Kamis, 16 Maret 2023

DP3APPKB Berikan Sosialisasi Dinamika Remaja (Sosdir) di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Inspirasi

 















DP3APPKB Berikan Sosialisasi Dinamika Remaja (Sosdir) di
SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Inspirasi

HARI KE – 427

 

Di antara persoalan terpentingnya yang dihadapi remaja dalam kehidupan sehari-hari dan yang menghambat penyesuaian diri yang sehat adalah hubungan remaja dengan orang dewasa terutama orang tua. Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orangtua dan suasana psikologi dan social dalam keluarga. Sikap orangtua yang otoriter, yang memaksakan kekuasaan dan otoritas kepada remaja juga akan menghambat proses penyesuaian diri remaja. Biasanya remaja berusaha untuk menentang kekuasaan orang tua dan pada gilirannya ia kan cenderung otoriter terhadap teman-temannya dan cenderung menentang otoritas yang ada baik di sekolah maupun dimasyarakat. Adapula masaalah yang timbul dari teman remaja; perpindahan ketempat atau masyarakat baru, berarti kehilangan teman lama dan terpaksa mencari teman baru. Banyak remaja yang mengalami kesulitan dalam mencari atau membentuk persahabatan dengan hubungan social yang baru. Mungkin remaja berhasil baik dalam hubungan di sekolah yang lama, ketika pindah keskolah yang baru ia menjadi tidak dikenal dan tidak ada yang memperhatikan. Di sini remaja dituntut untuk dapat lebih mamapu menyesuaikan diri dengan masyarakat yang baru, sehingga dia menjadi bagian dari masyarakat yang baru itu.

Penyesusaian diri remaja dengan kehidupan disekolah. Permasalahan penyesuaian diri di sekolah mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan atas. Mereka mungkin mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru, teman, dan mata pelajaran. Sebagai akibat antara laim adalah prestasi belajar menjadi menurun dibanding dengan prestasi disekolah sebelumnya.

Persoalan-persoalan umum yang seringkali dihadapi remaja antaralain memilih sekolah. Jika kita mengharapkan remaja mempunyai penyesuaian diri yang baik, seyogyianya kita tidak mendikte mereka agar memilih jenis sekolah tertentu sesuai keinginan kita. Orangtua atau peendidik hendaknya mengarahkan pilihan sekolah sesuai dengan kemampuan, bakat, dan sifat-sifat pribadinya. Tidak jarang terjadi anak tidak mau sekolah, tidak mau belajar, suka membolos, dan sebagainya karena ia dipaksa oleh orangtuanya untuk masulk sekolah yang tidak ia sukai.Pada dasarnya penyesuaian diri melibatkan individ dengan dengan lingngannya. pada penulisan ini beberapa lingkungan yang dianggap dapat menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan Keluarga

Semua konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bila individu dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat keamanan, cinta, respek, toleransi dan kehangatan. Dengan demikian penyesuaian diri akan menjadi lebih baik bila dalam keluarga individu merasakan bahwa kehidupannya berarti. Rasa dekat dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan jiwa seorang individu. Dalam prakteknya banyak orangtua yang mengetahui hal ini namun mengabaikannya dengan alasan mengejar karir dan mencari penghasilan yang besar demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan menjamin masa depan anak-anak. Hal ini seringkali ditanggapi negatif oleh anak dengan merasa bahwa dirinya tidak disayangi, diremehkan bahkan dibenci. Bila hal tersebut terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup panjang (terutama pada masa kanak-kanak) maka akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan individu dalam menyesuaikan diri di kemudian hari. Meskipun bagi remaja hal ini kurang berpengaruh, karena remaja sudah lebih matang tingkat pemahamannya, namun tidak menutup kemungkinan pada beberapa remaja kondisi tersebut akan membuat dirinya tertekan, cemas dan stres.

b. Lingkungan Teman Sebaya

Begitu pula dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat diantara kawan-kawan semakin penting pada masa remaja dibandingkan masa-masa lainnya. Suatu hal yang sulit bagi remaja menjauh dari temannya, individu mencurahkan kepada teman-temannya apa yang tersimpan di dalam hatinya, dari angan-angan, pemikiran dan perasaan. Ia mengungkapkan kepada mereka secara bebas tentang rencananya, cita-citanya dan dorongan-dorongannya. Dalam semua itu individu menemukan telinga yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya dan hati yang terbuka untuk bersatu dengannya.

Dengan demikian pengertian yang diterima dari temanya akan membantu dirinya dalam penerimaan terhadap keadaan dirinya sendiri, ini sangat membantu diri individu dalam memahami pola-pola dan ciri-ciri yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Semakin mengerti ia akan dirinya maka individu akan semakin meningkat kebutuhannya untuk berusaha untuk menerima dirinya dan mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Dengan demikian ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang tepat sessuai dengan potensi yang dimilikinya.

c. Lingkungan Sekolah

Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan informasi saja, akan tetapi juga mencakup tanggungjawab pendidikan secara luas. Demikian pula dengan guru, tugasnya tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa depan, ia adalah langkah pertama dalam pembentukan kehidupan yang menuntut individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

Pendidikan modern menuntut guru atau pendidik untuk mengamati perkembangan individu dan mampu menyusun sistem pendidikan sesuai dengan perkembangan tersebut. Dalam pengertian ini berarti proses pendidikan merupakan penciptaan penyesuaian antara individu dengan nilai-nilai yang diharuskan oleh lingkungan menurut kepentingan perkembangan dan spiritual individu. Keberhasilan proses ini sangat bergantung pada cara kerja dan metode yang digunakan oleh pendidik dalam penyesuaian tersebut. Jadi disini peran guru sangat berperan penting dalam pembentukan kemampuan penyesuaian diri individu.

Selasa  (14/3/2023) DP3APPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Surabaya mengadakan kegiatan Sosialisasi Dinamika Remaja (Sosdir) di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 - 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya . Acara ini dihadiri oleh penanggung jawab program dinamika remaja di DP3APPKB, Dita Amalia  Siswa siswi SMP PGRI 6 Surabaya  dikumpulkan di Ruang Kelas 7 Dan Kelas 9 . Sosialisasi dimulai saat jam menujukkan pukul 08.00 WIB dan dibuka dengan sambutan dari Ibu YUNI ISMARYATI ,S.Pd , selaku Wakasek Kesiswaan Dan Guru BK. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan kenakalan dari seorang pelajar yang masih dibawah umur tetapi sudah mengendarai motor untuk berangkat ke sekolah dan kesalahan remaja masa kini dalam menggunakan handphone.

“Siswa dilarang membawa sepeda motor untuk menghindari hal-hal yang buruk seperti tawuran dan lain-lain. Penggunaan HP yang tidak tepat, contoh makan sambil bermain HP sehingga keluarga ataupun orang-orang disekitarnya menjadi tidak dipedulikan lagi, HP dibawa ke kekamar mandi dan lainnya”, ucapnya.Selanjutnya, materi inti diberikan oleh Bu Dita. Dalam pemaparan materinya, beliau menjelaskan tentang pengertian dari remaja, dan bagaimana menjadi seorang remaja yang memiliki sifat positif.“Remaja itu seseorang yang berusia 10-24 tahun. Ciri-ciri remaja adalah pubertas, menstruasi bagi perempuan, mimpi basah bagi laki-laki, dan organ reproduksinya sudah mulai berfungsi walaupun belum maksimal”, ujarnya.Lalu, Bu Dita juga menegaskan terutama kepada perempuan, bagian-bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh siapapun. Hal ini dirasa sangat penting untuk diperhatikan dan jadi prinsip yang kuat, karena disinilah letak kehormatan dan kemuliaan seorang perempuan harus dijaga. “Kita harus menghindari yang namanya seks bebas karena tubuh kita sangat berharga. bagian-bagian tubuh yang tidak boleh di sentuh oleh siapapun adalah mulut, dada, payudara, pantat, dan kemaluan”, tegasnya. Setelah mendengarkan materi yang diberikan oleh Bu Dita, siswa diajak untuk melihat sebuah film pendek tentang seorang remaja yang dibully oleh teman-temannya dikarenakan ayahnya seorang koruptor, dan berujung penggunaan narkoba, pergaulan yang salah, dan seks bebas.

Penulis Berharap Masyarakat Yang Punya PUTRA / PUTRI Kelas 6 Untuk Dapat Mendaftarkan / Menitipkan PUTRA / Putri Mereka Untuk Mengenyam Pendidikan di SMP PGRI 6 Surabaya Agar Mereka Memiliki MENTAL JUARA Dan Menjadi GENERASI EMAS BERKARAKTER

Buruan segera daftar di SMP PGRI 6 SURABAYA

TemPat Pendaftaran PPDB 2023/2024

JALAN BULAK RUKEM III NO 7 – 9

RT 05 RW 05

KELURAHAN WONOKUSUMO

KECAMATAN SEMAMPIR

https://goo.gl/maps/ZZaD7ezxJLTdFCqg8 

Info Lebih Lanjut

Wa Center: 031-3716556

YUNI ISMARYATI ,S.Pd : https://wa.me/+62 822-4596-0800

H. BANU ATMOKO,S.Pd :https://wa.me/+083857963098

@banuatmokos.pd

@dispendiksby

#dispendiksby 

#pramukasmkn10sby

#Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat Berkarakte

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar