“ STOP Adiksi Games & sexual harassmen
UNTUK RAIH PRESTASI
BERSAMA
UNIKA
WIDYA MANDALA DAN MKKS SMP SWASTA UTARA
HARI KE - 135
Kecanduan
game online secara umum merupakan perilaku seseorang yang ingin terus bermain
game online yang menghabiskan banyak waktu serta dimungkinkan individu yang
bersangkutan tidak mampu mengontrol atau mengendalikannya (Yee, 2006).
Meningkatnya jumlah waktu yang dihabiskan dengan game online, dapat menyebabkan
perilaku kecanduan bagi beberapa orang saat aktivitas tersebut menjadi tidak
berfungsi, merugikan fungsi sosial, pekerjaan, keluarga, sekolah, dan
psikologis individu tersebut (Gentile et al., 2011; Kuss, 2013; Zhu et al.,
2015). Terdapat beberapa dampak negatif yang terjadi jika seseorang kecanduan
bermain game diantaranya, dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, kinerja
akademis, hubungan keluarga, dan perkembangan emosional, terutama di kalangan
remaja (Hyun dkk., 2015).Salah satu dampak negatif yang sering terlihat terkait
penggunaan video game yang tidak terkontrol adalah menurunnya prestasi akademik
siswa. Seperti yang telah diungkapkan oleh Hauge and Gentile (2003), mencatat
bahwa video game dapat menyebabkan kegagalan dalam pencapaian akademis remaja.
Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa siswa dengan prestasi akademik
rendah menghabiskan lebih banyak waktu (lebih dari 3 jam sehari) bermain video
game dibandingkan dengan mereka yang sukses secara akademis (Benton, 1995;
Haghbin et al., 2013). Ternyata, selain faktor kurangnya kontrol orang tua/
guru dan pengaruh teman yang tidak baik, ada juga loh faktor dari pribadi anak.
Yaitu, Kurangnya Kontrol Diri anak. Faktor ini juga kerap sekali muncul di
beberapa penelitian. Diantaranya, dalam
penelitiannya Kim dkk., (2008) menunjukkan bahwa tingkat kontrol diri atau
pengendalian diri yang rendah merupakan salah satu hal yang dapat memprediksi
timbulnya perilaku kecanduan game online. Selain itu, kurangnya kontrol diri
juga terbukti sebagai salah satu faktor risiko kecanduan video game yang telah
diteliti oleh Griffiths dkk., pada tahun (2012) (dalam Stockdale & Coney,
2017). Penelitian pada tahun (2016) oleh Chen & Leung juga mendapat hasil
serupa yaitu, kesepian dan kontrol diri yang rendah adalah prediktor yang
signifikan terhadap kecanduan sosial game online. Ada juga ternyata penelitian
yang dulu di tahun (2003) oleh Oh, hasilnya juga sama kurangnya kontrol diri.
Namun Oh lebih fokus meneliti dalam lingkup lebih luas yaitu, kecanduan
internet yang didalamnya terdapat game online juga. Jika mengenal definisi
sexual harassment secara tepat, Anda mungkin bisa mencegah bahkan menghentikan
aksi kriminal ini terjadi secara luas dalam lingkungan di sekitar Anda, atau
mungkin menghindarkan diri Anda menjadi korbannya. Selain pelecehan seksual, Anda juga perlu
tahu mengenai kekerasan seksual, yaitu setiap perbuatan yang merendahkan,
menghina, menyerang, dan atau tindakan lain terhadap tubuh yang berkaitan
dengan seksualitas secara paksa tanpa adanya consent (persetujuan). Sedangkan
pelecehan seksual adalah tindakan seksual lewat sentuhan fisik atau nonfisik
dengan sasaran organ seksual maupun seksualitas korban. Biasanya aksi kekerasan
seksual dimulai dari adanya pelecehan seksual, sehingga ada baiknya Anda
memahami kedua hal tersebut yang bisa terjadi di mana pun dan dialami oleh
siapa pun. Terutama dengan mengenali bentuk-bentuk pelecehan seksual.Dari
penjelasan pelecehan seksual di atas, ternyata ada banyak sekali fakta sexual
harassment di tempat kerja yang terjadi di seluruh dunia. Tentunya dalam
berbagai bentuk perilaku sexual harassment. Dari banyaknya bentuk tersebut,
kenali pula tiga kategori sexual harassmenphysical alias fisik, maka bentuk perilaku sexual harassment yang satu
ini berkaitan dengan sentuhan fisik. Pelaku tanpa segan bakal menyentuh korban
secara fisik, entah di bagian rambut, tangan, kaki, atau pinggul. Tindakan
pelecehan yang parah jika pelaku menyentuh organ tubuh pribadi, seperti dada,
pantat, hingga alat kelamin. Sudah pasti aksi pelaku ini dilakukan tanpa adanya
persetujuan dari korban.
Game
On Line saat ini sudah sangat merebak
baik di kalangan anak – anak maupun dewas sehingga banyak anak – anak Usia Sekolah menjadi
kecanduan ( Adeksi GAME ON – Line ) , Makanya MKKS SMP Swasta Surabaya Utara
bersama dengan UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA Mengadakan kegiatanPelatihan Teknik
Pendampingan Siswa dan Teknik Konseling
Di WILAYAH SMP Swasta Surabaya Utara , MKKS SMP Swasta Surabaya Utara
Bekerja sama Dengan UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA Pada Hari Sabtu 14/5/2022.
Dalam
kesempatan ini Ada 2 Materi yang di sampaikan dalam kegiatan pelatihan tersebut
yaitu untuk sesi pertama dengan topik
Adiksi Games akan dibawakan oleh Bapak Michel Seno Rahardanto, S.Psi , M.A dan sesi berikutnya tentang sexual harassment
akan dibawakan oleh Bu Tin Dimana
kegiatan tersebut di ikuti Oleh Guru BK Dan WAKA Kesiswaan Melalui Room Zoom dengan Link : Join
Zoom Meeting
https://us06web.zoom.us/j/84077534927?pwd=VlNHalVoczNXNGFUK3o2U3pvWEo0Zz09
Meeting ID: 840 7753 4927 Passcode: 907250. Menurut Pak Danto Bahwa Gejala Adiksi Game Adalah Sebagai
Berikut :
Saat
saya tidak sedang bermain video game, saya tetap memikirkan tentang game
(mengingat2 sekarang level berapa, merencanakan strategi, dsb)
•
Waktu yang saya habiskan untuk bermain game semakin meningkat
•
Saya sudah berusaha mengendalikan hasrat bermain game, sudah berusaha
mengendalikan waktu, namun belum berhasil
•
Saat saya kalah dalam game, atau belum mencapai target yang saya inginkan, saya
bermain lagi
•
Saat saya tidak bisa bermain game (misalnya karena tidak ada kesempatan atau
tidak ada sarana), saya jadi jengkel atau marah
•
Saat kondisi emosi saya buruk (cemas, sedih, atau marah), atau saat saya punya
masalah, saya semakin sering bermain game
•
Terkadang saya bermain secara sembunyi-sembunyi saat ada orang lain (misalnya
orangtua, teman, atau guru)
•
Saya pernah melakukan tindakan negatif (contohnya membolos, berbohong, mencuri,
atau bertengkar) supaya saya bisa main game
•
Akibat bermain game, saya bisa lalai mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan
saya, atau lupa makan, lupa tidur, atau semakin jarang bersosialisasi bersama
keluarga
Di
samping Itu Menurut Pak Danto Faktor-faktor yang meningkatkan risiko adiksi
game
•Masalah
di sekolah (problem perilaku dan prestasi akademik)
•Impulsivitas
•Kepercayaan
diri yang rendah tapi kebutuhan yg besar untuk diterimaoleh sebaya
•Kurangnya
kemampuan mengatasi stres & masalah
•Banyak
waktu luang di rumah
•Problem
dalam keluarga (terutama dengan orangtua)
•Pemakaian
narkoba, minuman beralkohol, judi
Dalam
kesempatan tersebut Materi Sesi yang kedua yaitu : tentang sexual harassment
akan dibawakan oleh Bu Tina. ,
Alhamdulilah
Seluruh peserta dari WAKA KESISWAAN Dan Guru BK Sangat antusias dalam mengikuti
2 Materi dengan Narasumber yang sangat keren Luar biasa tersebut Interkasi yang sangat Luar Biasa antara Peserta dengan Narasumber yang
sangat luar biasa hingga waktu sudah hampir pukul 12.00 Waktunya Untuk ISHOMA
Dan Lanjut Pukul 13.00 Kembali
Di
Penutup Acara PANITIA Membagikan Link Presensi yaitu https://forms.gle/ZJacfZc4qYQNS81d7 , Dalam kesempatan ini Penulis yang Juga
Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di
Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
berharap Guru BK Dan WAKA Kesiswaan di SMP Swasta Surabaya
Utara bisa mengurangi Pelajar SMP Swasta Surabaya Utara tentang Kecanduan GAME
ON LINE . Penulis berharap agar WAKA
KESISWAAN Dan Guru BK Bisa Terus memantau Perkembangan Prestasi anak didik
mereka agar mereka tumbuh menjadi Generasi Emas Unggul dan Berkarakter.
#Tantangan
Guru Siana
#
dispendik Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar