Rabu, 06 Oktober 2021

“ LILITAN EKONOMI DAMPAK COVID 19 BEKERJA MENJADI BADUT DI LAMPU MERAH “

 

“ LILITAN EKONOMI DAMPAK COVID 19

BEKERJA MENJADI BADUT DI LAMPU MERAH “

HARI KE -630

Maret 2021 ini tepat 1 tahun virus Corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia. Pada 2 Maret 2020 Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama pasien terinfeksi virus tersebut. Kemunculan virus Corona ini menjadi pukulan berat bagi perekonomian Indonesia. Seluruh sektor usaha termasuk UMKM ikut terkena imbas. Covid-19 juga berdampak pada kinerja ekspor impor, angka kemiskinan, inflasi, nilai tukar rupiah hingga kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ujungnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipaksa masuk ke jurang resesi akibat tumbuh minus. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang pada September 2020, atau setara dengan 10,19 persen dari total penduduk di Indonesia. Angka ini naik 1,13 juta orang (0,41 persen) dibandingkan posisi Maret 2020, juga meningkat 2,76 orang dibanding September 2019. peningkatan penduduk miskin pada September 2020 sebagian besar terjadi di perdesaan sebesar 13,20 persen. Sementara untuk posisi perkotaan hanya sebesar 7,88 persen "Kalau kita lihat komposisi penduduk miskin antara kota dan desa persentase penduduk miskin di pedesaan masih jauh lebih tinggi dibandingkan di kota,"  Hanya saja, menurut BPS ada perbedaan cukup signifikan pada posisi penduduk miskin di September 2020, di mana sebagian besarnya lebih berdampak di perkotaan. Hal ini terlihat dari jika dibandingkan posisi September 2019 ada peningkatan sebesar 1,32 persen. Sementara, posisi penduduk miskin di perkotaan hanya meningkat 0,60 persen. Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor ketenagakerjaan tidak bisa dianggap remeh. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak bagi 29,12 juta penduduk usia kerja. Beberapa diantaranya menjadi pengangguran. Ida merincikan, sebanyak 2,56 juta menjadi pengangguran karena Covid-19. Lalu, 0,76 juta bukan angkatan kerja juga ikut kena dampak Covid-19, begitu pula dengan 1,77 juta orang yang dirumahkan atau tidak bekerja sementara. "Lalu ini yang paling banyak, 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja atau shorten hours karena Covid-19," jelas Menaker dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/11/2020). Lebih lanjut, dari total 203,9 juta penduduk usia kerja, persentase penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 mencapai 14,28 persen, sedangkan angkatan kerja yang terdampak Covid-19 mencapai 20,51 persen.

Sepulang dari menjemput Kakak Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III  No 7-9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Pada Hari Rabu 6/10/2021  Pada Pukul 15.30 Penulis melintasi Jalan Kenjeran Depan Rumah Sakit Ibu Dan Anak  Ada Pemandangan yang sempat Penulis meneteskan Air mata , Ada seorang yang menjadi BADUT  Joget untuk mendapatkan uang di Lampu Merah Depan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Di JALAN Kenjeran Tersebut. Dalam kesempatan ini Penulis meneteskan Air mata  Dan Memberikan Uang kepada BADUT Tersebut

Penulis sadar  BADUT Melakukan pekerjaan seperti itu karena Tuntutan Ekonomi , Apalagi Di masa Pandemi COVID Seperti saat ini , Kondisi  Ekonomi Yang Sangat Pas – Pasan , Sehingga Untuk Biaya Hidup sehari – hari dikerjakan termasuk seperti BADUT Tersebut NGAMEN Di LAMPU Merah. Dalam kesempatan ini Penulis berharap semoga COVID Segera Selesai sehingga perekonomian di Indonesia Khususnya di Kota Surabaya kembali normal , Tidak ada Pegawai yang Di PHK Serta Tidak ada yang mencari UANG Dengan menjadi BADUT Serta Semoga BADUT Tersebut bisa dapat di bantu oleh PEMERINTAH Untuk meringankan beban keluarga BADUT tersebut Atau mungkin BADUT Tersebut Bisa mendapatkan Keterampilan untuk mendapatkan uang dari keterampilan tersebut.

Tantangan Guru Siana

# dispendik Surabaya

#Guruhebat

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar