Senin, 16 Mei 2022

“ STOP Adiksi Games & sexual harassmen UNTUK RAIH PRESTASI BERSAMA UNIKA WIDYA MANDALA DAN MKKS SMP SWASTA UTARA

 



































“ STOP   Adiksi Games &  sexual harassmen

 UNTUK  RAIH PRESTASI  BERSAMA

UNIKA WIDYA MANDALA DAN MKKS SMP SWASTA UTARA

HARI KE - 135

 

 

Kecanduan game online secara umum merupakan perilaku seseorang yang ingin terus bermain game online yang menghabiskan banyak waktu serta dimungkinkan individu yang bersangkutan tidak mampu mengontrol atau mengendalikannya (Yee, 2006). Meningkatnya jumlah waktu yang dihabiskan dengan game online, dapat menyebabkan perilaku kecanduan bagi beberapa orang saat aktivitas tersebut menjadi tidak berfungsi, merugikan fungsi sosial, pekerjaan, keluarga, sekolah, dan psikologis individu tersebut (Gentile et al., 2011; Kuss, 2013; Zhu et al., 2015). Terdapat beberapa dampak negatif yang terjadi jika seseorang kecanduan bermain game diantaranya, dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, kinerja akademis, hubungan keluarga, dan perkembangan emosional, terutama di kalangan remaja (Hyun dkk., 2015).Salah satu dampak negatif yang sering terlihat terkait penggunaan video game yang tidak terkontrol adalah menurunnya prestasi akademik siswa. Seperti yang telah diungkapkan oleh Hauge and Gentile (2003), mencatat bahwa video game dapat menyebabkan kegagalan dalam pencapaian akademis remaja. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa siswa dengan prestasi akademik rendah menghabiskan lebih banyak waktu (lebih dari 3 jam sehari) bermain video game dibandingkan dengan mereka yang sukses secara akademis (Benton, 1995; Haghbin et al., 2013). Ternyata, selain faktor kurangnya kontrol orang tua/ guru dan pengaruh teman yang tidak baik, ada juga loh faktor dari pribadi anak. Yaitu, Kurangnya Kontrol Diri anak. Faktor ini juga kerap sekali muncul di beberapa penelitian. Diantaranya,  dalam penelitiannya Kim dkk., (2008) menunjukkan bahwa tingkat kontrol diri atau pengendalian diri yang rendah merupakan salah satu hal yang dapat memprediksi timbulnya perilaku kecanduan game online. Selain itu, kurangnya kontrol diri juga terbukti sebagai salah satu faktor risiko kecanduan video game yang telah diteliti oleh Griffiths dkk., pada tahun (2012) (dalam Stockdale & Coney, 2017). Penelitian pada tahun (2016) oleh Chen & Leung juga mendapat hasil serupa yaitu, kesepian dan kontrol diri yang rendah adalah prediktor yang signifikan terhadap kecanduan sosial game online. Ada juga ternyata penelitian yang dulu di tahun (2003) oleh Oh, hasilnya juga sama kurangnya kontrol diri. Namun Oh lebih fokus meneliti dalam lingkup lebih luas yaitu, kecanduan internet yang didalamnya terdapat game online juga. Jika mengenal definisi sexual harassment secara tepat, Anda mungkin bisa mencegah bahkan menghentikan aksi kriminal ini terjadi secara luas dalam lingkungan di sekitar Anda, atau mungkin menghindarkan diri Anda menjadi korbannya.  Selain pelecehan seksual, Anda juga perlu tahu mengenai kekerasan seksual, yaitu setiap perbuatan yang merendahkan, menghina, menyerang, dan atau tindakan lain terhadap tubuh yang berkaitan dengan seksualitas secara paksa tanpa adanya consent (persetujuan). Sedangkan pelecehan seksual adalah tindakan seksual lewat sentuhan fisik atau nonfisik dengan sasaran organ seksual maupun seksualitas korban. Biasanya aksi kekerasan seksual dimulai dari adanya pelecehan seksual, sehingga ada baiknya Anda memahami kedua hal tersebut yang bisa terjadi di mana pun dan dialami oleh siapa pun. Terutama dengan mengenali bentuk-bentuk pelecehan seksual.Dari penjelasan pelecehan seksual di atas, ternyata ada banyak sekali fakta sexual harassment di tempat kerja yang terjadi di seluruh dunia. Tentunya dalam berbagai bentuk perilaku sexual harassment. Dari banyaknya bentuk tersebut, kenali pula tiga kategori sexual harassmenphysical alias fisik, maka  bentuk perilaku sexual harassment yang satu ini berkaitan dengan sentuhan fisik. Pelaku tanpa segan bakal menyentuh korban secara fisik, entah di bagian rambut, tangan, kaki, atau pinggul. Tindakan pelecehan yang parah jika pelaku menyentuh organ tubuh pribadi, seperti dada, pantat, hingga alat kelamin. Sudah pasti aksi pelaku ini dilakukan tanpa adanya persetujuan dari korban.

Game On Line saat ini sudah sangat merebak  baik di kalangan anak – anak maupun dewas sehingga  banyak anak – anak Usia Sekolah menjadi kecanduan ( Adeksi GAME ON – Line ) , Makanya MKKS SMP Swasta Surabaya Utara bersama dengan UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA Mengadakan kegiatanPelatihan Teknik Pendampingan Siswa dan Teknik Konseling   Di WILAYAH SMP Swasta Surabaya Utara , MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Bekerja sama Dengan UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA Pada Hari Sabtu 14/5/2022.

Dalam kesempatan ini Ada 2 Materi yang di sampaikan dalam kegiatan pelatihan tersebut yaitu  untuk sesi pertama dengan topik Adiksi Games akan dibawakan oleh Bapak Michel Seno  Rahardanto, S.Psi , M.A  dan sesi berikutnya tentang sexual harassment akan dibawakan oleh Bu Tin  Dimana kegiatan tersebut di ikuti Oleh Guru BK Dan WAKA Kesiswaan Melalui  Room Zoom dengan Link : Join Zoom Meeting

https://us06web.zoom.us/j/84077534927?pwd=VlNHalVoczNXNGFUK3o2U3pvWEo0Zz09  Meeting ID: 840 7753 4927  Passcode: 907250. Menurut Pak Danto  Bahwa Gejala Adiksi Game Adalah Sebagai Berikut :

Saat saya tidak sedang bermain video game, saya tetap memikirkan tentang game (mengingat2 sekarang level berapa, merencanakan strategi, dsb)

• Waktu yang saya habiskan untuk bermain game semakin meningkat

• Saya sudah berusaha mengendalikan hasrat bermain game, sudah berusaha mengendalikan waktu, namun belum berhasil

• Saat saya kalah dalam game, atau belum mencapai target yang saya inginkan, saya bermain lagi

• Saat saya tidak bisa bermain game (misalnya karena tidak ada kesempatan atau tidak ada sarana), saya jadi jengkel atau marah

• Saat kondisi emosi saya buruk (cemas, sedih, atau marah), atau saat saya punya masalah, saya semakin sering bermain game

• Terkadang saya bermain secara sembunyi-sembunyi saat ada orang lain (misalnya orangtua, teman, atau guru)

• Saya pernah melakukan tindakan negatif (contohnya membolos, berbohong, mencuri, atau bertengkar) supaya saya bisa main game

• Akibat bermain game, saya bisa lalai mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan saya, atau lupa makan, lupa tidur, atau semakin jarang bersosialisasi bersama keluarga

Di samping Itu Menurut Pak Danto Faktor-faktor yang meningkatkan risiko adiksi game

•Masalah di sekolah (problem perilaku dan prestasi akademik)

•Impulsivitas

•Kepercayaan diri yang rendah tapi kebutuhan yg besar untuk diterimaoleh sebaya

•Kurangnya kemampuan mengatasi stres & masalah

•Banyak waktu luang di rumah

•Problem dalam keluarga (terutama dengan orangtua)

•Pemakaian narkoba, minuman beralkohol, judi

Dalam kesempatan tersebut Materi Sesi yang kedua yaitu : tentang sexual harassment akan dibawakan oleh Bu Tina.  ,

Alhamdulilah Seluruh peserta dari WAKA KESISWAAN Dan Guru BK Sangat antusias dalam mengikuti 2 Materi dengan Narasumber yang sangat keren Luar biasa tersebut  Interkasi yang sangat Luar  Biasa antara Peserta dengan Narasumber yang sangat luar biasa hingga waktu sudah hampir pukul 12.00 Waktunya Untuk ISHOMA Dan Lanjut Pukul 13.00 Kembali

Di Penutup Acara PANITIA Membagikan Link Presensi yaitu https://forms.gle/ZJacfZc4qYQNS81d7  , Dalam kesempatan ini Penulis yang Juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir berharap  Guru  BK Dan WAKA Kesiswaan di SMP Swasta Surabaya Utara bisa mengurangi Pelajar SMP Swasta Surabaya Utara tentang Kecanduan GAME ON LINE  . Penulis berharap agar WAKA KESISWAAN Dan Guru BK Bisa Terus memantau Perkembangan Prestasi anak didik mereka agar mereka tumbuh menjadi Generasi Emas Unggul dan Berkarakter.

#Tantangan Guru Siana 

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar