi Rasul terakhir.
إِنَّاٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. al-Qadr, [97]: 1–5).Tak satupun manusia yang mampu memprediksi secara tepat dan memastikan kapan malam lailatul qadar datang. Karena begitu mulia dan agungnya malam lailatul qadar sehingga tidak terjangkau oleh nalar manusia. Ahli tafsir, Prof Quraish Shihab dalam bukunya (Membumikan Al-Qur’an, 1999) menjelaskan bahwa semua uraian Al-Qur’an yang dimulai dengan wama adraka menunjukkan bahwa sesuatu itu tidak terjangkau atau hampir tidak terjangkau oleh nalar manusia. Di dalam Qur’an Surat Al-Qadr ayat 2 dijelaskan, wama adraka ma lailatul qadar (dan tahukah kamu malam lailatul qadar itu?). Wahyu Allah SWT tersebut ingin menegaskan bahwa betapa mulianya malam lailatul qadar. Meski tak dapat diprediksi umat muslim dapat mempersiapkan diri untuk bertemu dengan malam lailatul qadar. Caranya dengan mempersiapkan sejak awal Ramadan datang dengan memperbaiki ibadah. Berikut dua cara mempersiapkan diri untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Pertama, melakukan kebaikan karena pada malam lailatul qadar Malaikat turun (QS Al-Qadr: 4). Ketika Malaikat turun dan mengunjungi seseorang, Malaikat senang dengan kebaikan, melingkupi kebaikan apa saja. Malaikat mendukung manusia yang berbuat baik secara kontinu dan tidak menunda-nunda untuk membantu sesama. Kedua, di malam lailatul qadar ada kedamaian sampai fajar (QS Al-Qadr: 5). Artinya, damai dengan diri dan damai dengan orang lain. Termasuk tidak mengambil hak orang lain demi mewujudkan kesejahteraan.Datangnya malam laitul Qadar memang tidak seorang pun mengetahui. Apakah tanda-tanda malam lailatul qadar seperti membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan? Menanggapi hal tersebut Prof Quraish Shihab menegaskan bahwa seorang muslim wajib untuk mengimani malam lailatul qadar berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (baca QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (baca QS Ad-Dukhan: 3). Selanjunya menurut pendapat Ibnu Hajar Al-Asqalani (1372-1449 M). Salah satu ulama hadits terkemuka dari mazhab Syafi’i dalam Fathul Bari menyebutkan ada 45 pendapat soal ketetapan waktu malam Lailatul Qadar. Berdasarkan 45 pendapat tersebut, yang paling unggul atau rajih adalah tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Pada Hari Senin 10/4/2023 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir KAJIAN TAUSIYAH RAMADHAN YDSF Narasumber Al-Ustadz: Marzuki Imron (Naruto) Yang dilaksanakan Secara Zoom Melalui LINK
Link kajian :
https://us06web.zoom.us/j/82996172630 Webinar ID : 82996172630 , Dalam Kesempatan Ini Kajian Tausiyah Ramadhan Tema : Berjumpa dengan Lailatul Qadr
Dalam Kesempatan tersebut Ustad Marzuki Imron Menyampaikan malam Lailatul Qadar memiliki sejumlah keistimewaan, di antaranya: 1. Lebih baik dari 1.000 bulan Malam Lailatul Qadar dijelaskan secara khusus dalam satu keseluruhan surat di Al-Quran, yakni surat Al-Qadr. "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan," (QS Al-Qadr ayat 4-5). 2. Diampuni dosa dan dijauhkan dari api neraka Dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari). 3. Dikabulkan doa-doa Syekh Ahmad Thayyib juga mengatakan, segala doa yang tidak diterima pada waktu-waktu lain akan diterima pada malam Lailatul Qadar. Baca juga: 7 Mukjizat Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Membelah Bulan 4. Penuh berkah Surat Ad-Dukhan ayat 3 menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah. "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi," (QS Al Dukhan ayat 3). 5. Dicatatkan takdir tahunan Masih dalam surat Ad-Dukhan, pada ayat 4 dijelaskan bahwa keutamaan lain malam Lailatul Qadar adalah dicatatkannya takdir tahunan. "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS Ad-Dukhan ayat 4).
Disamping Itu Ustad Marzuki Imron Menjelaskan tanda-tanda Lailatul Qadar adalah sebagai berikut: Malam itu situasi alam tenang, tidak ada suara angin dan bunyi binatang malam. Keadaan terang benderang dengan cuaca yang cerah tanpa tanda hujan akan turun.
Dalam Kesempatan Ini Penulis Yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya berharap Berjumpa dan mendapatkan nikmat Malam Lailatul Qadr
@banuatmokos.pd
@dispendiksby
#Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
#Guruhebat Berkarakte
Tidak ada komentar:
Posting Komentar