“ MAJU BERSAMA DENGAN UNIKA WIDYA MANDALA
UNTUK
TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN
DI
WILAYAH SMP SWASTA SURABAYA UTARA “
HARI KE - 632
Pembelajaran
adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas 2003). Lingkungan belajar tidak
hanya terbatas pada lingkungan belajar di kelas sekolah tetapi juga lingkungan
belajar di perguruan tinggi, kelas di lembaga kursus, dan di lembaga diklat.
Namun tulisan ini hanya akan fokus pada lingkungan belajar di lingkup kelas
sekolah pendidikan dasar dan menengah. Definisi lain tentang pembelajaran
dikemukakan Miarso (2004) dalam bukunya Menyemah Benih Teknologi Pendidikan
dimana beliau menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang disengaja,
bertujuan, terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang
relatif menetap. Miarso juga membedakan antara istilah pembelajaran dan
pengajaran dimana menurutnya pembelajaran adalah usaha mengelola lingkungan
belajar dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam
kondisi tertentu, sedangkan pengajaran adalah usaha membimbing dan mengarahkan
pengalaman belajar kepada siswa yang biasanya berlangsung dalam situasi formal
(2004:528). Usaha yang dimaksud Miarso hanya dapat dilakukan oleh seseorang
atau tim yang memiliki kompetensi merancang dan mengembangkan aneka sumber
belajar yang diperlukan. Proses pembelajaran sebagai inti dan pusat
aktivitas pendidikan, sedangkan kualitas pembelajaran menjadi penentu
keberhasilan sekolah sebagai lembaga pendidikan, dan berkorelasi positif
terhadap mutu pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran merupakan
intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, iklim
pembelajaran, serta media pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil
belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler (Mariani dalam Haryati
& Rochman, 2012:2). Sedangkan menurut Daryanto, kualitas pembelajaran
adalah suatu tingkatan pencapaian dari tujuan pembelajaran awal termasuk di
dalamnya adalah pembelajaran seni, dalam pencapaian tujuan tersebut berupa
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan sikap peserta didik melalui
proses pembelajaran di kelas (Prasetyo,2013:12). Dari dua pendapat ini dapat
disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan tolak ukur sejauh mana
tingkat pencapaian hasil dari tujuan pembelajaran itu sendiri. Harapannya
tujuan pembelajaran yang sudah tercapai tadi akan menghasilkan hasil belajar
yang optimal dari peserta didik. Kualitas pembelajaran yang baik dan efektif
dapat dilihat melalui beberapa indikator yaitu: (a) Perilaku pembelajaran
pendidik (guru). Keterampilan dalam mengajar seorang guru menunjukkan
karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan; (b) Perilaku atau aktivitas
siswa. Siswa di sekolah dapat banyak melakukan aktivitas belajar baik di kelas
maupun di luar kelas/di lingkungan sekolah semisal kegiatan ekstrakulikuler dan
lainnya; (c) Iklim pembelajaran. Iklim pembelajaran dapat berupa suasana kelas
yang kondusif dan suasana sekolah yang nyaman; (d) Materi pembelajaran. Materi
pembelajaran yang berkualitas terlihat dari kesesuaikannya dengan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang harus ditempuh; (e) Media pembelajaran. Media
pembelajaran menciptakan suasana belajar menjadi aktif, memfasilitasi proses
interaksi antara siswa dan guru, siswa dan siswa, siswa dan ahli bidang ilmu
yang relevan; dan (f) Sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran di sekolah mampu
menunjukkan kualitasnya jika sekolah menonjolkan ciri khas keunggulannya,
memiliki penekanan dan kekhususan lulusannya (Ditjen Dikti Kemdikbud, 2011).
Indikator-indikator kualitas pembelajaran inilah yang dapat dijadikan rujukan
sekaligus bidang garapan yang dijaminkan kepada masyarakat dan segenap pemangku
kepentingan pendidikan persekolahan. Dalam memenuhi kualitas pembelajaran yang
efektif/bermutu tentu tidak semulus “aliran tetesan air di cermin”. Banyak
permasalahan dan kendala yang terjadi dalam prosesnya semisal siswa kurang
dapat menangkap paparan materi oleh guru, guru kurang cakap dan salah dalam
pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran, dan lain sebagainya. Di sinilah
perlunya peran Teknologi Pendidikan melalui tenaga profesional Pengembang
Teknologi Pembelajaran. Tujuan paling dasar dari Teknologi Pendidikan adalah
membantu memecahkan masalah belajar manusia sepanjang hayat, dimana saja, kapan
saja, dan dengan cara apa saja secara sistematis (Miarso, 2004). Semisal jika
masalah belajar terjadi di ruang-ruang kelas pembelajaran maka pemecahan
masalah belajarnya dapat dilakukan dengan menerapkan teori dan praktik
teknologi pendidikan Secara definitif, Teknologi Pendidikan adalah disiplin
ilmu terapan, berkembang oleh adanya kebutuhan di lapangan yaitu kebutuhan
untuk belajar secara lebih efektif, efisien, luas, banyak, cepat, dan
sebagainya. Untuk itu harus ada suatu produk yang sengaja dikembangkan untuk
kepentingan belajar tersebut, dan ada pula yang ditemukan dan dapat
didayagunakan untuk kepentingan yang sama. Proses Penjaminan Mutu Pembelajaran
(PMP) merupakan salah satu unsur dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar
dan Menengah melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang proses
kontrolnya dilakukan oleh TPMPS (Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah).
Bersama TPMPS inilah para PTP bisa saling bersinergi dan bekerjasama melakukan
proses penjaminan mutu pembelajaran di sekolah. Harapannya adalah mutu atau
kualitas pembelajaran semakin efektif. Terkait dengan upaya penjaminan mutu
pembelajaran sebagai implementasi teknologi pendidikan dalam skala kelembagaan
satuan pendidikan, target yang dapat diupayakan adalah; (1) Terpetakan
permasalahan dalam pembelajaran di satuan pendidikan melalui kegiatan analisis
kebutuhan; (2) Memberikan layanan fasilitasi bagi SDM pendidik dan tenaga
kependidikan terkait teori, model-model dan media-media pembelajaran
sesuai kebutuhan PTK; (3) Membangun budaya mutu di antara komponen sistem
pembelajaran di sekolah; (4) Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang
jelas dan proporsional di antara komponen sistem pembelajaran di sekolah; (5)
Mulai ditetapkannya secara internal sekolah tentang standar mutu pembelajaran
yang menjadi komitmen dari semua komponen dalam sistem pembelajaran; (6)
Terbangunnya sistem informasi mutu pembelajaran di satuan pendidikan. Dengan
begitu, sudah saatnya memaksimalkan penjaminan mutu pembelajaran lewat terapan
teknologi pendidikan yang dikembangkan oleh PTP, berkolaborasi bersama Guru,
TPMPS dan berbagai pihak terkait dengan prinsip berkelanjutan, terencana dan
sistemtis dengan kerangka waktu dan target capaian mutu yang jelas dan terukur,
menghormati otonomi sekolah, memfasilitasi pencapaian pembelajaran berkualitas,
dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan
Dalam
rangka meningkatkan mutu kualitas pendidikan di SMP Swasta Surabaya Utara ,
MKKS SMP Swasta Surabaya Utara selalu berbenah untuk MAJU BERSINERGI Bersama ,
Dimana Pada Hari Jum’at 8/10/2021 MKKS SMP Swasta Surabaya Utara mengadakan
Rapat ZOOM Bersama UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA Surabaya Pukul 08.30
Dengan LINK Zoom https://us06web.zoom.us/j/85054524132?pwd=ZC9RZnBSakxKdmRiemhIN0NHM0xMQT09
, Dimana Penulis yang Juga Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Serta Kepala
SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan
Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir Beliau
menyampaikan Ucapan Terimakasih Kepada UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Surabaya Yang Sudah memfasilitasi kegiatan pada pagi hari ini , dimana Penulis menyampaikan agar Kualitas Pendidikan di SMP
Swasta Surabaya Utara harus bisa lebih baik dan meningkat , Makanya dalam
kesempatan ini Penulis meminta kepada UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Surabaya untuk membenahi kualitas Pendidikan di Wilayah SMP Swasta Surabaya
Utara mulai kualitas guru sampai ke siswa
nya , apalagi selama ini kualitas Surabaya Utara selalu dipandang sebelah
Penulis
berharap dengan kegiatan ini berharap SMP Swasta Surabaya Bisa Sejajar dengan
SMP Swasta yang lain serta tidak perlu minder menjadi Sekolah , Menurut Penulis
awal dari sebuah kesuksesan adalah dari hal yang paling kecil dengan yang
paling kecil akan tumbuh menjadi sekolah besar dan berkembang. Alhamdulilah
dari Pihak UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA Surabaya siap mendampingi SMP
Swasta Surabaya Utara Agar Kualitas nya baik guru maupun siswa nya meningkat
Di
Akhir Acara Tersebut Penulis menyampaikan BAHWA SMP Swasta Surabaya Harus
BERSINERGI UNTUK MAJU BERSAMA DEMI
TERCAPAINYA KUALITAS PENDIDIKAN DI SMP SWASTA SURABAYA UTARA, Yang dalam
kesempatan ini membantu PEMKOT Surabaya untuk menjadikan GURU YANG PROFESIONAL
DAN BERKUALITAS Sehingga Penulis berharap Pendidikan Bisa Merata di Kota
Surabaya.
Tantangan Guru Siana
# dispendik Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar