“
Ajak Guru SMP Swasta Surabaya Utara Bepikir Komputasi Menyambut Tahun Ajaran
Baru “
Hari Ke - 177
Computational
Thinking (CT) adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT memang
memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, namun CT juga
dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu,
termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan. Siswa yang belajar dimana
CT diterapkan dalam kurikulum (proses pembelajaran) dapat mulai melihat hubungan
antara mata pelajaran, serta antara kehidupan di dalam dengan di luar kelas. Berpikir
komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah
penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah
sebuah keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini.
Seperti juga bermain musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking
melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif. Istilah
CT pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980 dan 1996. Di
tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman kedalam kurikulum
sekolah dasar dan menengah, tujuannya bukan untuk mencetak pekerja software
(programmer) secara massif tetapi untuk mengenalkan Computational Thinking (CT)
sejak dini kepada siswa. Pemerintah Inggris percaya Computational Thinking (CT)
dapat membuat siswa lebih cerdas dan membuat mereka lebih cepat memahami teknologi
yang ada di sekitar mereka. Tidak hanya pemerintah inggris, di tahun yang sama
lembaga non-profit dari Amerika Code.org 18 menyelenggarakan beberapa acara
untuk mempromosikan manfaat dari berlajar pemrograman. Mulai dari Computer
Science Education Week untuk anak sekolah dan juga yang paling viral, Hour of
Code. Bahkan Google pun terlibat untuk memfasilitasi guru untuk dapat menguasai
CT yang merupakan salah satu kecakapan abad 21 yang harus dikuasai oleh peserta
didik melalui kursus online. Dibanyak negara CT mulai diintegrasikan kedalam
semua mata pelajaran, bahkan di beberapa negara untuk membantu dan mempercepat
pengintegrasian dan penetrasi kearah Computational Thinking, mereka memasukan
Computer Science (ICT) sebagai sebuah mata pelajaran wajib dalam kurikulum
nasional mereka. Problem Based Learning (PBL) merupakan elemen penting dari
Science, Technology, Engineering, dan Matematika (STEM) yang ada pada
pendidikan kita. Bahkan kini tidak hanya STEM tapi sudah berkembang menjadi
STEAM dimana huruf “A” mewakili “Arts / Seni”. Karakteristik Berpikir Komputasi
(CT) merumuskan masalah dengan menguraikan masalah tersebut ke segmen yang
lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Strategi ini memungkinkan siswa untuk
mengubah masalah yang kompleks menjadi beberapa prosedur atau langkah yang
tidak hanya lebih mudah untuk dilaksanakan, akan tetapi juga menyediakan cara
yang efisien untuk berpikir kreatif.Dalam pendidikan STEM, Berpikir Komputasi
(CT) didefinisikan sebagai seperangkat keterampilan kognitif yang memungkinkan
pendidik mengidentifikasi pola, memecahkan masalah kompleks menjadi langkah-langkah
kecil, mengatur dan membuat serangkaian langkah untuk memberikan solusi, dan
membangun representasi data melalui simulasi . Program ini didukung oleh Bill
Gates, Mark Zuckerberg, Jack Dorsey, Will.i.am dari Black Eyed Peas.
Dalam
Rangka Memasuki Tahun Pelajaran 2020-2021
MKKS SMP Swsata Surabaya Utara mempunyai Program Yaitu Berpikir Komputasi , Dimana MKKS SMP Swasta
Surabaya Utara yang di wakili oleh H,
BANU ATMOKO , S.Pd Selaku Sekretaris MKKS SMP Swasta Surabaya Utara , Bapak
AINUL YAQIN , S.Si Selaku Kordinator GTK MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Serta
Bapak ANAS FAUZI , S.Pd Pada Hari Rabu 8/7/2020
Mendatangi Institut Teknologi Surabaya ( ITS ) Departemen Matematika Untuk membahas Persiapan Program Yaitu Berpikir Komputasi di Ruang Sidang Departemen
Matematika ITS , Dari Pihak ITS Yang Hadir yaitu Dr. Darmaji, S.Si, MT , Dr. Imam Mukhlash,
S.Si, MT , Drs. Bandung Arry S., MI.Komp . dalam kesempatan tersebut Antara Pihak ITS Dan MKKS SMP Swasta Surabaya
Utara Sepakat akan mengadakan kegiatan
Pelatihan berpikir Komputasi yang
dimana yang Menjadi Peserta adalah Guru
TIK / Proktor / Tekhnisi di Sekolah SMP Swasta Surabaya Utara , Dimana
data sudah di share 3 Bulan yang lalu Melalui LINK https://bit.ly/31ZxSod ,
Dari data tersebut BANU ATMOKO , S.Pd selaku Sekretaris MKKS SMP Swasta
Surabaya Utara menyampaikan bahwa Jumlah
Peserta adalah 48 Guru , Dimana Ke 48 Guru yang mengikuti kegiatan Program
Yaitu Berpikir Komputasi itu Nanti tidak hanya Teori Pelatihan saja , Tetapi mereka akan membuat Sebuah Produk
pembelajaran yaitu Modul Kelas 7 , Kelas
8 Dan Kelas 9 . Harapan dari MKKS SMP
Swasta Utara Dari Modul yang di buat
oleh Guru – Guru SMP Swasta Utara nanti bisa di pergunakan Pembelajaran Guru
Guru SMP Swasta Surabaya Utara Khususnya, Dalam membuat Modul tersebut Masing –
masing Kelas Akan di damping dari Pihak TIM ITS
, Sehingga harapannya Modul Tersebut Sesuai dengan Kondisi Siswa ,
Sekolah SMP Swasta Di Surabaya Khususnya, Apalagi Di Masa Pandemi tersebut di
harapkan Modul tersebut dapat membantu Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) ,
disamping Itu BANU ATMOKO , S.Pd selaku Pengurus MKKS SMP Swasta Utara Berharap
agar kegiatan Tersebut yang Insyah Allah Dimulai Tanggal 5 AGUSTUS 2020
Berjalan lancar serta Semoga Produk dari Guru – Guru yang ikut pelatihan
tersebut dapat membangkitkan Semangat dalam mendidik dan Mengajar Siswa SMP
Swasta .
#Tantangan Guru
Siana
# dispendik
Surabaya
#Guruhebat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar