“ Indahnya Berbagi
Bersama Di Acara Maulid Nabi RW X “
Dijelaskan oleh Sibth
(cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar
mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu,
baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits,
ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf,
dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah
melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan
para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para
ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan
Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan
Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu. Ibn Khallikan dalam kitab
Wafayat Al-A`yan menceritakan bahwa Al-Imam Al-Hafizh Ibn Dihyah datang
dari Maroko menuju
Syam dan seterusnya ke Irak.
Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijriah, dia mendapati Sultan
Al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut sangat besar perhatiannya terhadap perayaan
Maulid Nabi. Oleh karena itu, Al-Hafzih Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku
tentang Maulid Nabi yang diberi judul “Al-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir
An-Nadzir”. Karya ini kemudian dia hadiahkan kepada Sultan Al-Muzhaffar. Para
ulama, semenjak zaman Sultan Al-Muzhaffar dan zaman selepasnya hingga sampai
sekarang ini menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik.
Para ulama terkemuka dan Huffazh Al-Hadis telah menyatakan demikian. Di antara
mereka seperti Al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H), Al-Hafizh Al-Iraqi (w. 806 H),
Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H), Al-Hafizh Al-Sakhawi (w. 902 H), SyeIkh Ibn
Hajar Al-Haitami (w. 974 H), Al-Imam Al-Nawawi (w. 676 H), Al-Imam Al-Izz ibn
Abd Al-Salam (w. 660 H), mantan mufti Mesiryaitu Syeikh Muhammad
Bakhit Al-Muthi’i (w. 1354 H), mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh
Mushthafa Naja (w. 1351 H), dan terdapat banyak lagi para ulama besar yang
lainnya. Bahkan Al-Imam Al-Suyuthi menulis karya khusus tentang Maulid yang
berjudul “Husn Al-Maqsid Fi Amal Al-Maulid”. Karena itu perayaan Maulid Nabi,
yang biasa dirayakan pada bulan Rabiul Awal menjadi
tradisi umat Islam di seluruh dunia, dari masa ke masa dan dalam setiap
generasi ke generasi Khitan menurut bahasa berarti memotong atau mengkhitan,
sedangkan menurut istilah khitan adalah memotong kulup (ujung kulit kelamin
laki-laki) yang menutupi zakar. Bertujuan agar mudah ketika membersihkan
kotoran dari sisa air seni yang menempel pada kulit dalam tersebut. Menurut
seorang ulama yang bernama Imam al-Mawardi, khitan untuk laki-laki adalah
memotong kulit yang menutupi khasyafah (kepala kemaluan), sehingga
seluruh khasyafah terbuka dan tidak ada kulit yang menutupinya. Adapun khitan
untuk perempuan adalah memotong kulit yang berada di ujung kemaluannya. Menurut
dokter, ujung kelamin dapat menghimpun berbagai penyakit. Untuk menghindarkannya
alat kelamin perlu dikhitan, melalui khitan selain dapat mensucikan diri dari
najis juga menghindarkan diri dari penyakit. Khitan merupakan keutamaan dalan
ajaran agama Islam untuk menjaga kesucian. Khitan dalam syariat dipandang
sebagai fitrah, sebagaimana dijelaskan dalam sabda nabi Muhammad SAW, yang
artinya : “Fitrah itu lima yaitu khitan, bercukur, memotong kuku, mencabut bulu
ketiak dan mencukur kumis”.
SMP PGRI 6 Surabaya
Adalah Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Yang Terletak di Jalan Bulak
Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Pada Hari Minggu 16/12/2018 Bersama – sama dengan Warga RW X Wonokusumo Kecamatan Semampir
Mengadakan Kirab Peringatan Maulid Nabi Muhammad .S.AW yang di adakan di Masjid
AL IKHSAN Wonokusumo . Tim Drumband Spegrinam Surabaya dan Tim Drumband SDS “
AL-IKHLAS “Surabaya bersama sama menghibur warga RW X Kelurahan Wonokusumo
Kecamatan Semampir dan anak anak yang akan di Khitan warga RW X Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan Semampir. Dalam Kesempatan Tersebut turut Hadir Lurah
Wonokusumo Kecamatan Semampir Bapak
Andre dalam kesempatan tersebut Bapak
Andre mengajak untuk seluruh warga RW X Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
t Mengajak untuk selalu menyayangi anak anak ini , karena merekalah asset tunas
– tunas penerus bangsa jangan sampai anak anak kita dipukul bahkan sampai
melakukan KDRT Beliau Mengajak Untuk warga Masyarakat Mencontoh Dari Nabi
Muhammad S.A.W Dalam Kesempatan
tersebut Menyerahkan Bingkisan kepada 30 anak anak RW X Yang hari ini di khitan dan
menyempatkan untuk mendampingi anak anak yang sedang di khitan Dimana Pada
Malam Hari Nanti Adalah Pengajian Yang Di Isi Dari Guru Besar UIN Malang. .
Menurut Banu Atmoko , S.Pd Selaku Kepala Spegrinam Surabaya bahwa Spegrinam
Surabaya dalam Hal ini ikut Berpartisipasi dalam kegiatan masyrakat serta
kegiatan ini adalah Bukti Pengabdian SMP
PGRI 6 Surabaya Dan SDS “ AL-IKHLAS Surabaya Kepada masyarakat di Kelurahan Wonokusumo
Khususnya Kota Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar